??

165 14 0
                                    

Brukhh......Ara yang kesal melemparkan tasnya ke atas meja lalu mendudukkan tubuhnya dengan kasar menelungkupkan kepalanya

Seseorang memperhatikan Ara dari tempat duduknya dengan senyuman yang terus terpancar dan jelas ditunjukan untuk Ara

"Lagi kesel aja lucu , dari segi mana si kalo mau liat kamu jelek , emmmm kayanya ga bakal ketemu dehh "gumamnya menatap Ara dengan tangan yang menopang dagunya

"Samperin ah " ucapnya lalu berdiri dan menghampiri Ara dengan langkah kaki yang sedikit lebih cepat

"Hai Ara "sapanya penuh dengan keceriaan

Ara sama sekali tak menghiraukan sapaan gadis di depannya bahkan untuk mengangkat kepalanya saja Ara sudah sangat merasa enggan

"Hari ini semua kelas jamkos loh, kamu mau temenin aku ke perpustakaan ga " tanyanya walau tetap tak ada jawaban sedikitpun dari Ara

"Yaudah deeeeh kalo kamu ga jawab berarti tandanya iya " tuturnya tak mau menyerah

Ara berdecak kesal lalu mendongakkan kepalanya dengan malas

"Gua paling gasuka ada orang yang berani ngusikk ketenangan gua, apalagi saat gua tidur dalam keadaan kesal , sekarang lu pergi balik ke meja lu sebelum lu ngerasain akibatnya " tekan Ara dengan wajahnya yang datar memberi kesan menyeramkan dan  menunjukkan ketidak sukaannya kepada gadis di depannya

"M..mm..maaf ,l lain kali aku ga akan ganggu kamu kalo lagi kaya gini" gugupnya lalu dengan cepat sedikit  membungkuk kan punggungnya kemudian berlari menjauhi Ara

"Widiiiiiiih galak bener lu Ra Ampe ngacirr gitu tuh cewe "

Ara memutar bola matanya malas saat melihat  kedua temannya

"Gila , ga kesian apa tu cewe nyampe gagap dadakan haha " timpal Adel di akhiri dengan tawanya bersamaan dengan Zee

"Padahal lumayan raaa selain bening duitnya juga banyak bisaaalah aeroxx ra aerooox " ucap Zee merangkul bahu Ara

"Lu aja yang pacarin " sinis Ara menjawab ucapan Zee

"Aeeelah Ra ,si zizoy kan sekarang lagi ngegebet Marsha, gua punya bebep ashel, naaaah tinggal lu tuuuh lumayan kan kaga malu maluin juga '' timpal Adel lagi membujuk Ara

"Males , ngantuk gua , minggir lu berdua "

"Eitsss.....kaga bisa , lu harus ikut kita ke kantin " tahan Adel

"Akhh ,males guaaa , ngantuk parah nih semalem gua kaga tidur , gua cuma tidur jam 5 di bangunin jam 6 "jelas Ara

"Tidur di kantin aja ege " saran Zee

"CK... Ribett lu , yaudah ayo " pasrah Ara sembari melangkahkan kakinya keluar di susul dengan Adel dan Zee

Ara mengedarkan pandangannya saat tiba tiba ada yang menarik perhatiannya , mata Ara terus tertuju pada seorang gadis yang ia kenali  sedang berdiri dengan kedua tangannya di genggam erat oleh seorang pria

Adel dan Zee yang memperhatikan Ara seolah mengerti apa yang Ara rasakan

"Anjirr panas banget hawanya "ledek Adel

"Waaaah kipas Del kipasss " seru Zee mengipas ngipaskan tangannya

Ara menatap sinis pada Zee dan Adel

"Eitsss...serem amat tatapan Lu Ra " Adel

"Ngeselin lu pada , maless gua " kesal Ara sembari melanjutkan langkah kakinya melewati Chika begitu saja tanpa melirik sedikit pun

Chika yang menatap Ara seolah meminta bantuan menjadi bingung saat Ara melewatinya tanpa melirik ke arahnya sedikit pun

"RA , TUNGGUIN KITA ANJIR "teriak Adel

Kisah Ara Untuk Chika Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang