Part 10

7.8K 342 1
                                    

HAPPY READING

Sudah seminggu Alkana mendekam dirumah sakit, hal tersebut benar-benar membuat Alkana tersiksa dengan kateter dan rasa bosan yang mendera. Sebenarnya ia sudah merengek ingin pulang, tapi daddy barunya tidak mengizinkan.

Tunggu! Daddy baru? Benar, Alkana sudah berkenalan dengan Felix yang menjadi daddy nya dan juga Allen sebagai abangnya. Sebenarnya Alkana tidak mau memanggil mereka seperti itu, tapi bapak Felix tidak mau tahu perintahnya mutlak.

Sudah seminggu Alkana merengek ingin pulang, kini hasil rengekannya membuahkan hasil. Ia menatap binar kearah sang daddy yang sedang berbicara pada dokter, kata pulang sudah membuat Alkana bahagia.

Hup

"Kok digendong? Turunin dad, gue mau jalan sendiri!" Ucap Alkana kesal karena dirinya digendong, memang sih nyaman. Tapi ia malu, mau dibawa kemana jiwa badboy nya.

"Diam baby! Jangan pernah gunakan bahasa gaulmu itu jika bersama daddy maupun abang-abangmu!!" Ucap Felix dengan nada dingin, jangan lupakan tatapan tajam yang menatap manik bulat Alkana. Hal tersebut membuat Alkana berkeringat dingin, bahkan untuk menekan salivapun sangat sulit.

'Sialan! Ngeri banget cok!!' batin Alkana sambil menyembunyikan wajahnya didada bilang Felix, sedangkan Felix sendiri menyeringai melihat ketakutan di raut wajah Alkana.

Alkana masih menyembunyikan wajahnya sampai ia tidak menyadari bahwa ia sudah berada didalam mobil, Felix yang heran kenapa dengan anak barunya ini pun mengangkat wajah anaknya. Dapat Felix lihat wajah menggemaskan Alkana yang sedang tertidur pulas di pangkuannya.

20 menit perjalanan dari rumah sakit, akhirnya mobil mewah milik Felix memasuki pintu gerbang dengan desain yang sangat mewah dan dilengkapi sensor khusus keluarga Axelion. Pintu gerbang yang menjulang tinggi dengan ujung runcing dan tajam, pagar-pagar yang tak kalah tinggi dengan ujung yang sama runcing.

Setelah memasuki gerbang tersebut, kini mobil berjalan ditengah jalan sepi yang disamping kanan kiri dihiasi oleh pohon pinus yang tinggi di sepanjang perjalanan.

2 menit setelah perjalanan dari pintu gerbang, kini pintu gerbang utama terbuka dengan lebar disaat mobil mewah Felix mendekati gerbang. Terlihat halaman yang sangat luas dengan rumput yang dipotong pendek, dan jangan lupakan kolam ikan yang tingginya 2 meter berada di tengah-tengah halaman mansion. Ditengah kolam terdapat patung dolphin yang mulutnya terbuka mengeluarkan air mancur yang mengalir kedalam kolam ikan tersebut.

Mobil berhenti tepat didepan mansion, dengan sigap bodyguard yang berdiri disebelah pintu penumpang mobil membukakan pintu. Bodyguard berdiri berjejer sambil membungkuk menyambut tuannya, bahkan para maid juga sudah berdiri berjejer dipintu masuk mansion.

Dengan gagah, Felix keluar dari mobil dengan Alkana digendongan koalanya. Disaat bodyguard ingin mengucapkan sesuatu, dengan cepat Felix mengangkat tangan mengisyaratkan agar tidak bersuara.

Felix berjalan menaiki tangga mansion yang tidak terlalu banyak, maid-maid membungkuk hormat menyambut tuan mereka pulang.

"Ana! Ikut saya!!" Perintah Felix pada kepala maid yang menyambutnya, Ana yang diperintah hanya diam mengikuti tanpa membantah perintah tuannya.

Tingg

Pintu lift terbuka, dengan segera Felix keluar dari lift dan diikuti oleh Ana dari belakang. Felix terus berjalan sampai akhirnya ia berhenti disalah satu kamar yang memiliki sensor jari, sengaja Felix membuat tiap pintu kamar memiliki sensor jari agar dia beserta keluarganya aman tapi tidak dengan kamar tamu yang tidak memiliki pengamanan khusus.

Clingg

Ceklek

Pintu kamar terbuka, terlihat kamar dengan nuansa hitam abu-abu yang sangat luas. Aroma maskulin khas seorang Felix langsung tercium saat pintu terbuka, suasana dingin kamar Felix menusuk kulit dan membuat bertambah nyaman siapa saja yang memasuki.

Ana masih setiap mengikuti tuannya, sebenarnya hanya Ana dan anak-anaknya saja yang boleh memasuki kamar Felix. Bahkan yang membersihkan kamar Felix hanya Ana saja, Felix tidak mempercayai orang lain.

"Ana, Tolong siapkan air hangat untuk saya!" Perintah Felix pada Ana yang berdiri dibelakangnya.

"Baik tuan" Ucap Ana lalu berlalu pergi menuju kamar mandi didalam kamar tuannya tersebut untuk melaksanakan perintah sang tuan.

Felix menidurkan Alkana diatas kasur empuknya, Alkana sedikit meleguh karena sedikit terganggu dengan cepat Felix menepuk pelan bokong montok Alkana guna membuat Alkana tidur kembali.

"Tuan! Air hangat yang Anda minta sudah siap!" Ucap Ana yang membuat aktivitas Felix terhentikan.

"Tolong belikan keperluan Alkana dengan segera! Pergilah! minta diantarakan oleh Zath" Ucap Felix pada Ana da langsung dilaksanakan oleh Ana.

"Saya permisi tuan" Pamit Ana sopan dan diangguki oleh Felix, Ana itu maid tertua diantara maid yang lain. Ana sudah lama bekerja di keluarga Axelion, bahkan saat Felix masih kecil Ana yang mengasuh dikarenakan ibu Felix meninggal disaat umurnya masih 2 tahun.

Ana keluar dari kamar tuannya setelah berpamit, ia turun ke lantai dasar menggunakan lift. Saat keluar dari lift, ia berpapasan dengan tuan mudanya.

"Daddy dirumah?" Tanya Verrel pada Ana yang baru saja keluar dari lift.

"Iya tuan muda, tuan Felix ada dikamarnya sedang membersihkan diri" Ucap Ana dengan sopan dan sedikit membungkuk.

Ucapan Ana hanya dibalas deheman singkat oleh Verrel dan ia berlalu pergi memasuki lift yang tadi digunakan Ana.

VERREL DEIS AXELION putra sulung dari Felix, yang berusia 20 tahun. Di usianya yang masih muda ia sudah bisa mendirikan perusahaannya sendiri tanpa bantuan dari sang daddy nya. Sifatnya sama seperti daddy nya yang dingin, bahkan Verrel lebih dingin dan juga tempramental. Wajah datarnya selalu ia tunjukkan, bahkan ia tidak tersenyum sudah sangat lama sejak mommy nya berselingkuh dari daddy nya. Verrel sangat membenci wanita yang sialnya adalah ibu kandungnya sendiri, tidak sudi Verrel memanggil wanita jalang tersebut dengan panggilan ibu setelah ia melihat langsung wanita itu sedang bermesraan dengan pria lain.

Tingg

Suara sepatu pantofel menggema dilantai 2 yang dimana terdapat kamar keluarga Axelion, Verrel berjalan ke kamarnya dengan wajah datar andalan.

Verrel sebenarnya ingin kekamar sang daddy untuk membicarakan sesuatu, tetapi ia merasa gerah sekali dan memutuskan untuk membersihkan diri terlebih dahulu.



Tbc

FELIX AXELION
42 TAHUN
TINGGI 190
DUDA
DADDY 4 ANAK + ALKANA 1
JADI 5

VOTMEN!!

Typo tandai!

ALKANA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang