Part 3

3.7K 159 0
                                    

HAPPY READING

Seorang remaja mungil yang berada di alam mimpinya, kini mulai menunjukkan manik hitam yang bulat. Remaja tersebut mengerjapkan matanya beberapa kali sambil duduk mengumpulkan nyawa, sang pemeran utama kita yaitu Alkana masih melamun.

"Eum, jam berapa ya?" Tanya Alkana entah pada siapa, tangannya sibuk mencari ponselnya yang entah kemana.

"EH PONSEL GUE MANA ANJG" Teriak Alkana panik sembari membuang bantal-bantal ke bawah. Lelah mencari tapi tidak ketemu, akhirnya Alkana ingat sesuatu dan menepuk dahinya.

"Ohiya ya, tadi ponsel gue disita bang Rev" Ucap Alkana
"Kok bisa lupa sih gue" Lanjutnya sembari merapikan kasurnya yang sudah ia berantakan saat panik mencari ponsel.

Rumah kontrakan Alkana sangat kecil, tapi menurut Alkana yang tinggal sendiri itu cukup besar. Kamarnya hanya satu yang sekarang ditempati Alkana, didalam rumah tidak memiliki perabotan apapun. Hanya kulkas kecil yang berada dikamarnya, itupun karena Alkana suka minum air dingin makanya Alkana membeli kulkas kecil saja.

Pemeran utama kita sekarang sudah siap dengan kaos oblong dan celana jeans panjang, jangan lupakan jaket hitam milik Alkana yang memang sengaja ia beli biar kaya anak geng motor kata Alkana dan jangan lupakan sepatu putihnya.

Tidak lupa Alkana menyemprotkan parfum bayi diseluruh tubuhnya, memang Alkana menyukai sesuatu hal yang berbau bayi. Jangan heran sangar-sangar gini bau bayi, ya emang dedek Kana masih bayi.

"Perfect, ganteng banget gue. Pasti nih ciwi-ciwi terklepek-klepek liat kegantengan gue" Puji Alkana dengan pede, padahal ia terlihat manis menyerempet keimut.

Brum brum
Motor ninja warna blue melaju membelah keramaian jalan raya dimalam hari, Alkana melajukan motornya dengan santai menikmati angin yang menerpa tubuh mungilnya yang terbalut jaket. Jangan lupakan helm full face yang menghiasi kepalanya, Alkana menghentikan motornya disamping penjual sate.

"Mang, satenya seporsi sama es teh manis makan sini ya!" Ucap Alkana sambil berjalan menuju kursi yang telah disediakan oleh penjual sate tersebut.

"Siap dek" Ucap penjual sate pada Alkana

Alkana sebenarnya bosan dikarenakan ponselnya disita, ia juga tidak bisa mengechat temannya yang ada ditempat balap. Tanpa sadar, sate pesanannya telah tersaji didepannya.

"Eh, udah ada aja nih sate. Tuh mamang juga kagak manggil gue" Gumam Alkana pelan sambil menyuapkan sate kedalam mulut kecilnya, kecil-kecil gini bisa muat banyak makanan.

Alkana memakan satenya sambil menikmati pemuda pemudi yang berlalu lalang didepannya, bahkan ada bocil yang sedang berpacaran. Ingin sekali Alkana melempar sepatu kepada bocil yang sedang berpacaran didepannya, iri Alkana tuh masa kalah sama bocil. Ia bertekad akan mencari pacar yang cantik dan bohay, tanpa sadar sate miliknya telah habis dan meminum es teh manisnya dengan habis tidak tersisa.

Dengan segera Alkana menuju kearah penjual untuk membayar makanan dan minumannya, setelah membayar ia segera melajukan motor ninjanya menuju area balapan.

~~~~

Brum brum

Sontak seluruh penghuni area balapan melihat kearah motor ninja warna blue dengan bersorak, inilah yang mereka tunggu-tunggu. Prince jalanan mereka yang selalu memenangkan perlombaan balapan.

ALKANA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang