••
Happy Reading :)
Pernikahan Jennie Kim dan Roseanno Park— kini sudah berjalan empat hari. Yang diawali dengan kata canggung— kini menjadi sedikit lebih baik.
Menyiapkan perlengkapan untuk Sean, mulai dari pakaian sampai perlengkapan kantor membuat Jennie mulai terbiasa. Ia benar-benar berperan sebagai istri yang jauh lebih baik sekarang.
"Jadi, kita harus datang ke acara itu eonni?" Tanya Jennie sambil memilih pakaian santai Sean.
"Nee Jendeuk. Apa manager oppa tidak memberitahumu?" Tanya Jisoo di seberang sana.
"Sudah eonni, tapi aku pikir tidak terlalu penting" jawab Jennie yang membawa baju Sean keluar dari Walk in closet untuk di simpan ke atas kasur.
"Kata Sajangnim, ini sangat penting Jendeuk. Tapi bagaimana denganmu? Apa kamu bisa menghadirinya?" Tanya Jisoo yang khawatir karena Jennie yang sedang mengandung.
"Tidak apa-apa eonni, Sean oppa juga mengizinkan jika aku masih bisa membawa diri dan menjaganya dengan baik" jawab Jennie sambil mengelus perutnya.
"Mm... Baiklah, jaga kesehatan selalu Jendeuk. Aku merindukanmuuu" rengek Jisoo manja karena tidak bertemu dengan Jennie beberapa hari.
"Aku juga eonni, tapi besok kita akan bertemu. Sampai ketemu besok Jichu eonni" ucap Jennie semangat.
"Nee. Aku matikan telponnya dulu Jen, syuting akan dimulai sekarang" ucap Jisoo pamit.
Jennie pun menyimpan handphonenya setelah selesai berbincang-bincang dengan Jisoo. Ia pun beralih mengambil MacBook-nya untuk melihat pekerjaan individunya— yang dikirim manager lewat email-nya. Sebentar lagi dia tidak melanjutkan kontrak individu bersama agensinya itu, namun kemungkinan ia akan lanjut kontrak grup bersama para member Blackvelvet lainnya— tapi itu masih dalam tahap diskusi dengan yang lain.
Ceklek!
Pintu terbuka— menampilkan Sean yang keluar dengan rambut basah dan handuk yang melilit di pinggangnya. Jennie mengalihkan sebentar pandangannya— ia sudah biasa melihat dada bidang laki-laki itu. Sean juga melirik Jennie sekilas, lalu mengambil pakaiannya di atas kasur— berjalan masuk ke Walk in closet, yang memang tersedia untuk menyimpan perlengkapan mereka, sekaligus sebagai tempat ganti pakaian.
Setelah selesai, Sean mendekat ke arah Jennie yang sedang fokus. Ia pun duduk di sofa samping Jennie sambil memperhatikan pekerjaan yang dikerjakan Jennie.
"Hm?" Jennie menoleh ke kanan untuk melihat Sean yang sedang bersandar.
"Lapar" ucap Sean pelan sambil memegang perutnya.
Jennie pun langsung menyimpan kerjaannya— mematikan MacBook-nya dengan segera. Melirik jam dinding yang sudah menunjukkan pukul setengah lima sore. Sean tentu lapar, karena pulang kerja yang cepat membuat dia tidak makan siang— lalu berangkat dari rumah Kim ke rumah Park. Sean juga malah memilih tidur sehabis membereskan bawaan dia dan Jennie.
"Tunggu" berlalu ke kamar mandi untuk cuci muka. Karena bangun tidur tadi, Jennie tidak sempat— di dahului Sean yang mandi.
Setelah selesai, Jennie pun melirik Sean— lalu melangkahkan kakinya menuju lantai bawah; dapur. Sean juga ikut, bukan untuk membantu Jennie masak, tapi menunggu makanan di meja makan— baikkan?
KAMU SEDANG MEMBACA
RESPONSIBILITY? THAT'S DIFFICULT [CHAENNIE]
FantasyHal yang paling menakutkan dalam hubungan itu- diselingkuhin kan? Menganggap bahwa kita tidak selingkuh, tapi nyatanya bisa merusak hubungan. Lalu apa namanya kalau seperti itu? Hanya bermain api di belakang? Mungkin tidak semuanya suatu hubungan ru...