Part 11

7.4K 332 8
                                    

HAPPY READING

Tingg

Tap tap tap

"Allen! Tolong jaga adikmu!" Ucapan Felix datar dan segera berlalu pergi dengan Adrian asisten keduanya.

"Al, bukannya lo anak bungsu ya?" Tanya Rio teman Allen heran, bahkan teman Allen yang lain juga terheran-heran dengan ucapan Felix barusan.

"Adik angkat" Ucap Allen singkat lalu berlanjut bermain game diponsel mahalnya, teman-temannya hanya mengangguk lalu kembali lanjut dengan kegiatannya masing-masing.

Selang beberapa menit, terdengar suara lift berbunyi dan diiringi langkah kaki seorang lelaki dengan wajah datar andalan.

"Eh! bang Verr!" Ucap Allen terkejut melihat abang sulungnya berada dirumah, karena seingatnya abang sulungnya itu berada di Australia sedang membasmi musuh.

"Kapan abang pulang?" Tanya Allen penasaran, sedangkan Verrel hanya diam dan berlalu pergi menuju kedapur tanpa menjawab pertanyaan adik bungsunya mungkin sebentar lagi akan berpindah gelar bungsunya.

Allen tidak mendapat jawaban dari abang sulungnya pun tidak terlalu mempedulikan, karena memang sudah terbiasa atas sikap abangnya tersebut.

Sedangkan di lain sisi

Eugh

"Huaa, nyenyak banget gue tidurnya" Monolog Alkana yang baru saja bangun dari tidurnya, Alkana bengong sebentar sebelum bangkit dari tempat tidurnya.

"Gue cuci muka apa mandi ya? Eh tapi kalo mandi gue kagak punya baju ganti njir!!, yaudahlah cuci muka aja" Monolog Alkana kembali, ia beranjak dari tempat tidur menuju kekamar mandi yang bahkan ia tidak tau tempatnya.

"Yang mana sih kamar mandinya anjg, udah 2 pintu gue buka bukan kamar mandi" Omel Alkana entah pada siapa.

Ceklek

"AKHIRNYA!!, setelah capek gue cari kamar mandi akhirnya ketemu juga" Ucap Alkana senang dan segera masuk kedalam kamar mandi tersebut.

Beberapa menit kemudian

Uwaahh

"Seger banget muka gue, tambah ganteng nih pasti gue abis kena air orang kaya" Monolog Alkana, kini ia berjalan kearah pintu yang ia yakini sebagai pintu keluar dari kamar.

Ceklek ceklek

"EH KOK GAK BISA DIBUKA?! Anjg gua terkunci! HOIII TOLONGIN GUEEE, BUKAIN PINTUNYA COKKK" Teriak Alkana sembari mencoba membukakan pintu.

Lelah berteriak akhirnya Alkana terduduk dilantai dengan tenggorokan yang sakit akibat berteriak, sekeras apapun Alkana berteriak pun tetap tidak ada yang mendengar karena kamar Felix kedap suara.

"Gue dikurung ya?pak tua itu ngurung gue disini tanpa ngasih gue makan gitu?" Tanya Alkana entah pada siapa.

"Eh bentar deh, ini kok kayak ada sensor sidik jari ya?" Tanya Alkana dengan penasaran lalu menempelkan jari telunjuk mungilnya pada sensor yang berada dibawah gagang pintu.

Clingg

Ceklek

"Eh! Bisaa!" Ucap Alkana girang, dengan segera ia membuka pintu lalu keluar untuk mencari makanan. Dirinya sudah sangat lapar sekarang, apalagi perjalanan dari rumah sakit ke mansion cukup memakan waktu.

ALKANA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang