Kita Jual dia !

108 6 3
                                    


Caasssss !!!! 

Casssssss !!!!

Casssssss !!! 

" Mana teriakan minta tolongmu itu ?!! haaaaaah ?!!!! manaaa jalang !!! " Suara serak wanita berambut keriting , dengan rokok yang menyala dicelah jemarinya .  Suaranya menggema diruangan .

" Cukup ! kalau kau terus mencambuknya , dia akan mati . Harganya akan turun jika tubuhnya rusak " Seorang pria dengan rambut yang mulai putih , menyalakan rokok disudut bibirnya , bicaranya pelan 

" Haaahh ,, kamu ini , 2 minggu udah kita kasih makan , udah numpang tidur , kita juga udah bayar asisten di Panti itu  , beraninya bikin kacau semua rencana kita ?! dasar jalang ! " Dilemparnya ikat pinggang hitam yang baru saja ia pakai untuk mencambuk seorang gadis didepanya . Ia berjalan mendekat kearah gadis itu , yang masih tergeletak meringkuk , tanpa mengeluarkan suara . Dilihatnya garis merah bekas cambukan yang samar-samar mengeluarkan cairan merah . Ia tersenyum puas . ditariknya dagu sang gadis yang masih sadar sempurna . 

" Jangan pernah mencoba untuk kabur lagi ! " Wanita itu berkata sebelum menghisap rokoknya , dan mengepulkan asap tepat di wajah sang gadis . 

Cssssssssss...... 

Wanita menyeramkan itu menekankan puntung rokok yang masih menyala , di pundak kanan  sang gadis . Tidak ada suara dari sang gadis , hanya rintihan kecil , dan air mata yang terus keluar . Ditariknya rokok itu , dan ia hisap kembali .

" Luka sekecil ini tidak akan membuat harga tubuhmu berkurang  , hahaha " Dengan tawa membuncah , wanita seram itu mendekat kearah laki-laki setengah tua yang sibuk dengan HP yang menempel di telinganya 

" Baik Boss , barangnya sudah bisa diambil sore ini juga "

Kembali ia memasukan HP di kantung celananya , dan tertawa kecil .

" Gimana ? apa deal ? " Tanya wanita keriting itu 

" Jelas Deal , sore ini jam 3 mereka sampai untuk menjemput gadis itu " Jawab laki-laki singkat 

" Hahaha , kita akan pesta lagi malam ini . Cepat pesankan 10 botol untukku ! " 

" Sabar sayang , sabar . Kau kunci dulu ruangan ini . Nanti peliharaan kamu pergi lagi " 

Mereka berdua pun keluar dari kamar gelap itu , dan pergi setelah mengunci pintunya . Meninggalkan gadis yang masih bertahan dengan luka-luka disekujur tubuhnya . Gadis itu bernama  Senja .

     Gadis cantik berumur 18 tahun itu bernasib sangat buruk , setelah mengenal sepasang suami istri yang mengaku Paman dan Bibinya . Senja tinggal di Panti Asuhan dekat rumahnya , setelah Ayah dan Ibunya meninggal dunia dalam kecelakaan . Senja memilih untuk tinggal di Panti Asuhan karena selain tidak jauh dari rumahnya , ia berniat baik untuk mengabdikan diri disana . Panti Asuhan yang memang dibangun oleh kedua orang tuanya ini menjadi rumah kedua baginya .  Bahkan harta Peninggalan Orang tuanya yang begitu banyak ,  tidak dapat ia "nikmati" sendiri , walaupun sangat sedikit niatan dia untuk bersenang-senang atas nama harta orangtuanya . Senja dilahirkan dikeluarga yang kaya raya , sukses , dan luar biasa mewah . Lulus sekolah SMA , ia memutuskan untuk tidak melanjutkan kejenjang perguruan tinggi . Hilang segala cita-citanya setelah kepergian orangtuanya . Ia menjadi gadis pendiam disaat sendiri , namun ia berubah menjadi ceria dan menebar banyak senyum disaat berada ditengah orang-orang yang baik . Sebelum akhirnya keceriaan itu hilang setelah dia dibawa oleh 2 orang ini .

          __________________________________

Flashback ....    

     Menjelang senja di hari kamis , datanglah sepasang suami istri yang menampakan wajah sedih dengan linangan air mata . Ia menjelaskan kepada Pengasuh Panti Asuhan , bahwa mereka adalah kerabat dekat sang Papa yang datang dari Kota tetangga . Sebagai Wali dari Senja selama ini , sang Pengasuh Panti , bernama Kirana , mempertemukan Senja dan dua orang ini . Memperkenalkan diri atas nama Julia dan Frans , sepasang suami istri ini mengaku , saudara jauh dari Sang Papa . Bahkan mereka pun menunjukan foto-foto Sang Papa saat kecil, saat mulai sekolah , menginjak remaja, bahkan sampai foto pernikahan Papa dan Mamanya . 

SENJA BIRU ( GxG )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang