Part 5

5.1K 236 0
                                    

HAPPY READING

"Aaaaa bosen banget gue anjg, mana ponsel gue disita tuh ketos lagi" Ucap Alkana yang lagi memeluk boneka kucing miliknya, boneka kucing dan koala baru saja tiba dirumahnya setelah diantar oleh toko boneka yang ia beli boneka tadi.

"Emang tuh ya, kalau gak ada ponsel bosen banget idup" Monolog Alkana sambil menduselkan kepala dibadan boneka kucing miliknya.

"Tuhan berilah aku sugar daddy, jadikanlah aku anaknya. Aku ingin punya abang yang baik dan kaya, walaupun aku gak kerja tapi aku tetap kaya hihihi" Monolog Alkana diakhiri kekehan kecil, ia merasa aneh dengan dirinya sendiri. Entah apa yang telah merasuki pikirannya, dengan tiba-tiba ia ingin punya sugar daddy.

"Tau ah males mau tidur, tapi ini masih siang!! Kayak anak mami gue kalau siang. Tapikan gue kagak punya mami? Tau ah serah mau tidur gue" Ucap Alkana sambil membaringkan tubuh mungilnya diatas kasur dan boneka kucing menjadi bantal, jangan lupakan boneka koalanya yang berada di kaki Alkana.

Disisi lain
Seorang pria menatap ipad ditangannya dengan wajah datar, tiba-tiba smirk muncul di bibir pria tersebut. Entah apa yang pria tersebut lihat di ipad miliknya, yang pasti pria tersebut memiliki banyak rencana diotak cerdasnya.

"Tunggulah daddy, baby" Gumam pria tersebut dengan smirk khasnya, terlihat menyeramkan memang. Tetapi tidak menutupi ketampanannya, padahal usianya sudah kepala empat.

Eugh
Manik hitam bulat milik seorang Alkana mulai terbuka, ia mengerjapkan matanya beberapa kali untuk menyesuaikan penglihatannya. Alkana sempat panik karena saat ia membuka mata tidak bisa melihat apa-apa, ia pikir dirinya sudah buta. Padahal hari sudah gelap, tidak bisa ia bayangkan jika dirinya buta.

Alkana duduk di kasurnya sambil merenggangkan ototnya yang kaku, Alkana juga terdiam beberapa saat memikirkan seberapa lama ia tidur. Saat ia tidur tadi masih siang, bangun-bangun udah malam aja.

Dengan langkah gontai, Alkana berjalan menuju kamar mandi untuk melakukan ritual mandinya. Kali ini ia mandi tidak lama karena hari sudah gelap, biasanya ia konser beberapa menit atau menghitung air sebelum memulai mandinya.

"Aah seger banget abis mandi" Monolog Alkana sambil memilih baju yang ingin ia pakai, Alkana memilih kaos oblong biru langit dipadukan dengan celana cream panjang.

"Wihh gantengnya oii" Puji Alkana pada diri sendiri sambil menyisir rambutnya, jangan heran kalau Alkana sering banget memuji dirinya. Orang ia merasa tampan, jadi ia begitu pede. Padahal kenyataannya ia terlihat lucu dengan pipi chubby, jangan lupakan gingsul yang sedikit panjang menambah kesan lucu.

"Cari makan deh laper" Gumam Alkana sambil memutar-mutar kunci motor di jarinya, tangan satunya lagi membawa helm full face.

Brum brummm
Motor Alkana melaju dengan cepat membelah keramaian jalan yang dipenuhi mobil dan motor, Alkana juga menikmati angin yang menerpa tubuhnya yang hanya memakai kaos oblong. Alkana sengaja tidak memakai jaketnya, gerah katanya padahal baru saja mandi.

Setelah beberapa menit berkendara, motor Alkana terparkir rapi didekat alun-alun kota. Sang empu sudah duduk anteng menunggu pesanan nasgor, dapat Alkana lihat didepannya banyak orang yang sedang jajan makanan.

Takk
Alkana sedikit kaget saat penjual nasgor menaruh nasgor pesanannya, untung saja Alkana tidak punya riwayat sakit jantung. Alkana hanya punya riwayat asam lambung saja sama mudah sakit, sekali sakit pasti lama sembuh.

ALKANA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang