CHAPTER 14

1.1K 78 1
                                    

Esok pagi nya, Hana dan Nara bangun bersiap untuk berangkat ke kantor. Hari ini mereka bertiga, bersama Papa Nam sarapan bersama. Hari ini juga Papa Nam akan mengantar ke kantor karena sekalian ia akan kembali ke Myeongdong. Hana tentu menyiapkan masakan yang enak untuk sarapan kali ini, walaupun biasa nya selalu enak namun pagi ini ia memasak cukup banyak dan bangun lebih pagi untuk menyiapkan sarapan papanya dan bekal yang akan dibawa sepanjang perjalanan pulang nanti. Nara dan Papa Nam saat mereka melihat Hana bangun lebih pagi untuk memasak dan bersih-bersih segera mengambil alih beberapa hal yang bisa dilakukan mereka. Ini dikarenakan Hana yang sedang hamil, mereka jadi lebih posesif dengannya.

Hana sekarang duduk di meja makan sembari menunggu Nara membawa masakan nya ke meja dibantu dengan Papa Nam yang menyiapkan susu hamil untuk Hana karena ingin cucunya sehat. Setelah Hana selesai masak tadi memang Nara memintanya untuk bersiap ke kantor dan istirahat sebentar. Setelah meletakkan makanan di meja Nara langsung mengambil piring papanya dan Hana untuk di isi dengan makanan. Hana menelisik makanan yang berada di dalam piringnya, cukup banyak untuk porsi dari yang biasanya. Hana sempat protes ke Nara

"Nar, ini kebanyakan kamu ambil nya"

"Gpp Han, tiap pagi kamu makannya dikit mulu inget tenaga mu sekarang di bagi sama satu orang lagi tuh, kalau makannya dikit nanti lemes"

"Iya Han, bener kata Nara. Papa juga setuju" kata papanya mengangguk tanda setuju dengan Nara

Hana pasrah saja, daripadi nanti dia kena siraman rohani dari dua orang di depannya ini. Hana pun cukup lahap memakan, padahal tadi ia bilang kalau porsi yang di ambil Nara kebanyakan, bukti nya satu piring ludes masuk ke dalam pencernaannya. Seperti biasa Nara tidak memperbolehkannya untuk membereskan piring kotornya. Sembari Nara beberes, Papa Nam turun menuju ke parkiran untuk memanaskan mobilnya dan menunggu disana.

Hana dan Nara pun turun menuju parkiran, dan berangkat bersama. Sepanjang perjalanan menurut Hana tidak bosan sama sekali ada papa Nam dan Nara yang selalu mengobrol, apalagi Papa Nam yang menceritakan kembali masa kecil Nara yang penuh dengan aib. Tak terasa perjalanan nya sudah sampai, Papa Nam memberi Nara perintah lebih tepatnya untuk menjaga Hana selama di kantor, Nara pun melakukan sikap hormat seperti seorang prajurit. Hana hanya bisa menggeleng melihat kelakuan kedua orang itu.

Hana dan Nara tiba di dalam ruangan divisi finance, mereka menyiapkan berbagai hal yang biasa mereka lakukan untuk memulai aktivitas sebelum jam kerja di mulai. Hana juga mulai membuka folder dan file excelnya membuat to do list apa yang harus ia selesaikan hari ini, serta melanjutkan pekerjaan yang belum ia selesaikan hari sebelumnya. Jam kerja menunjukkan pukul 8 pagi, tanda bahwa jam kerja di mulai. Namun tiba - tiba ada pengumuman bahwa seluruh karyawan diminta turun ke aula. Hana menoleh ke arah Nara meminta penjelasan, karna Nara adalah orang yang update dengan gosip kantor siapa tahu ia tahu apa yang terjadi nanti.

Hana dan Nara tiba di aula kantor, mereka berada di baris kedua walaupun tidak sepenuhnya kelihatan apa yang terjadi didepan mereka, namun mereka setidaknya mereka bisa mendengar dan mengintip apa yang sedang terjadi. Nara dan Hana melihat Ceo Lee Junseo datang ke kantor, dari raut wajah nya menunjukkan pertanda yang tidak baik. Hana mendengar langkah kaki yang terburu-buru dari arah belakangnya berjalan menuju ke tengah aula menghampiri Ceo Lee.

'itu kan Pak Han, kenapa ia terburu-buru sekali' batin Hana

Setelah Pak Han sampai, ia tidak terlalu mendengar apa yang mereka bicarakan karena mereka berada di belakang, orang didepannya mereka cukup tinggi sampai pendengaran mereka rasanya juga sedikit tertutupi. Tiba-tiba Hana hanya kaget mendengar teriakan Junseo

".... DENGARKAN SEMUA YANG ADA DI SINI. KALIAN MENJADI SAKSI !!! MULAI HARI INI SAYA BERHENTIKAN HAN SUJIN DARI JABATAN PIMPINAN CABANG GANGNAM, SERTA MENUTUP KANTOR GANGNAM PERMANEN" teriak Junseo

ONLY YOU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang