[ 7 ]

112 20 0
                                    

[ 7 ]

🚨🚨🚨 Kalo kalian nulis cerita jangan lupa save tiap detik‼️💥🥹🥹

















Dabi menonton dari billboard live, tidak merasakan tudung jaketnya terbuka saat melihat komet baru saja di tarik ke bumi seperti di film. Seperti insiden hancurnya Tartarus.

Pria 24 tahun itu terus diam, menonton dengan kepala kosong saat Shigaraki menghancurkan komet itu jadi debu seperti bukan apa-apa. Pemilik luka bakar di tubuhnya juga tidak bisa mendengarkan pecahan percakapan acak yang di bicarakan orang-orang.

Gumaman masyarakat yang menyemangati gadis itu lewat begitu saja, tapi ia mendengar dengan jelas suara dari siaran. Suara gadis menyebalkan yang menempeli Eri sepanjang ia bisa.

Sombong dan sombong, terlihat sangat percaya diri.

Toga Himiko di sebelahnya mengguncang lengan Dabi.

Dabi terganggu. "Tidak bisakah kamu menunggu sampai beberapa menit lagi?"

"Jangan konyol, (Name)-chan bisa menang dengan mudah." Gadis berambut blonde yang di cepol dua itu menatap Dabi marah. Dabi tidak tahu alasannya. "Tapi setelah itu dia akan kehilangan kendali, dia butuh seseorang untuk menyembuhkan beban di kepalanya karena penggunaan quirk berlebih."

Dabi tahu itu. Dia melihat gadis di siaran kesakitan setengah mati saat ia membawanya masuk ke dalam pabrik terlantar, pertemuan pertama mereka. Sepanjang malam penuh jeritan frustasi dan kesakitan.

"Apa rencana mu?" Dabi memutuskan cepat, mendesak orang-orang untuk memberinya jalan keluar dari kerumunan.

"Hanya pergi ke sana. Aku bisa berubah jadi seseorang jika meminum darah mereka, dan aku selalu membawa darah seseorang dengan quirk penyembuh." Tapi Toga terlihat gugup, ia terus berjalan cepat meninggalkan kerumunan.

Dabi ragu sesaat. "Kamu yakin itu akan berhasil?"

Toga tidak menjawab. Hanya menggigit bibir bawahnya, praktis mengabaikan Dabi membuat pria itu memunculkan urat kesal di lehernya yang ungu.

"Magne-sis!" Toga berlari mendekat ke arah manajernya yang berdiri di dekat mobil sambil terus melihat ke arah billboard. Dabi tidak punya waktu untuk sekedar menoleh pada siaran langsung itu.

"Himiko-chan," Dabi pernah mendengar dari (Name) kalau nama asli Magne adalah Kenji Hikiishi, dan dia adalah perempuan, jadi Dabi tidak akan menanggapi panggilan Toga yang menyebutkan 'sis' di akhir panggilannya.

"Berangkat ke tempat (Name)-chan. Kecepatan penuh." Dabi bisa mendengar suara Himiko yang pecah.

"Tentu saja, cantik, masuklah, kita akan melanggar lalu lintas." Magne menjawab ringkas, memutar mobil dan menyalakan mesinnya.

Toga masuk dengan cepat, Dabi juga melakukan hal yang sama sambil menggumamkan polisi yang sibuk menonton siaran dari pada menertibkan lalu lintas.

Suasana tegang di dalam mobil membuat Dabi jengah, ia bahkan tidak perlu memikirkan tentang bagaimana Toga terlalu mempercayai (Name) sehingga ia lebih mengkhawatirkan serangan migrainnya dari pada keselamatan mantan siswi UA itu.

"Bagaimana jika quirk penyembuhan tidak bekerja untuknya?" Dabi bertanya pelan. Pria itu tidak tahu apakah migrain bisa di selesaikan oleh quirk penyembuh. Dabi hanya berpikir quirk itu bekerja untuk luka luar.

Toga menggeleng. "Kalau begitu ku harap pro-hero Midnight bisa membuatnya pingsan untuk mengurangi rasa sakitnya." Gumamnya bingung.

Dabi bergumam. "Aku menemukannya setelah dia meruntuhkan Tartarus. Dia masih menjerit saat pingsan. Pahlawan sialan itu tidak akan membantu banyak."

Uraraka (Name) - BNHA Alternative UniverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang