[ 11 ]
Aku menahan nafas, (Name) Bodoh!
Tanganku merebut buku catatan kecil uang ku temukan di tas Eri—milik Dabi.
"Kamu membacanya?" Ucapku merasakan jantung yang hampir berhenti.
Todoroki menatapku dengan tatapan tak terbaca. "Dua halaman." Suaranya pelan, hampir seperti berbisik.
2 halaman itu terlalu banyak.
Aku mengantongi buku itu di saku rok, berdehem pelan. "Lupakan itu, ayo turun." Aku menelan ludah, menarik tas dan membuka pintu.
Todoroki masih diam selama beberapa saat. Sial, aku harus memeriksa sejauh mana ia membacanya.
Tapi syukurlah setelah itu Todoroki tidak bicara apapun, kami makan sarapan yang di tinggalkan Bakugou dengan tenang,tanpa suara, canggung.
"Uraraka—"
"Aku tidak ingin bicara apapun tentang Dabi." Aku menyela dengan cepat. "Selain topik tentang dia, semuanya baik-baik saja." Lanjutku cepat, tersenyum tipis menyembunyikan tegang.
Todoroki menatapku lama sebelum mengangguk. "Aku hanya berfikir untuk berangkat dengan Bakugou tiap hari. Jika kejadian kemarin terulang dan tidak ada siapapun di sana kita bisa mencegah kemungkinan terburuk."
Aku menghela nafas lega. Untunglah dia juga sepertinya tidak tertarik membicarakan itu.
"Tentu saja, dia bilang dia bangun jam empat dan berangkat jam lima untuk ke perpustakaan." Aku bangkit mencuci piring.
Todoroki mendengung. "Tidak jauh beda dengan aturan di rumah. Ayo lakukan."
Aku bergumam dalam hati.
Apa yang Endevour lakukan untuk membuat Todoroki bangun pagi buta? Melatihnya? Brengsek.
"Uraraka?"
Aku mendengus, merapihkan piring dan kembali padanya. "Aku mendengarkan, ayo lakukan itu." Aku mengambil tas. "Dan sekarang aku piket, jadi ayo berangkat."
Todoroki mendengung, berjalan bersisian di sebelahku.
《 Chapter 11 》
Minggu-minggu setelahnya berjalan cepat, aku menyelesaikan ujian lisensi sementara khusus dan merayakannya dengan soda di kamar Bakugou—Ia sama sekali tidak menyentuh kaleng soda, aku curiga itu berkaitan dengan kondisi kesehatannya sekarang.
Lalu festival olahraga mulai mendekat, sekarang tersisa beberapa hari, semua orang bekerja keras untuk berlatih. Tapi tentu saja semua orang sudah memprediksi pemenangnya.
Di akhir pekan ini Todoroki pulang ke rumahnya untuk makan malam keluarga. Entah memang begitu atau pelatihan seperti yang biasa ia lakukan.
Aku benar-benar akan membunuh Endevour.
Tapi tidak sekarang, sekarang Eri-chan memaksaku menemui Dabi—yang akhirnya bisa di jenguk. Astaga, aku bahkan hampir melupakan itu.
Angin berhembus, aku bisa melihat Aizawa-sensei memasang wajah keras sedangkan tangannya menggandeng tangan kecil Eri.
Ia berbicara dengan petugas penjara pusat—karena Tartarus sudah tidak ada, semua penjahat di tempatkan di sini membuat jumlahnya meledak, terus melakukan pembangunan sel baru.
Lorong demi lorong warna putih membosankan menemani langkah.
Sel-sel kosong membuatku mendengus lelah. Aku belum menyelesaikan seluruh rencana. Aku membiarkan Mr. Compress pergi, tapi untungnya Hawks memberi kabar baik tentang Twice, dia sudah bisa berbicara normal tanpa tercampur dengan kepribadian gandanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uraraka (Name) - BNHA Alternative Universe
FanfictionOchako menyadari dirinya tidaklah menjadi dirinya lagi setelah 7 tahun pernikahan yang melelahkan. Dan tidak menemukan jalan lain untuk lari dari kenyataan ini selain menusuk jantungnya. Lalu pertukaran waktu di mulai secara tidak masuk akal, menamb...