Tolong...!

84 4 6
                                        

Ceklek...

Suara pintu yang tengah dibuka , membuat Senja sedikit bergerak dari ringkukannya . Ia melirik sebentar ke sumber suara dibelakangnya . 

" Heh Bangun kau ! mandi dan bersiaplah . Tuanmu yang baru akan segera sampai " Suara perempuan bak nenek sihir itu merebak diseluruh ruangan . 

Senja yang masih menikmati rasa sakit nan perih disekujur tubuhnya , hanya bisa menghembuskan nafas pelan , Ia tetap berusaha bangkit , karena tak mau pecutan benda tumpul akan melayang ke tubuhnya lagi . Dengan terseok ia mencoba bangkit dan berjalan masuk ke kamar mandi . 

" Ganti bajumu dengan ini , aku tunggu tanpa waktu lama " Perempuan seram itu menjatuhkan satu stel baju diatas kasur kecil , yang kemudian melengang pergi , dan menutup pintu . 

Sejak Senja "Diculik " , Ia diberi fasilitas tak layak . Kamar gelap dengan lampu temaram , yang hanya dihidupkan dimalam hari , walaupun ruangan itu luas namun kesan spooky tak dapat disingkirkan . Mempunyai 2 Jendela yang cukup lebar , namun tak bisa dibuka karena sudah ditralis , cukup membuat hangat ketika sinar matahari memenuhi sepertiga dari ruangan itu . Senja sering duduk dibawah jendela sembari memperhatikan foto yang ia dapat dari Kirana , Foto yang sudah terlipat-lipat itu , ia simpan dengan sangat baik dibawah kasur berdebu yang ia pakai untuk tidur . 

Menahan perih karena air yang membasahi badannya , Senja hanya bisa menangis pelan , sembari memeluk dirinya sendiri dibawah shower dengan air dingin . Kamar mandi itu menjadi saksi ketika ia menangis setelah mendapatkan siksaan dari perempuan berambut keriting dan suaminya yang ganas bak serigala yang siap memangsa buruannya . Selesai membersihkan dirinya , Senja mengambil baju yang sudah disiapkan diatas kasur . Kaos biru polos dan celana jeans . Baju itu memang miliknya , semua baju yang ia bawa didalam koper , dikuasai oleh dua orang biadap itu . Setiap dua hari sekali , Senja ganti baju yang sudah disiapkan yang tentu saja diambil dari kopernya . Hanya foto yang Kirana berikan , satu-satunya yang bisa ia bawa kemana-mana . 

Cekleeek.. 

" Ayo ! Tamumu sudah datang " 

Cepat-cepat Senja memasukkan Foto yang ia pandangi , kedalam saku celananya . Dan ia berjalan dibelakang perempuan yang asik dengan rokok di jemari tangannya . Menuruni tangga , Senja merasakan firasat buruk . Siapa yang dimaksud "Tamu" , apakah dia mafia jahat ? apakah Senja akan dijadikan pembantu ? masih mending, bagaimana kalau dijadikan budak s*x ? Bagaimana kalau dia disiksa sampai dia mati ? Entah kenapa , monolog itu mengantarkan dia agar  bisa lari dari sini , dari siapapun yang tak ia kenal  . 

Benar saja , Didepan sana , Senja melihat Frans yang tengah berbincang dengan seseorang didalam mobil, sedangkan Frans berdiri disamping mobil memainkan asap rokoknya sesekali ia tertawa kecil . 

"Ah ini diaaaa , sudah datang pesanan anda  , Tuan " Frans menarik paksa Senja mendekati kaca mobil yang terbuka , terlihat dua orang disana , satu orang yang memegang kemudi terlihat cuek , beda dengan yang ada disamping kemudi , melepaskan kaca mata hitamnya sebentar , dan tersenyum licik . 

" Gini donk, baru perfect , Oke bawa masuk "

Frans membukakan pintu belakang , dan mendorong masuk Senja dengan paksa . Menutup pintu mobilnya . Dan kembali berdiri disamping kemudi 

" Uang akan segera kamu terima , aku transfer sekarang juga , aku tmbah bonus 50 juta untuk kalian " 

" Waaah thanks ya Boss Tan , sering-seringlah seperti ini " 

" Lain kali kalau aku sudah bosan , aku pesan lagi ya " 

Mobil itu melaju dengan cepat meninggalkan Frans dan Julia yang kegirangan mendapatkan notif di HP , menandakan transksi yang telah selesai dengan nominal uang tak sedikit . 

SENJA BIRU ( GxG )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang