Pengharum Ruangan !

32 2 4
                                    

Dua Minggu berjalan seperti biasa , Biru dan Senja pun tetap kuliah seperti keseharian mereka . Siang itu menunjukkan jam setengah tiga lebih sedikit waktu FOX University . Terlihat Biru yang panik mondar mandir didepan mobil yang Ia parkir ditaman, sembari pandangannya tak lepas dari ruang rektorat dilantai 3 , yang mana ruangan itu dikelilingi dengan kaca bening , sehingga siapapun orang dari luar akan tau aktifitas apa yang ada didalam ruang rektorat tersebut . Dari halaman parkiran sejak 13 menit yang lalu, Biru tak bisa diam dan terus berjalan mengitari mobilnya . Tak selang lama, dua sahabatnya berjalan sedikit berlari mendekati Biru 

" Lu serius Ru ? Senja dipanggil Pak Kevin ? " Cecil menyapa dengan pertanyaan 

"Udah gak jaman prank, btw " JAwab Biru singkat tanpa mengalihkan pandangannya ke ruang lantai 3 diatas .

" Gue udah hampir seperempat jam nih daritadi nungguin Senja kagak keluar-keluar " Biru kembali bicara 

" Mungkin karena kurang pemanasan , jadi gak begitu basah , keluarnya jadi lama Ru " Albert menyahut tiba-tiba berharap suasana mencair dengan sedikit jokes yang agak gak nyambung , tapi justru Ia dihadiahi lirikan tajam bak belati dari kedua sahabatnya ini . Dan Dia hanya bisa meringis , kode untuk meminta maaf secara tidak langsung. 

Pandangan tiga pasang mata itu kini tertuju pada sebuah pemandangan didepan sana , lebih tepanya Senja yang berjalan sedikit terburu menuju kearah mereka bertiga . Terlihat Biru sedikit lega dengan hadirnya Senja , dan terlihat tidak terjadi apa-apa . Dan tiba-tiba terlihat tiga orang dibelakang Senja yang muncul dan mengikuti langkah kaki Senja dengan cepat .

" Heh anak Mommy !! Berhenti Lu ! " Suara Stella yang cempreng menghentikan kaki Senja melangkah . 

 Biru sudah mengganti posisi berdirinya dan siap untuk menjemput Senja , namun tangannya dicegah oleh Cecil 

" Biarin dulu sementara ,kalau Lu ikut campur , gue khawatir Senja akan dijadikan santapan kebuasan mereka Ru " Cecil berkata lirih namun tegas tepat dibelakang Biru 

" Yes, gue setuju , kita lihat aja apa yang terjadi . Tenang aja kalau Senja diapa-apain , gue bisa lari dan lempar tiga mahkluk abstrak itu pake tumblr gue  " Albert menambahkan dengan menunjukkan tumblr ditangan kanannya . 

Senja berhenti melangkah dan berbalik , melihat tiga gadis yang baru saja Ia temui bersama Pak Kevin 

" Inget Ya , permintaan maaf tadi , bukan semata-mata gue sama temen-temen gue , beneran minta maaf sama loe ! " Stella memulai bicara dengan melipat kedua tangan didadanya . Pastinya dengan pandangan sinis 

" Iya Kak , Aku juga udah tau , kalau kalian cuma pura-pura aja , Its OK ! " Senja menjawab dengan santai 

" Gak usah lagi deh bawa-bawa Mommy loe itu , kita udah diskorsing dan semua gara-gara loe ! " Susan menimpali 

" Hmm , kalau boleh jujur nih ya Kak , sebenernya aku ga tau loh masalah ini . Bahkan aku juga baru tahu kalau kalian yang udah kasih aku obat tidur . Kalau emang benci , kenapa gak sekalian racun aja sih ,sianida kek , siram pake air keras kek . Segitu doang nyalinya ya ? " Senja dengan berani angkat bicara 

" Wuaaaahh ,,, ini loe nantangin apa gimana nihh ? Gue bisa loh lakuin hal kaya yang loe minta " Kembali Stella angkat bicara 

" Yaudah sih , lakuin aja semau kalian . Dapet apa sih dari kaya gitu Kak? Emang biar apa sih pake cara kampungan kaya gitu ? " Senja kembali menjawab dengan berani ,Stella mendekat ke wajah Senja , hanya berjarak satu jengkal tangan saja wajah keduanya , yang sama-sama menatap tajam 

" Loe denger ya , Gue gak suka Loe deket sama Biru . Biru itu punya gue , sampai kapanpun dia punya gue " Stella berkata dengan wajah yang serius , dan dibalas dengan senyum Senja yang tak bisa diprediksi 

SENJA BIRU ( GxG )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang