𓆩Chapter 7𓆪

775 121 8
                                    

Publikasi: 28 Januari 2024

(*´▽`)ノノ author balik, biasanya author up ya seminggu sekali tergantung,dari kesibukan, biasanya author up itu nyicil di sekolah.

Tapi 💀, minggu ini kepala sekolah ama yayasan ngawasin kelas author,jadi HP di sita untuk sementara, mana ngawas kayak mata elang aja,+mata pelajaran gak disukai bikin kalain para readers gantuk setengah mati,hais author pernah ketiduran pula saat pengawasan,untuk kagak ketahuan, jadi ini alasannya author lama upload.

Btw mungkin bulan depan bakalan lama up,katanya sabtu bakalan sekolah o(TヘTo) くぅ,katanya kebijakan baru kulikulurm kemerdekaan, dahlah

Selamat membaca📖📖📖




Di pagi hari terjadi hal yang tidak terduga,bahwa tiga murid Klan Jin keluarkan dari Gusu Lan,atau lebih tepatnya diusir karena melanggar banyak,aturan yang seharusnya mereka tidak boleh langgar.

Banyak murid Klan Gusu Lan menyeret ketiga murid Klan Jin yang tidak mau keluar,dan di keributan banyak murid Klan lainnya melihat kejadian menghebohkan itu,salah satunya Meng Yao yang kebingungan sekaligus senang.

'Apakah ini karma mereka?,tidak mungkin ada karma, dan juga mereka terlalu bodoh untuk meninggalkan jejak mereka,pasti ada seseorang yang menargetkan mereka.' Batin
Meng Yao yang memikirkan kejadiannya.

Disaat Meng Yao dengan serius memikirkan kejadiannya,seseorang menepuk pundak nya,dan ternyata itu [M/n] yang menepuk pundaknya,dan mengelus kepala nya.

"[M/n] Gege apa ini kebetulan?." Tanya Meng Yao pada [M/n],tidak memberi tau apa yang dia pikirkan.

"Menurut mu? Bukan kah mereka bertiga kena karma yang pantas." Ujar [M/n] dengan nada yang aneh.

"Benar kata [M/n] Gege,mereka mungkin kena karma yang pantas mereka dapatkan." Ujar Meng Yao yang entah kenapa merasakan perasaan hangat,dan memeluk [M/n] dengan erat.

"Hmn?kenapa tiba-tiba peluk A Yao." Tanya [M/n] yang agak kebingungan,dengan tingkah manja Meng Yao.

"Tidak hanya,merasakan bahwa sepertinya akhirnya Dewa memberikan ku malaikat." Ujar Meng Yao yang semangkin erat memeluk pinggang nya [M/n].

"A Yao, pelajaran akan dimulai kamu tidak ingin terkena hukum Guru Lan bukan?, karena telat dalam menghadiri pelajaran nya." Ujar [M/n] yang melihat para murid lainnya mulai bubar,untuk menghadiri kelas mereka.

"[M/n] Gege benar,ayo kita pergi bersama agar tidak terlambat." Ujar Meng Yao yang melepaskan pelukannya,dan menggandeng tangannya [M/n] dan segera pergi bareng.

[M/n] yang melihat tingkah Meng Yao terkekeh geli,seperti nya mereka pantas mendapatkan karma mereka,karena menindas sesama Klan nya.

Di tengah malam yang damai,seluruh penghuni asrama yang tertidur kecuali,salah satu kamar asrama lampu lilin masih menyala,dan bau arak dari celah pintu yang samar.

Di dalam kamar asrama itu,terdapat tiga orang yang sedang mabuk dengan salah satu nya mengutuk,dengan seluruh wajahnya merah dengan bau menyengat arak di tubuhnya.

"Sialan!anak pelacur itu berhasil lolos karena pengembara miskin gak guna."

"Heh! Pieh!anak itu pasti sama persis seperti pelacur,pasti dia itu seorang lengan potong dan menggoda pengembara itu, agar menolong dia."

"Andaikan pengembara itu seorang perempuan,ku jadikan dia pelacur pribadi."

Tanpa di sadari oleh ketiga,ada seseorang yang sedang mengintai mereka di atas atap,sambil berusaha untuk tidak membunuh mereka,agar tidak menimbulkan kehebohan yang merepotkan untuk diurus.

[BL] Do not leave me.  {MDZS X Male Readers}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang