[ 18 ]

83 14 6
                                    

[ 18 ]














"Ya, pencuri juga mencuri untuk menghidupi dirinya." Balasku tajam. "Kamu menyamakan dirimu dengan orang seperti mereka?"

"Itu tidak sopan!" Balasnya marah.

"Apa masuk ke kamar orang tanpa izin itu sopan?" Sambarku cepat membuat Deku mengernyit marah.

"Aku tidak berniat jahat." Deku masih di ideologinya yang naif.

"Kamu berharap aku akan mengatakan ya? Kamu berharap aku memaklumi seluruh perbuatan karena kamu tokoh utamanya?" Aku mengernyit. "Tidak. Aku tidak akan melakukannya di kehidupan kali ini." Kepalaku menggeleng jijik.

"Tokoh utama-Apa maksudmu? Kamu salah paham, aku tidak pernah berfikir begitu."

Aku kembali memukul dinding kesal. "Jujur saja padaku. Karena All Might memberikan quirknya padamu, seluruh dunia rasanya terlalu baik untukmu, bukan? Semua kesalahan di maklumi karena kamu adalah malaikat baik hati naik yang terlampau polos? Aku mau muntah."

Deku mematung, menatapku goyah. "Dari mana kamu tahu soal itu? Kacchan memberitahumu?"

Aku membuang nafas tak percaya. "Berani-beraninya kamu berpikiran negatif tentang Bakugou." Aku menatapnya nyalang. "Kamu pikir dia tidak bisa menjaga mulutnya? Dia sudah menutup mulutnya bertahun-tahun, menyembunyikan sifat buruk yang suka menguntit itu, sialan." Rasanya aku akan meledak karena marah.

"Aku bukan penguntit!" Ia berseru marah.

Aku tertawa meremehkan. "Mana ada maling ngaku?" Gumamku ringan.

Deku menatapku tidak puas, tangannya mengepal dengan kilat hijau. "Apa yang kamu mau?"

Kurang ajar, dia yang menerobos masuk ke kamarku, tapi bersikap seolah aku yang salah di sini?

Dia benar-benar ingin di bunuh.

"Izuku? Apa yang kamu lakukan?" Bakugou keluar dari lift, aku segera mundur dari Deku, mendengus.

Shinsou juga di sana, mendahului Bakugou dan menatapku menyelidik, memastikan wajahku tidak tergores.

Deku tidak menjawab. Aku mendengus, menyelonong melewati Bakugou dan masuk ke lift. Terserah mau bagaimana. Aku tidak tahan satu udara dengan brokoli itu.

《 Chapter 18 》

Shinsou memperhatikan petugas pintu yang mengganti kenop pintu (Name), bersandar di dinding lorong dengan tangan terlipat di depan dada.

Bakugou yang memutuskan mengganti sistem keamanan pintu (Name) yang tidak lagi aman. Aizawa-sensei tidak tahu soal ini, sekarang sedang bicara dengan Bakugou di bawah, bertanya apa yang terjadi dengan pintu kamar (Name) hingga Bakugou memanggil ahli ke sini, dan apa yang terjadi pada wajah Midoriya hingga lebam dan dibawa ke Recovery Girl.

Entah di mana Todoroki saat ini, dia belum terlihat sejak masalah di mulai. Sepertinya dia tidak di asrama, karena kalau dia di sini, Todoroki lah orang yang pertama menusuk Midoriya dengan es miliknya-dia sangat temperamental akhir-akhir ini,lebih dari Bakugou di masa lalu.

Shinsou mengangguk, menggumamkan terima kasih sambil sedikit membungkuk saat orang yang memasang pintu baru (Name) itu menyelesaikan pekerjaannya, turun duluan.

Pria pemilik rambut ungu indah itu memainkan kunci kamar (Name) sambil merenung, menatap pintu baru itu, lalu sekali lagi memastikan kamar (Name) terkunci. Ia berbalik dan turun ke ruang rekreasi, mengantongi kunci itu untuk segera di serahkan pada pemiliknya.

Masih sepi di sini. Aizawa-sensei berbicara dengan Bakugou dan (Name) di sofa ruang rekreasi, anggota kelas lain mengintip dari dapur, sambil makan malam yang Shinsou duga tak tersentuh karena terlalu penasaran.

Uraraka (Name) - BNHA Alternative UniverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang