Terimakasih , Mommy !

71 5 5
                                    

21.39

Kediaman Vanessa 

Nyonya besar itu terlihat mondar mandir panik , menunggui seorang dokter yang masih memeriksa keadaan Senja . 

" Gimana Bram , dia baik-baik saja ? " Tanyanya cemas saat sang Dokter selesai memeriksa gadis yang terlelap itu . 

" Cha , aku rasa tidak hanya fisik yang harus diperiksa . Melihat banyak luka tak wajar disekujur tubuhnya , tidak ada salahnya kita check juga psikis nya . Hm ? " Jawab Sang dokter sembari mengemasi barang-barangnya 

" Aku sempat berpikir seperti itu Bram " Ia menjawab sembari mendekat ke arah gadis itu tidur , menggenggam tangan kurusnya , dengan sayang . 

" Aku perlu tau , apa yang sudah dialaminya sejauh ini ? " Jawabnya dengan mata yang berkaca-kaca 

" Dia siapa Cha ? " Tanya sang dokter 

" Panjang ceritanya , tapi Mulai sekarang , dia Anakku Bram , dia anakku " Tetes demi tetes air matanya membasahi tangan sang Gadis , yang perlahan membuka matanya . Kedipan matanya sangat lemah , Bergegas Dokter yang dipanggil Bram tadi , mendekat kembali . dan memeriksa keadaanya . 

" Hay , nak " Sapa sang Nyonya dengan lembut , 

" ---------" Tak ada jawaban . Sang Nyonya melirik Bram yang selesai memeriksa , dan kembali mengemasi stetoskopnya . 

" Semua stabil , berikan dia makanan yang cukup gizi , dan berikan buah untuk mengembalikan tenaganya . Aku resepkan obat , dan Vitamin dan beberapa obat oles untuk luka luarnya , asistenku akan segera datang membawakan obatnya . Hubungi aku atau asistenku jika terjadi sesuatu " 

" Thanks Bram , biar Jon yang mengantarmu sampai depan " 

Sang Dokter pergi dari kamar mewah itu . yang menyisakan dua perempuan . Sang Nyonya masih sibuk membelai surai sang Gadis , masih dengan mata yang basah , Sang Nyonya dengan sabar menunggu sang Gadis bicara ... Netranya yang masih lemah , mengelilingi semua ruangan mewah ini , ia menatap lama sang Nyonya . dan tiba-tiba tangisnya merebak ... Dan dengan suara yang parau dan lemas ia mencoba bicara ... 

" To .. Tolong ,,, ja jangaann lagi ,, jangan Nyonya ,, i ini sakit .. sakit " Tangisnya merebak , matanya tak bisa bohong , seolah ia benar-benar meminta ampun agar tak disakiti lagi .

" Sssttt .. tenang Senja , tenang ... Ini Aku ,, ini Aku " Sang Nyonya berusaha menenangkan Gadis yang terus menangis . 

" Lihat Aku , Senja , aku mohon Lihat aku ,nak ,,  " Sang Nyonya berusaha meyakinkan bahwa apa yang ia lihat didepanya bukanlah monster , bukan orang jahat , justru semua akan aman . Walaupun dengan tangis , Senja mengalihkan pandanganya ke netra sang Nyonya besar . Tangisnya mulai mereda , nafasnya yang masih tersengal . 

" Aku tidak akan menyakiti kamu , kamu aman bersamaku , Senja , kau Aman . " 

" -------" Tak ada respon dari Senja , ia terus melihat wajah Nyonya didepanya ini , tak ada ancaman yang ia lihat . 

" Kau akan baik-baik saja disini , bersamaku . Aku akan menjagamu , seperti Wina menjagaku dulu " mata Senja melebar , mendengar Nyonya ini menyebut nama Mamanya . Senja terdiam , ia mencoba mengingat , kata-kata Bunda Kirana beberapa waktu silam .... 

" Ya , kamu memang bisa hubungi Bunda sayang , tapi kalau Bunda tidak bisa dihubungi , Bunda mohon , carilah Nyonya Vanessa . Hanya Mamamu yang memanggilnya Vanessa , tidak ada seorangpun yang tau tentang itu , Ingat itu sayang , Janji ? " 

" Senja , Aku Vanessa ,, " Sang Nyonya berkata dengan tangisnya , sembari menggenggam tangan Senja , dan mencoba memeluk Senja . Hingga akhirnya tangisan Senja jatuh dipelukan Vanessa , entah rasa sedih atau bahagia yang saat ini ia rasakan . 

SENJA BIRU ( GxG )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang