23

1.6K 163 9
                                    


Satu minggu kemudian.

Setelah kejadian satu minggu lalu itu, dan mayat Zhanjin pun baru di temukan dua hari yg lalu. Dengan keadaan yg sudah membusuk yg di penuhi oleh belatung dan di gerumini oleh binatang pemakan bangkai lainnya.

Rasanya para polisi dan tim penyidik lainnya sudah mulai bosan dengan kasus yg sama. Tapi ujung-ujungnya akan berakhir buntu.

Tapi mau bagaimana lagi itu sudah tugas mereka. Meski mereka sudah mulai mual dan ingin muntah saat mereka melihat keadaan para mayat itu. Para polisi itu tetap melakukan tugas mereka.

Sampai sekarang mereka masih menyelidiki kasus itu, atas perintah Tuan Wen yg tidak terima keponakannya lagi-lagi mati dengan cara yg mengerikan itu. Bahkan para polisi itu sempat bertanya-tanya sebenarnya dosa apa yg keluarga Wen itu lakukan di masalalu hingga hampir seluruh keluarganya mati dengan cara yg sama. Yaitu di gigit Zombi.

Yg membuat para polisi itu semakin penasaran dan ingin tau lagi adalah. Kenapa para Zombi itu hanya mengincar orang-orang jahat saja. Padahal menurut beberapa orang yg pernah bertemu dengan para Zombi itu. Para Zombi itu tidak menyerang mereka sama sekali, malah terkesan Zombinya cuek-cuek saja melewati mereka semua. Terdengar lucu sih, tapi kenapa kalo bertemu orang jahat para Zombi itu menjadi bringas dan ganas, sungguh menyeramkan.

Tuan Wen yg sudah tidak tahan lagi pun langsung turun tangan untuk membunuh Xiao Zhan, Wang Yibo dan Yubin. Tuan Wen menyuruh anak buahnya untuk menculik Meng Zoey ato kakaknya Yubin. Dan disinilah Meng Zoey/Ziyi berada di sebuah gedung tua yg sudah tidak terpakai lagi dengan keadaan terikat tak berdaya. Serta mulut yg di lakban.

Tuan Wen begitu senang karna rencananya berjalan lancar. Saat ini ia tengah duduk di depan Meng Ziyi. Tuan Wen merogoh saku celananya ia akan langsung menelpon Yubin.

"halo,,siapa ini?"tanya Yubin dari sebrang.

"datang ke gedung xxx kalo kau masih ingin melihat kakakmu bernafas" ucap Tuan Wen to the point.

"jangan pernah menyentuh kakak ku brengsek" raung Yubin.

"ada apa Yubin?, kenapa kamu marah begitu?" terdengar suara seorang pemuda lainnya disebrang sana.

"mereka menangkap kakak ku Tuan Muda" beri tahu Yubin.

"dasar pengecut, ayo kesana" emosi pemuda itu di buatnya.

"hahahaha iya datanglah kalian aku tunggu, hahahahaha" tawa keras Tuan Wen yg mendengar mereka sangat marah itu. Sambungan pun terputus dari Tuan Wen.

Sementara di tempatnya Xiao Zhan. Mereka begitu marah setelah tau Meng Ziyi yg tidak tau apa-apa menjadi korban penculikan dari Wen Raohan.

"tenanglah Yubin kita akan menyelamatkan jie-jie" ucap Zhan mencoba menenangkan temannya sekaligus bawahan setianya.

"tapi Tuan Muda, itu sangat berbahaya" ucap Yubin sendu.

"tidak jika kita lakukan bersama" ucap teman-temannya yg lain.

"kalian" Yubin sudah berkaca-kaca karna terharu semua teman-temannya mau membantunya menyelamatkan kakaknya.

"sekarang kita siapkan rencana kita untuk menyelamatkan Nona Meng" ucap Yibo.

"ayo...."ucap mereka serempak.

Mereka pun membuat rencana, dengan Wang Yibo, Xiao Zhan dan Yubin akan langsung mendatangi mereka. Serta yg lainnya akan mengikuti dari jarak aman setelah mereka masuk kedalam gedung itu barulah yg lain membasmi para anak buahnya Wen Raohan.

Mereka pun melakukan sesuai dengan apa yg mereka rencanakan. Wang Yibo, Xiao Zhan dan Yubin mendatangi gedung di maksud oleh Wen Raohan itu.

"Yubin kau yakin ini tempatnya?" tanya Xiao Zhan.

"mmm,,katanya disini tempatnya" jawab Yubin.

Mereka bertiga pun masuk kedalam gedung tua itu.

Prok

Prok

Prok

Suara tepuk tangan yg sangat keras pun terdengar dari arah dalam gedung itu.

"ternyata nyali kalian besar juga untuk datang menyelamatkan wanita itu" ucap Wen Raohan sambil menunjuk Ziyi yg terikat di kursi kayu itu.

"lepaskan jie-jie ku" ucap Yubin.

"lepas,,lepas kau bilang,,dalam mimpimu, aku menyuruh kalian kemari justru untuk melihat kematiannya, agar kalian tau rasanya kehilangan orang-orang yg kalian cintai" raung Wen Raohan. Kala meningat kematian anaknya dan juga kedua keponakannya itu.

"Wen Raohan,,dia itu tidak tau apa-apa, aku yg kau cari, lepaskan dia sekarang juga" ucap Zhan.

"waah ternyata kau sangat manis, bagaimana kalo kau menjadi budak seks ku saja" ujar Wen Raohan dengan wajah mesum dan menyebalkannya itu, dan jangan lupakan ia yg menjilati bibirnya. Persis seperti om-om pedofil sangat menjijikkan.

"dalam mimpimu" sarkas Zhan.

"hahahahahaha,,iya dan sebentar lagi akan menjadi kenyataan" ucap wWen Raohan percaya diri.

"cuih,," Zhan meludah karna jijik.

Untuk mengecoh para musuhnya Xiao Zhan terus bicara pada Wen Raohan. Sedangkan Yubin diam-diam membuka ikatan di tangan dan kaki jie-jienya. Setelah semuanya terlepas Yubin pun membawa kakaknya pergi dari sana. Xiao Zhan dan Wang Yibo yg melihat Yubin sudah pergi bersama kakaknya pun, berhenti bicara omong kosong.

"hahahahaha,,,kau memang bodoh Wen Raohan" ejek Zhan.

"apa maksudmu?" Wen Raohan tidak mengerti apa yg dimaksud oleh pemuda manis itu.

"dimana tahananmu?" tanya Zhan dengan nada mengejeknya.

Barulah Wen Raohan sadar kalo dirinya telah di tipu.

"brengsek kalian semua,,,serang mereka.."perintahnya pada anak buahnya.

Pertarungan pun tak dapat di hidarkan lagi, saat Wen Raohan ingin pergi dari sana. Para teman-temannya Zhan pun masuk dan menghajar Wen Raohan secara bergantian.

Wen Raohan di buat tidak berkutik, selain kalah jumlah. Wen Raohan juga kalah tenaga, tenaga para pemuda itu jauh lebih unggul darinya yg sudah berumur itu.

Bruk

brak

Duk

Brak

Duk

Suara pukulan dan tendangan yg di terima oleh Wen Raohan, yg bertubi-tubi itu membuatnya jatuh tersungkur dengan darah yg mengalir dari kepalanya. Dan di bagian tubuhnya yg lain. Meski keadaan Wen Raohan sudah sangat mengenaskan begitu, tapi para pemuda itu tidak menghentikan aksi mereka.

Mereka menginjak menendang membogem tubuh rentannya Wen Raohan. Hingga suara tulang patah pun terdengar begitu nyaring di telinga mereka semua, Wen Raohan pun mati dengan cara yg mengenaskan. Tangan dan kakinya di patahkan oleh mereka semua, serta lehernya yg kini menghadap kebelakang. Gimana tidak mati coba tulang lehernya di patahkan sampai kepalanya memutar kebelakang.

Para pemuda itu benar-benar sadis. Setelah memastikan semuanya sudah mati tak tersisa. Kini mereka semua pergi dari gedung tua itu.

"akhirnya selesai juga,,tadi itu seru sekali" celetuk Jili.

"kau benar,,kenapa tidak dari dulu saja iya kita bantai Wen sialan itu" timpal Guocheng.

"memang kamu berani membantainya?" tanya Pei Xin.

"hehehe tidak,,dia kan seorang mentri" ucap Guocheng cengengesan.

Semuanya merotasikan mata mereka malas. Lalu pergi dari sana.

Tbc.

Bay-bay.

pengorbanan (yizhan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang