RS.HOPELAND
15.59
Detak jarum jam diruangan bangsal terdengar tajam ditelinga Biru . Matanya sayu dan sembab , efek dari semalaman Ia tak ingin memejamkan matanya walau sebentar. Badanya lemas , jangankan sebutir nasi , bahkan seteguk airpun enggan Ia minum . Kedua tangannya mengusuk wajahnya sendiri dengan kesal , sampai menggoyangkan selang infus yang jarumnya tertancap di tangan kirinya . Air matanya kembali mengalir , seperti saat semalam , sebelum Ia akhirnya jatuh pingsan dan dibawa ke RS .
CEKLEK ...
Pintu ruangan terbuka ,
" Om ,, Gimana dengan Mommy ? Dan Senja ? Apa Senja baik-baik saja ? Kapan aku bisa melihat Mommy ? Kapan aku bisa lihat Senja Om ,, " Biru langsung menembakkan banyak pertanyaan kepada Erick yang berjalan pelan mendekat ke bed Biru , dan tak lama kemudian masuk Dr.Louis dan dua perawat ikut masuk keruangan . Dan mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing . Erick masih terdiam , mengamati kegiatan dua perawat didepanya .
" Om ,,, " Biru kembali bersuara , sangat parau
" Tensi masih rendah Dok , 57/60 , detak jantung sudah mulai normal " Kata Seorang Perawat dengan nametag Dian .
" Untuk demam masih di suhu 38,1 Dok " Disusul perawat dengan nametag Lily . Erick mengambil nafas panjang sebelum Ia bersuara
" Biru ,, lihat kan ? Tensimu masih rendah , demammu belum turun . Gimana kamu mau sembuh kalau kamu tidak mau makan ? " Erick berkata dengan sabar
" Kalau Biru mogok makan , Tambah lama nanti kamu tidur disini, yuk kamu pasti bisa lewati ini semua " Dr.Louis menambahkan , sembari membelai tangan Biru singkat .
" Dokter Erick , Saya lanjut cek pasien lain , nanti saya hubungi kembali Dok " Dr.Louis mengalihkan matanya ke Erick .
" Baik Dok, terimakasih " JAwab Erick singkat , Dr.Louis dan dua perawat pergi meninggalkan kamar inap . Dan hanya ada Biru juga Erick saat ini .
" Om ,,, " MAsih dengan suara parau , Biru mencoba membujuk Erick untuk memberikan penjelasan sedikit aja
" Biru ... Om tau , ini sulit untukmu . Tapi tolong , makan ya . Dari kemarin kamu tidak makan , hanya vitamin yang bisa kita beri untuk menguatkan badanmu "
" Om ,, kapan aku bisa melihat Mommy dan Senja ,,, kapan Om .. " Biru mulai sedikit rewel dan merengek .
" Biru ,, kamu masih sakit nak , waktunya belum tepat kalau sekarang "
" Lalu kapaaaann ??? "
" Sabar nak, sabar .. Om hanya minta kau makan , sedikit saja . Ya ? Om tidak ingin Biru sakit , kalau kamu sakit , siapa yang akan menemani Senja ? hmm ? " Mendengar kata-kata Erick, Biru terdiam , Pikiranya mulai tertata .
" Permisi ,,, "
Erick dan Biru menoleh saat terdengar suara dari arah pintu
" Ahh iyaaa mari silahkan masuk, temannya Biru yaa ? " Erick menjawab
" Iyaa Dokter ,, saya Cecil, dan ini Gilbert , kami tidak mengganggu kan ? "
" Ahh panggil saya Om saja ya , Menganggu ? oh tentu saja tidak dong,,, Biru , Om tinggal dulu ya . Ingat pesan Om tadi . Nak Cecil dan Nak Gilbert , Om tinggal dulu ya , Oh iya bujuk Biru untuk makan , hm " Erick mengakhiri dengan sedikit berbisik ke Cecil dan Gilbert . Setelah kepergian Erick, Cecil duduk disamping bed , dan Gilbert duduk dibed bersebelahan dengan Biru .
" Ru , kita bawain sandwich vanilla nih , lu makan ya " Cecil membelai tangan Biru pelan , Biru hanya melirik sebentar ke arah Cecil , sedangkan Gilbert sibuk membuka paperbag , dan sandwich sudah ditangannya
KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA BIRU ( GxG )
AléatoireNamanya Senja, tapi ia tak suka dengan senja , ia paling benci saat senja datang . Senja yang mencoba untuk melarikan diri dari Paman dan Bibinya yang ternyata tergabung dalam sindikat penjualan perempuan. Hingga datang seorang perempuan kaya yang...