Part 20

1K 142 42
                                    

HANYA SEBUAH ALUR..

Happy Reading :)
Banyak readers pendatang baru, sini aku berikan pelukan online🫂







































































































"Mandi dulu, by" Jennie yang mendudukkan dirinya di samping Sean yang tengkurap.

"Sebentar" balas Sean memejamkan mata.

"Nanti tidur kalau sebentar" rambut Sean di usap-usap lembut sama Jennie.

"Yaudah" Sean bangkit sembari pergi ke kamar mandi. "Jangan beres-beres, biar aku saja sebentar" lanjutnya memperingati Jennie.

"Hm" dehem Jennie.

Setelah 3 harian di rumah sakit, kini Jennie sudah di perbolehkan pulang. Walau tadi sempat berdebat kecil dulu sama Sean. Soalnya menurut Sean— Jennie masih perlu di rawat, tapi Jennie kekeuh untuk pulang. Dan berakhirlah Sean mengalah.

Kini Jennie bangkit dari tempat duduknya, menuju walk in closet untuk mencari pakaian yang akan digunakan Sean.

Kurang lebih 15 menitan, Sean keluar menggunakan handuk yang melilit di pinggangnya. Badannya masih basah karena belum di lap, rambutnya pun terus menerus meneteskan air hingga membuat lantai basah. Air kian jatuh melewati leher putih mulusnya, sementara wajahnya di usap kasar dan terlihat lebih fresh.

Jennie keluar dari walk in closet sambil membawa pakaian milik Sean, namun matanya terbelalak di kala melihat suaminya asik memainkan handphone dengan keadaan yang masih basah.

"Astaga, HUBBY!" Marah Jennie— Sean berbalik lalu menyengir.

"Baru ingat ada janji nelpon sama Lim jam segini, jadi buru-buru keluar kamar mandi deh" senyumnya sambil menjelaskan— tidak lupa tengkuk di garuk walaupun tidak gatal.

"Tapi lap dulu badannya. Itu air di badan kamu netes terus, lantai kamar jadi basah" gerutu Jennie sambil berjalan ke arah kasur.

"Maaf wifey" manyun Sean.

"Habis pakai baju— itu lantainya kamu pel. Nggak mau tau aku" Jennie jalan mendekati Sean sambil membawa handuk baru.

Sean hanya mengangguk patuh, lalu menunduk agar rambutnya di keringkan sama Jennie. Dengan telaten Jennie mengeringkannya hingga ke badan-badan Sean yang masih basah.

"Lain kali keringkan dulu badannya" peringatan Jennie.

"Nee" Sean berjalan mengambil pakaiannya— selama Jennie pergi menaruh handuk basahnya.

"Di sana pakai bajunya, by" tunjuknya ke walk in closet.

"Sini aja" balas Sean yang memakai boxernya.

Jennie hanya menggeleng melihat kelakuan suaminya yang makin lama, makin random dan tidak tertebak.

"Masih pagi gini sudah buat kepala pusing" gumam Jennie yang duduk di sofa sambil memainkan handphonenya.

"Baju yang ini sudah kekecilan, J" Sean menunjukkannya ke Jennie yang langsung tertawa.

"Kenapa ada di lemari kalau udah nggak muat?" Heran Jennie yang kembali berdiri untuk mengambilkan.

RESPONSIBILITY? THAT'S DIFFICULT [CHAENNIE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang