#Bab_06 #kau_biadab

81 9 0
                                    

#Novel_bl
#CHGASTATIO
#Bab_06
#kau_Biadab

"Kau benar-benar berani menentang ku..." Sarkas Arsenio dgn wajah dingin nya.

Eren nampak tak bisa berkata-kata lagi saat Arsenio mengayunkan kaki nya menendang perut kecil nya yg kini tubuh nya sudah tergeletak dgn nafas tersengal-sengal menahan rasa sakit di sekujur anggota tubuh nya.

"Uwekkk" Eren memuntahkan makan yg sebelum nya ia makan, tepat saat Arsenio menendang perut nya hingga isi dalam lambung nya berhambur keluar.

Arsenio yg terkena muntahan nya pun semakin beringas memukul nya, berani sekali ia memuntahi sepatu mahal pangeran. Arsenio memandang nya jijik melihat Eren terlihat sangat mengenaskan.

Sedangkan Eren berusaha menahan rasa sakit nya. Hidung nya yg semalam mimisan kini kembali berdarah. Luka lebam yg sebelum nya hanya berada di wajah nya kini seluruh tubuh nya di penuhi memar keungu-unguan yg cukup besar menghiasi kulit putih nya.

Arsenio menarik lengan mungil nya kasar menyeret tubuh nya yg tergeletak di atas lantai.

"a.. amphun ampuni - aku" Suara Eren kini terdengar cukup jelas di telinga Arsenio, lirih nya yg penuh keputusasaan dan tangis yg terdengar memilukan.

Arsenio yg mendengar nya tersenyum simpul, rupanya anak ini bisa bicara juga karena selama ini Eren lebih banyak diam, dan suara nya pun terputus-putus. Pagi tadi Sion mengatakan pada nya bahwa tenggorokan Eren tengah sakit itu sebab nya malaikat itu jarang bicara.

Namun kelihatannya saat bertemu dgn Sion suara malaikat kecil itu mulai jelas terdengar meski masih terbata-bata namun kelihatannya sudah cukup membaik.

Dan sekarang Arsenio menambah luka tersebut, ia menyeret Eren mendekati wadah air mancur kecil yg berada dalam biara yg biasanya air nya di gunakan untuk membasuh wajah dan kaki.

BYURR

Arsenio menenggelamkan wajah Eren ke pinggir kolam air mancur tersebut sambil menekan tengkuk nya.
Eren yg merasakan dingin nya air dan nafas nya yg terasa sesak segera tengkuk nya kembali di tarik ke atas untuk menghirup udara.

Arsenio memegangi tengkuk belakang Eren dgn kuat menarik kepala itu agar mendongak menatap nya, senyuman mengerikan itu menghiasi wajah tampan Arsenio di barengi dgn suasana malam yg menggambarkan langit sore itu kini telah sepenuh nya gelap.
Dan wajah Arsenio sangat kontras dgn situasi malam yg menakut kan.

Eren meringis kesakitan ia menangis tersedu-sedu kala Arsenio menarik tengkuk nya lebih keras.

"Kau paham kesalahan mu sekarang..." Tanya Arsenio penuh intimidasi

Eren mengeleng ketakutan, apa salah nya ia hanya ingin makan, dan kini makanan itu terbuang sia-sia setelah ia memuntahkan nya.
Arsenio yg jijik melihat bekas muntahan di bibir kecil Eren pun segera membawa nya ke tepi air mancur untuk membasuh wajah nya.

Arsenio menyeringai menatap lekat wajah cantik Eren yg nampak bersinar di malam hari terlebih pantulan cahaya bulan pada air kolam membuat penampakan Eren benar-benar sempurna, Ya walau wajah cantik itu memar di sana sini tapi tidak mengurangi kecantikan alami nya.

Perlahan telapak tangan besar Nan kekar itu mengusap wajah Eren yg basah selain karna air dari kolam wajah nya juga di aliri air mata yg menyayat hati. Arsenio mengelus pipi chubby itu dgn lembut kemudian mencengkeram dagu mungil Eren.

"Tidak...kau tidak tau, oh kenapa aku malah menyalah kan mu..." Arsenio menghempaskan tubuh tidak berdaya itu ke lantai marmer yg keras.

ia melepas sabuk yg mengikat pinggang nya di hadapan Eren kemudian.

CHGASTATIO #Novel_BLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang