Part 18

569 75 14
                                    

HAPPY READING

"ADEK KENAPA?!" Tanya Allen dengan nada panik+khawatir,dibelakangnya ada Rakha yang menatap heran kearah Alkana yang tertidur nyenyak diatas kasur.

"Allen, jangan teriak-teriak nanti adek bangun loh!" Tegur Zerafa pada Allen yang menatap khawatir kearah Alkana adik barunya.

"Maaf mi, tapi adek kenapa mi?" Tanya Allen sambil menatap Zerafa menuntut jawaban.

"Baby hanya demam, efek menangis semalam" Ucap Xeline mengelus rambut Alkana yang lepek karena keringat, padahal ac dikamar tersebut sudah dinyalakan.

"Engga dibawa ke rs aja, oma? Ntar adek kenapa-kenapa gimana?" Tanya Allen yang menatap Alkana sedih, ia lebih menyukai Alkana yang aktif nya kebangetan daripada Alkana yang terbaring lemah.

"Adek gapapa boy, kamu gak usah panik" Ucap Felix menenangkan putranya, Felix juga senang Allen mengkhawatirkan adeknya.

Sebenarnya Felix lebih khawatir dengan keadaan Alkana yang baru beberapa hari sembuh dari sakit, malahan ini udah sakit lagi. Felix juga tau bahwa Alkana memiliki imun tubuh yang mungkin kurang baik, apalagi Alkana dulunya tidak terlalu memperhatikan keadaannya sendiri.

Felix berjanji pada dirinya sendiri, jika ia akan menjaga dan melindungi Alkana dengan baik. Tidak akan ia biarkan permata keluarga Axelion terluka, ia akan melakukan berbagai cara agar putranya aman bahkan rela mengorbankan nyawanya.

*bucin bgt deh pak tua ini😒

"Semuanya keluar! Sarapan terlebih dahulu" Ucap Gilbert sang opa pada semua.

Satu persatu dari mereka keluar dari kamar Alkana, Allen yang masih terdiam disamping kasur Alkana langsung saja ditarik keluar oleh Revano yang juga baru sadar dari keterdiamnya.

Kini semuanya telah duduk di kursi meja makan dengan tenang, bahkan dokter Rendra juga ikut sarapan pagi dengan keluarga Axelion. Para Axelion tidak masalah karena mereka telah menganggap Rendra sebagai keluarga mereka sendiri, yang paling kesal diantara mereka adalah Felix. Sedari tadi Rendra selalu mengganggu ketenangan Felix, apalagi aura Rendra lebih dominan yang membuat Felix ciut saat akan memarahi Rendra.

*rupanya bisa ciut juga tuh pak tua

Mereka semua makan dalam keadaan diam dikarenakan peraturan keluarga Axelion kalau sedang makan gak ada yang boleh berbicara, tapi tidak berlaku pada Alkana yang cerewet pake banget. Mereka udah memakluminya kok, kan mereka bucin sama Alkana.

~~~~

Ugh

"Anjirr kelapa gue eh kepala gue sakit banget bngst" Ucap pemeran utama kita, siapa lagi kalau bukan tuan muda Alkana yang nakal ini.

*Gue gak nakal ya thor -Alkana

"Apaan nih dikepala gue?,kok dingin!" Ucap Alkana entah pada siapa, Alkana tidak mencabut byebye fever yang ada didahinya. Malahan Alkana menikmati rasa dingin dari benda tersebut.

*emg itu dingin ya? Author cuma ngarang aja

Alkana keluar dari kamarnya dengan berjalan menuju arah tangga, padahal lift ada tapi ia ingin lewat tangga.

Baru di mau menginjak anak tangga, teriakan dari arah samping mengagetkan Alkana.

"BABII!!,UNTUNG KAGAK JATUH!!" Teriak Alkana pada si peneriak, si peneriak juga ikutan syok mendengar Alkana mengumpat kearahnya.

"Kenapa sih teriak-teriak?ngagetin tau" Ucap Alkana sambil mengerucut bibirnya, hal tersebut membuat Allen gemes dengan Alkana.

Yaps, yang mengagetkan Alkana itu adalah Allen.

Allen berjalan kearah Alkana dan langsung menarik tangan Alkana menuju kearah lift yang dekat dengan tangga.

"Napa sih narik-narik?sakit tau!" Ucap Alkana kesal dengan Allen yang menariknya.

"Kenapa keluar kamar? Kan adek lagi sakit, mana turunnya lewat tangga lagi, nanti adek jatuh gimana? Terus gak ada yang liat gimana?" Tanya Allen beruntun, Alkana tidak menjawab pertanyaan Allen yang membuat dia pusing. Udah tau dia lagi sakit malah diomelin, emang gak ada akhlak abangnya ini.

Ting

Pintu lift terbuka menampakkan 2 anak Felix yang satu diantaranya sangat nakal, mereka keluar dari lift yang menuju ke lantai 1 itu.

"Adek haus? Laper?" Tanya Allen yang emang dasarnya cerewet, Alkana memutar mata malas lalu pergi meninggalkan Allen sendiri didepan pintu lift yang sudah tertutup.

"Cerewet banget tuh alien, gak capek apa nanya-nanya terus?" Gumam Alkana sambil berjalan kearah dapur.

"Tuan muda, ada yang bisa dibantu?" Tanya maid yang sedang membersihkan dapur.

"Bi, bisa tolong buatkan Kana susu?" Tanya Alkana dengan lembut dan tidak lupa senyuman manisnya, maid tersebut ikutan tersenyum melihat senyum Alkana yang bisa tutup apotek.

"Bisa tuan muda, tunggu sebentar saya buatkan" Ucap maid tersebut lalu membuatkan susu stroberi kesukaan Alkana yang memang sudah di stok oleh Felix.

Alkana menunggu susunya di meja makan sambil naruh pipinya diatas meja, seseorang berjalan kearah Alkana yang sedang menunggu susunya.

"Kenapa baby?" Tanya Verrel yang melihat Alkana menumpukan wajahnya diatas meja.

Alkana yang mendengar suara salah satu abangnya dengan malas mengangkat wajah lesunya menatap kearah Verrel.

"Kenapa hm?" Tanya Verrel kembali sambil mengusap pelan kepala Alkana, Alkana hanya menikmati usapan tersebut.

"Tuan muda, ini susu yang Anda minta" Ucap maid yang membuatkan Alkana susu kesukaannya.

"Kok dibotol?!" Ucap Alkana terkejut melihat susu kesukaannya ditaruh kedalam botol, sementara Verrel menyeringai pelan lalu menyuruh sang maid pergi.

"E-eh kok-"

Hap

Plup

Verrel membungkam goa kecil Alkana dengan botol susu yang sudah ada isinya, Alkana ingin protes tapi tidak bisa. Ia hanya pasrah saja menerima, apalagi badannya sedang sakit.

"Bang" Panggil Rakha pada Verrel yang sedang memangku Alkana, Verrel hanya mengangkat sebelah alisnya.

"Dipanggil papi, disuruh ke ruangannya" Ucap Rakha pelan sambil mengelus rambut halus milik Alkana yang sangat lebat.

Tanpa banyak berkata, Verrel langsung menyerahkan Alkana kepada Rakha pelan-pelan agar tidak mengganggu acara minum susu Alkana. Mata Alkana sudah terpejam sedari tadi, Verrel tersenyum sekilas lalu beranjak pergi menuju keruang kerja sang papi.




















TBC
Sorry udh mulai gak nyambung, saya udh lupa alur ceritanya. Ada kritikan atau saran komen aja

Vote
Komen
Follow akun author

Typo tandai!!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 6 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ALKANA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang