Part 12

2.7K 139 4
                                    

Happy Reading

"Al, ini adek lo?" Ucap Arya temannya Allen sambil menoel pipi chubby Alkana.

"Apasih noel-noel pipi gue!" Ucap Alkana kesal pada Arya yang menoel pipi mulusnya.

"Elah baru gue toel sedikit cil" Ucap Arya tanpa rasa bersalah, dan dihadiahi geplakan maut Alkana.

"Adooh, sakit cil!" Ucap Arya sembari mengusap lengannya yang kena geplakan, sang pelaku geplakan tidak peduli bahkan ia memalingkan wajahnya.

"Jadi ini alasan lo sering kerumah sakit Al?" Tanya Sean yang menatap Alkana dengan intens.

"Hm iya, gue kerumah sakit buat jenguk adek gue" Ucap Allen dan diangguki teman-temannya.

"Kenalan dong cil, nama gue RAFFA FERNARDIO panggil bang Raff aja" Ucap Raffa memperkenalkan dirinya pada Alkana yang acuh tak acuh.

"Gue RIONALD ADRIN"

"Gue sekarang, kenalkan ARYA TRISAM yang paling ganteng" Ucap Arya dengan pedenya, dan dibalas tatapan julid oleh Alkana.

"Wajah sebelas duabelas sama pantat monkey pun dibilang ganteng" Gumam Alkana yang mengundang tawa semua orang yang berada disana, kecuali Arya yang memasang wajah masam.

"Bener banget ucapan lo cil hhahaha" Ucap Rio membenarkan ucapan Alkana, mengundang wajah Arya tambah masam.

"Heh!! Wajah lo tuh yang mirip pantat monkey ya teh riorio!!" Ucap Arya yang tak terima dihina oleh temannya, tapi kalo yang hina si Alkana ia hanya bisa pasrah takut pawangnya.

"Lo yan-"

"Udah udah, kenalkan SEAN DERIOSE panggil bang Sean atau terserah mau apa aja" Ucap Sean menengahi pertengkaran diantara kedua temannya, memang yang paling waras di pertemanan mereka hanya Sean saja.

*jadi maksud lo gue kgk waras thor?!!  -Arya

*lo pikir sendiri  -author

Abaikan

Alkana hanya diam memakan keripik yang ada di pangkuannya tanpa mempedulikan teman-teman abangnya yang ingin berkenalan, sebenarnya ia masih lapar. Tapi ia malu mengatakannya pada Allen, jadi dia makan saja keripik yang ada diatas meja.

"Bang" Panggil Alkana pelan sambil mencolek lengan abangnya.

"Apa?" Tanya Allen tanpa mengalihkan pandangan dari ponselnya, hal tersebut membuat Alkana kesal karena tidak dipedulikan.

Sebenarnya ia sangat lapar sekarang, makanya ia menurunkan ego untuk meminta makan pada Allen.

"Gue laper" Cicit Alkana pelan agar tidak didengar teman abangnya.

"Kagak kedengeran dek!" Ucap Allen dengan mata masih fokus pada ponsel miliknya yang sedang bermain game.

Alkana mendengus kasar, ia sangat kesal sekarang. Apalagi ia sedang lapar, keripik yang ada diatas meja sudah ia habiskan tapi tetap saja ia masih lapar.

"Gue laper bang!" Teriak Alkana tepat ditelinga Allen, tidak hanya Allen yang kaget bahkan teman-temannya pun ikutan kaget mendengar teriakan melengking Alkana.

ALKANA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang