HAPPY READING
Tap tap tap
Alkana turun melalui tangga, ia terus berjalan melewati ruang makan yang telah diisi oleh seluruh keluarga Revano.
"Alkana" Panggil Revano dengan nada dingin, Alkana yang dipanggil menoleh kesamping. Dapat ia lihat 4 orang yang sedang berada di meja makan melihat kearahnya, Alkana terdiam mematung ditempat.
Revano bangkit dari duduknya untuk menghampiri Alkana yang masih terdiam, Revano menggenggam tangan mungil Alkana lalu membawanya menuju meja makan yang telah diisi anggota keluarganya.
Alkana sempat terkejut atas tindakan tiba-tiba Revano, ia hanya diam saja mengikuti kemana tangannya ditarik.
"Siapa boy?" Tanya seorang pria yang Alkana yakini ayah dari Revano yang dinginnya sama seperti Revano.
"Mine" Ucap Revano tanpa menoleh kearah pria yang sedang bertanya padanya.
'Behh, keluarga ini dingin semua. Takut gue disini bisa-bisa jadi es batu gue' batin Alkana tidak jelas dengan pemikirannya.
"Mau makan apa?" Tanya Revano, sontak saja Alkana tersadar dari lamunannya. Dengan jantung yang masih dag dig dug, Alkana melihat makanan yang tersedia diatas meja makan tersebut.
Sebenarnya ia lapar apalagi melihat makanan didepannya yang sangat menggiurkan, urat malu Alkana juga sudah pergi entah kemana.
"Nasi putih sama ayam goreng aja bang" Ucap Alkana menyebutkan makanan yang ingin ia makan, sebenarnya diatas meja ada nasi goreng seafood tapi Alkana tidak bisa memakannya karena alergi seafood.
"Bi!! Bawakan nasi putih!" Pinta Revano pada maid yang agak jauh dari tempatnya berdiri, dengan segera maid tersebut membawakan apa yang tuannya inginkan.
Takk
"Makasih abang!!" Ucap Alkana dengan berbinar, ia memakan makanannya dengan lahap bahkan ia tidak peduli dengan tatapan semua orang yang berada di meja makan tersebut kearahnya.
Alkana menggigit ayam goreng dengan perasaan senang, jarang-jarang ia bisa merasakan nikmatnya ayam goreng. Bahkan Revano terkekeh melihat cara makan Alkana yang terkesan sangat lucu di matanya, keluarganya juga ikut terkekeh tapi langsung ditutupi dengan muka datar khas mereka.
"Sepertinya kamu sudah duluan bertemu dengan mereka baby.." Ucap seorang pria melihat tablet ditangan kirinya, tangan kanannya memegang gelas yang berisi wine. Sesekali pria tersebut meneguk wine miliknya sambil menatap tablet yang mengawasi pergerakan seseorang.
"Abang!! Makasih untuk sarapan paginya" Ucap Alkana yang kini berada di dekat motor ninjanya.
"Kamu tidak sekolah?" Tanya Revano yang sedang memanaskan motornya, ia sudah memakai seragam sekolah sedangkan Alkana belum.
"Kana pulang dulu deh bang, mungkin agak telat Kana sekolahnya hehe" Ucap Alkana diakhiri cengiran, Revano hanya pasrah saja dengan kelakuan Alkana yang memang suka terlambat kesekolah.
"Nanti telpon abang" Ucap Revano yang memakai helm full face, begitu juga dengan Alkana yang sudah menaiki motornya.
Alkana melajukan motornya keluar gerbang mansion Revano dengan kecepatan sedang, diikuti Revano dibelakangnya yang ingin berangkat sekolah.
Rumah Alkana dengan mansion Revano berlawanan arah dengan sekolah, jadi sesudah melewati sekolahnya Alkana melihat kearah belakang. Di rasa sudah tidak ada Revano lagi dengan segera ia menambah kecepatan laju motornya diatas rata-rata.
Entah apa yang sedang Alkana pikirkan, yang pasti ia ingin mengebut dijalan raya yang ramai akan kendaraan yang berlalu lalang. Alkana kembali menambah kecepatan laju motornya, bahkan para pengendara lain yang melihat Alkana ngebut dijalanan yang ramai sedikit ngeri.
Saking keasikannya menikmati suasana pagi dengan angin yang menerpa tubuhnya, sampai Alkana tidak melihat ada truk yang keluar dari arah samping.
Brakk
Shh
Pengemudi truk tersebut kaget melihat pengendara motor menabrak bagian samping truknya, bahkan pengendara tersebut terlempar jauh dekat trotoar.
Alkana merasa lemas setelah dirinya menabrak truk, bahkan tubuhnya terlempar jauh dan menghantam trotoar jalan. Untung saja ia memakai helm, ia merasakan sakit diseluruh tubuhnya bahkan menggerakkannya saja tidak bisa. Kesadarannya perlahan menghilang dan akhirnya kegelapan menghampirinya, disela itu ia sempat mendengar suara-suara orang dan ambulans didekatnya.
~~~~
"Bagaimana kondisinya?" Tanya seorang pria yang bangkit saat melihat dokter, dokter yang ditanya sempat gugup dan menelan ludah dengan susah payah.
"K-keadaanya tuan muda tidak terlalu parah, hanya saja punggungnya yang lebam akibat benturan. Untung saja benturan tersebut tidak mengakibatkan tulang punggung tuan muda retak, luka-luka dibagian lain hanya luka ringan yang sudah diobati. Tinggal beli resep salep ini dan oleskan dibagian punggung yang lebam saat malam hari disaat tuan muda akan tidur" Ucap dokter tersebut panjang lebar, dan hanya diangguki si pria tersebut.
Dokter tersebut hanya menghela nafas pelan lalu memberikan kertas resep yang harus ditebus pada si pria.
"Ohiya, anda boleh menjenguknya. Jika tuan muda sudah siuman segera panggil saya untuk melakukan pengecekan lebih lanjut, saya permisi tuan" Ucap dokter sambil membungkuk sopan.
Si pria tersebut memberikan kertas resep dokter kepada asisten pribadinya, sedangkan dirinya masuk kedalam ruang rawat yang ditempati Alkana.
Dengan perlahan pria tersebut menggenggam tangan mungil Alkana yang terbaring diranjang pesakitan, bahkan tangan mungil tersebut banyak terdapat luka goresan ringan yang sudah diobati dokter tadi.
"Baby, maafkan daddy tidak bisa menjagamu. Daddy janji!!, setelah ini kamu tidak akan merasakan lagi kesakitan yang kamu rasakan saat ini!!" Ucap pria tersebut sembari mencium dengan perlahan tangan mungil digenggamannya.
Tbc
Typo tandai!!
Votmen!!
![](https://img.wattpad.com/cover/337674320-288-k260970.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ALKANA
RandomAlkana si bocah polos tapi sangat nakal, hobi balapan, ngajak kejar-kejaran guru bk. Itulah keseharian Alkana si anak brokenhome, Orang-orang mengenalnya dengan senyum ceria tanpa tau bahwa Alkana banyak menyimpan luka. Sampai akhirnya Alkana diang...