Part 9

4.8K 243 4
                                    

HAPPY READING

Jari-jari mungil milik Alkana bergerak pelan, perlahan kelopak matanya terbuka memperlihatkan manik bulat yang kini mengerjap pelan menyesuaikan cahaya yang memasuki retina matanya.

Ceklek

Alkana menoleh kesamping, dapat ia lihat seorang remaja dengan seragam sekolah lengkap yang baru saja keluar dari toilet. Dapat Alkana lihat name tag di seragam remaja tersebut bertulisan 'Allen Zey Axelion'

Allen yang baru keluar dari toilet ikut terkejut melihat Alkana yang sudah terbangun, ia juga terpana melihat wajah imut dengan mata bulat yang kini menatapnya polos.

Tanpa sadar, Allen mendekati ranjang pesakitan yang ditempati Alkana. Sedangkan Alkana hanya diam sambil menatap apa yang akan dilakukan remaja didepannya ini.

"Udah bangun?" Tanya Allen tersebut pada Alkana yang menatap dirinya bingung.

"Mata lo buta?! gak bisa liat apa gue udah melek gini?!" Ucap Alkana sarkas, Allen yang bertanya tadi terkejut mendengar ucapan sarkas Alkana. Dia terkejut mengetahui sifat Alkana berbeda jauh dengan tampangnya.

"Heh bocah! gue abang lo, yang sopan sama gue" Ucap Allen dengan kesal.

"Siapa lo ngaku-ngaku?! gue kagak punya abang kayak lo!" Ucap Alkana dengan mata melotot, Allen yang tidak tahan dengan pipi chubby yang naik turun saat Alkana berbicara pun langsung mencubit pipi tersebut dengan kencang.

Huaaaaaa

Sakittt anjggg

Sialan looo

Bodyguard yang berada diluar terkejut mendengar teriakan dari ruang rawat Alkana pun langsung membuka pintu ruang rawat Alkana dengan kasar. Allen yang mencubit pipi Alkana terkejut dan melihat siapa yang membuka pintu dengan sangat kasar, Alkana pun ikutan cengo. Bahkan bodyguard yang melakukan pendobrakan pun terdiam melihat tuan mudanya sedang mencubit pipi tuan muda kecil yang sedang sakit.

"Maafkan kami tuan muda" Ucap salah satu bodyguard sambil keluar dari ruang rawat tersebut. Allen berdehem singkat membalas ucapan bodyguard nya.

Mereka merasa beruntung karena tuan mudanya tidak marah atas tindakan mereka, padahal mereka sudah berkeringat dingin tadi.

Cup

Mata Alkana berkedip beberapa kali sampai akhirnya ia sadar apa yang telah dilakukan oleh manusia di depannya ini.

"Apasih lo anjg?! Pipi suci gue huhuuuu" Marah Alkana mengusap kasar bekas kecupan Allen. Allen sendiri juga terkejut atas tindakannya, ia terpana melihat keimutan bocah didepannya yang bengong.

Ceklek

"Selamat sore tuan muda, tuan muda kecil, saya mengantarkan baju ganti anda tuan muda dan juga makanan untuk anda" Ucap asisten daddy nya dengan senyum tipis.

"Letakkan disana Zath dan kau boleh pergi" Ucap Allen menunjuk kearah sofa, tak lupa ia juga mengusir asisten daddy nya itu.

"Saya permisi tuan muda, tuan muda kecil" Pamit Zath sambil sedikit membungkuk memberi hormat kepada anak majikannya.

Zathl sudah pergi, kini tinggal Allen dan Alkana diruangan tersebut. Allen melirik kearah Alkana sebentar lalu pergi ke toilet kembali untuk mengganti pakaiannya.

'Kayaknya tadi bukan orgil itu deh yang nolongin gue?tapi kok tiba-tiba berubah? Padahal yang nolongin gue pak tua deh? Tapi kok jadi abang-abang?' Banyak pertanyaan diotak kecil Alkana yang heran terhadap siapa Allen sebenarnya.

Alkana yang masih dengan pemikirannya tanpa mengetahui Allen yang sudah selesai mengganti pakaian kini menatap heran kearahnya yang kembali bengong.

'Apa tu bocah kesambet ya?' batin Allen dengan tatapan tidak luput dari Alkana yang bengong gak jelas.

Pukk

ANJENGG

Akh

"Sakit babi bibir gue, main sentil aja lu" Ucap Alkana sambil melotot garang kearah Allen yang menyentil bibir mungilnya.

"Makanya jangan ngomong kasar" Ucap Allen santai, bahkan tanpa rasa bersalah kini Allen menuju kearah sofa dan membuka bungkus makanan yang diberikan asisten daddy nya tadi.

Alkana melihat isi bungkus makanan tersebut pun ngiler, ayam rich**s* pedas dengan saus keju yang sangat mengunggah selera. Apalagi Alkana yang melihat Allen yang menggigit nikmat paha ayam yang bertaburan saus keju.

"Awas ilernya netes tuh" Ucap Allen tanpa menatap kearah Alkana, ia sengaja menggigit paha ayam dengan pelan seakan-akan ia menikmati makanannya. Padahal dia sudah sering memakan ayam tersebut.

Alkana langsung mengusap bibirnya, tapi ia tidak merasakan air liurnya menetes tuh. Oh tidak! Dia ketahuan menatap makanan milik Allen!. Dengan segera Alkana membalikkan badan agar tidak melihat kearah Allen yang menikmati makanannya, sebenarnya Alkana juga mau tapi ia gengsi untuk meminta.

"Emm enak banget sumpah!" Ucap Allen yang kembali gencar menggoda Alkana, sebenarnya ia mau berbagi bersama Alkana tapi hanya saja ia ingin Alkana memintanya secara langsung dengan memanggil dirinya dengan sebutan 'abang'.

"Paha ayamnya enak banget apalagi dicocol saus keju behh mantep banget!"

"Bumbunya sangat terasa banget dilidah emm"

Alkana menutup telinganya dengan tangan agar tidak tergoda dengan ucapan Allen.

"Dada ayamnya juga gak kalah enak"

"Aa pedesnya pas banget dilidah gue"

"Gue mau juga~" Cicit Alkana pelan tapi masih dapat didengar oleh Allen.

"Panggil gue abang baru gue kasih" Ucap Allen dengan santai memakan kembali ayamnya, Alkana ogah memanggil orgil didepannya dengan sebutan abang tapi ia terpaksa dengan makanan.

"Abang, gue mau" Cicit Alkana memanggil Allen abang.

"Apa? Apa? Gue gak denger?" Ucap Allen seolah-olah tidak mendengar apa yang diucapkan Alkana barusan.

"Abang~ Kana juga mau ayamnya!" Ucap Alkana tanpa sadar menyebut namanya sendiri, hal tersebut membuat senyum diwajah Allen terbit.

Allen membawa makanannya kearah ranjang pesakitan yang ditiduri oleh Alkana, ia tahu Alkana belum bisa bergerak bebas karena insiden kecelakaan yang ia alami.

Akhirnya mereka makan berdua dengan Alkana yang disuapin oleh Allen, bahkan terlihat Alkana sangat lahap memakan makanan Allen. Allen saja hanya memakan sedikit tapi ia senang bisa melihat senyum manis diwajah Alkana yang kini menjadi adiknya.





Tbc

ALLEN ZEY AXELION
17 TAHUN
KELAS 11
TINGGI 173
MOONDLEY SENIOR SCHOOL

ZATH
40 TAHUN
SINGLE
ASISTEN DADDY


Allen gak sekolah disekolahan keluarganya ya!

Typo tandai!!

Votmen!!

ALKANA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang