Saya tidak main-main !

22 3 2
                                    


RS.HOPELAND 

Waktu berjalan menuju sore , dan Biru masih juga memperhatikan Wajah Senja dengan seksama , mata Senja yang bulat itu masih terpejam . Ia begitu lelap dalam tidurnya , dan waktu sudah berjalan selama 3  jam setelah Senja tertidur dalam pengaruh obat bius keparat itu . Perasaan gelisah bercampur marah tak bisa Biru bendung , Ia tak tahu harus apa jika memang Stella penyebab semua ini . Biru tak habis pikir , mantan pacarnya itu tega melakukan hal yang tak semestinya dilakukan . Ini baru obat bius , bagaimana jika racun ? 

 Biru frustasi , Ia bahkan menyalahkan diri sendiri karena Ia gagal melindungi Senja . Bagaimana jika terjadi apa-apa dengan Senja ? , Mommy pasti akan sedih . Kepala Biru mulai sakit memikirkan hal ini , bahkan Ia lupa untuk sekedar minum air putih . Tak lama terdengar suara pintu kamar yang dibuka oleh seseorang . 

" Biru , sayang ... " Ah ,, suara itu membuat Biru segera menoleh dan berlari memeluk Vanessa . 

" Mom ,,, Biru minta maaf , Biru salah Mom , Biru salah ....  " Biru menangis dipelukan Ibunya , pelukannya erat seakan tak ingin ia lepaskan . 

" It's Ok Honey ,, It's Ok !" Vanessa menepuk pelan punggung Biru sembari membelai penuh sayang , berharap anak semata wayangnya ini tenang dan berhenti menangis . Pandangan Vanessa berhenti pada Senja yang terbaring lelap di bed  didepan sana dan bernafas panjang melihat keadaan Senja . 

" Mom , Senja tidak akan kenapa-napa kan ? " Biru masih merengek tanpa melepaskan pelukannya . 

" Senja tidak akan kenapa-napa sayang , Don't Worry , semua akan baik-baik saja . Senja anak yang kuat . Ssstt sudah ya , kalau Biru sedih , Mom juga akan sedih . " Vanessa menenangkan Biru yang masih terisak dibahu kanannya . 

" Kita duduk dulu , hm ? " Biru mulai melepaskan pelukan setelah Vanessa mengajaknya untuk duduk . Dan setelah duduk , Vanessa mencoba menenangkan Biru kembali yang menyandarkan kepalanya di pangkuan Vanessa . Dengan lembut Vanessa membelai rambut Biru .

" Mommy bawa susu vanilla hangat dan cinnamons cake favorit kamu sayang . Mommy tau kamu pasti belum makan kan ? kamu harus tetap sehat , jangan sampai skip makan , nanti kalau sakit , Mommy sedih sayang " 

" Biru tidak lapar Mom " Jawab Biru singkat dengan sisa tangisanya . 

" Heeey , anak Mommy tidak boleh membantah kalau Mommy minta sesuatu , Biru mau Mommy sedih ? " Pertanyaan Vanessa dijawab dengan gelengan kepala Biru . 

" Jangan pernah buat Mommy sedih sayang , makanlah . Nanti kalau Senja bangun , Mommy jug sudah siapkan cake favoritnya  " Dan Biru masih terdiam tanpa jawaban . 

" Mommy sudah ngobrol dengan Om Bram dan Dokter Louis "  Kata-kata Vanessa membuat Biru langsung menegakkan badanya , dan duduk merapat disamping Vanessa 

" Trus Mom ? " Biru antusias mendengar penjelasan Vanessa 

" Sama seperti yang Dokter sampaikan ke kamu tadi siang . Tidak perlu ada yang dikhawatirkan tentang kondisi Senja . Beberapa jam lagi Senja akan bangun dari tidurnya . Kata Om Bram , dari pihak laborat mnjelaskan bahwa komposisi obat biusnya too much , tapi Senja dalam kondisi sehat , jadi hal itu menangkal pengaruh obat biusnya , berbeda kalau kondisi Senja sedang tidak sehat , mungkin saja terjadi hal yang membuat Senja harus dirawat lama di rumah sakit . Nanti kalau Senja bangun , Dokter akan cek kembali kondisinya , semoga hasilnya aman dan kita bisa pulang kerumah  " Vanessa menjelaskan dengan hati-hati , agar Biru tidak tersulut emosi , walaupun Ia tau mata Biru menyiratkan kemarahan yang luar biasa . Sendainya boleh jujur, Vanessa pun marah , namun Ia harus bisa meredam amarahnya saat ini . 

SENJA BIRU ( GxG )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang