Part 6

3.2K 166 0
                                    

HAPPY READING


Siapa

Deg
Jantung Alkana berpacu dengan cepat karena terkejut mendengar suara berat yang sangat dingin dibelakangnya, seketika bulu kuduk Alkana merinding mendengar suara tersebut. Alkana tahu kalau itu bukan suara berat Revano yang juga selalu membuatnya merinding.

Dengan slow motion Alkana melihat kebelakang, dapat Alkana lihat seorang pria dengan badan tegap terbalut kemeja hitam dan wajah datar yang tidak tersenyum sedikitpun menatap kearahnya.

Pria tersebut bingung, mengapa ada bocah SD dirumahnya. Apakah bocah tersebut tersesat sampai ke mansionnya?

Banyak sekali pertanyaan dipikiran pria tersebut saat melihat Alkana yang kini berdiri mematung tepat didepannya.

"H-halo om" Sapa Alkana pelan dan dibalas deheman dari si pria tersebut, Alkana berpikir jika pria didepannya ini adalah ayah Revano mungkin.

Pria tersebut hanya berdehem pelan mendengar sapaan Alkana tanpa berniat membalas sapaan, pria tersebut mendudukkan diri disofa single sambil melonggarkan dasinya yang mencekik lehernya.

"Aden!! Ini minumnya" Ucapan maid kembali membuat kaget Alkana, reflek Alkana memegang jantungnya yang berpacu cepat. Tingkah Alkana tidak luput dari penglihatan pria yang duduk disofa single, pria tersebut tersenyum tipis bahkan sangat tipis melihat tingkah kaget Alkana.

Maid yang membuat kaget Alkana pamit pergi setelah mengantarkan minuman untuk Alkana, tinggallah Alkana dengan pria datar itu diruangan tersebut.

"Duduk" Ucap pria tersebut sambil memejamkan mata, mungkin ia merasa lelah dengan pekerjaannya pikir Alkana.

Dengan perlahan Alkana kembali duduk disofa yang tadi dia duduki, Alkana juga mengerutuki Revano yang tidak kembali-kembali dari tadi padahal kata penjaga ia cuma pergi sebentar.

Tap tap tap
Suara langkah kaki seseorang mengalihkan pandangan Alkana untuk melihat siapa lagi yang datang, seketika mata Alkana berbinar melihat orang yang ia tunggu akhirnya pulang juga.

"Alkana?!" Panggil Revano terkejut melihat kedatangan Alkana, dia tahu dari penjaga kalau ada temannya yang datang kerumah tapi ia tidak tahu siapa.

"Abang!" Panggil Alkana balik sambil melihat Revano yang mendekat kearahnya, hal tersebut tidak luput dari pandangan pria yang duduk disofa single yang kini membuka matanya.

"Ngapain?" Tanya Revano sambil mendudukkan diri samping Alkana, ia merasa bingung hal apa yang membuat Alkana datang ke mansionnya padahal dulu ia sering mengajaknya kerumah tapi tidak mau.

"Abanggg, boleh ya ponselnya dikembaliin" Rengek Alkana sambil mengeluarkan wajah kelasnya, si pria hanya melihat atensi adiknya sama bocah kecil tersebut dalam diam.

"Besok" Ucap Revano dingin dan tidak bisa dibantah, jika sudah begini Alkana pun hanya bisa diam.

"Siapa?" Tanya pria yang duduk disofa single pada Revano adiknya, dengan alis terangkat dan kaki kanan yang diletakkan diatas kaki kiri terlihat angkuh.

"Adik" Ucap Revano tak kalah dingin dan datar, Alkana yang melihat percakapan tersebut hanya menampilkan wajah bingung.

Pria yang bertanya tersebut bingung dengan ucapan adiknya, sejak kapan daddynya memiliki anak lagi. Ia dibuat pusing dengan pikirannya sendiri akhirnya bangkit dari duduknya menuju kamar miliknya.

"Bang! itu tadi siapa?" Tanya Alkana penasaran dengan pria yang baru saja pergi.

"Bang Vio, abang kedua" Ucap Revano sambil mengelus rambut lepek Alkana, sang empu hanya diam menikmati ia juga sebenarnya merasa mengantuk.

SERVIO TAD AXELION pengusaha muda yang sangat terkenal karena diusianya yang masih 27 sudah memiliki perusahaan sendiri yang berkembang pesat. Wajah datar dan tatapan dingin khasnya membuat orang yang melihat takut, tapi tidak menutupi ketampanan seorang Servio yang memiliki wajah tampan dan badan kekar yang memikat banyak wanita diluaran dan. Jangan tertipu wajah tampan seorang Servio, karena wajah bak dewa tersebut tersembunyi sifat kejam yang tidak memandang bulu saat membunuh.

"Yaudah bang, Kana pulang aja kalau gitu" Ucap Alkana bangkit dari duduknya, tapi kembali ditarik untuk duduk oleh Revano.

"Nginap" Ucap Revano dan dengan segera ia menggendong Alkana dalam gendongan koalanya, Alkana terkejut dengan tindakan tiba-tiba Revano tak ayal ia juga mengalungkan tangannya di leher Revano.

"Abanggg, Kana pulang aja yaa" Rengek Alkana yang tak di gubris oleh Revano yang terus berjalan menuju lift.

Ting
Pintu lift terbuka, dengan segera Revano keluar dari lift dengan Alkana yang masih digendongan koala. Revano berhenti didepan pintu berwarna hitam dengan gagang yang dibuat khusus menggunakan sidik jari untuk membukanya.

Ceklek
Pintu terbuka, seketika tercium bau maskulin khas Revano yang menyeruak tercium di penciuman Alkana. Baunya sangat menenangkan bagi Alkana, bahkan ia juga sempat menikmati bau yang sangat nyaman di penciuman nya.

"Abanggg" Rengekan Alkana kembali terdengar saat Revano mendudukkan Alkana dikasur empuk miliknya.

"Ini sudah larut malam Kana, tak baik berkendara" Ucap Revano dengan kalimat panjang, kalau teman-teman ada disini pasti mereka shock mendengar kalimat panjang yang diucapkan remaja laki-laki yang dijuluki 'prince ice' tersebut.




Tbc

Typo tandai!!

Votmen!!

ALKANA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang