••
Happy Reading :)
2453 kata, untuk readers di hari bahagia Roséanne Park🤍🤍🤍Suasana malam ini terasa ramai. Soalnya semua anak Haejin berkumpul dengan lengkap. Ditambah Lim dan Jennie membuat rumah ini semakin berisik— walaupun kebisingan itu datang dari Sean dan Jinyoung yang sedang membully Lim.
"Dad..." Rengek Lim sambil cemberut.
"Jinyoung— Sean, sudah" ucap Haejin dengan suara tegasnya.
"Dih, bocah bisanya ngadu. Kayak modelan Lo suka Jisoo? Mimpi Lim" Jinyoung yang mengambil toples biskuit untuk di taruh di atas pahanya.
Jennie hanya tersenyum— sambil sesekali memperhatikan Sean yang juga makan cemilan. Sementara Boyoung sibuk dengan skrip pengadilannya.
"Hmm... Mungkin Jennie masih heran. Kenapa Lim bisa seakrab ini sama keluarga Sean? Benarkan?" Tanya Haejin— Jennie pun mengangguk dengan pelan.
"Lim itu sahabat kecil Sean. Ia sudah pernah bertemu di New Zealand— lalu lanjut sekolah bareng di Australia. Lim asli Thailand, orang tua Lim juga sangat akrab dengan kami. Maka dari itu, Lim benar-benar seperti anak kami sendiri. Kalau orang tuanya sibuk dan pulang kampung ke Thailand— Lim pasti nginap di sini, kamarnya juga ada di rumah ini— begitupun dengan Sean yang punya kamar pribadi di rumah Lim" cerita Haejin— Jennie mengangguk paham sambil melihat ke arah Sean.
"Lim jarang pulang kampung sayang. Itu karena Lim punya pekerjaan di Korea" timpal Hye Kyo— Jennie tetap mengangguk sambil membalas penjelasan orang tua Sean.
Sean pun juga ikut mengangguk membenarkan. Arah pandang Sean pun kini tertuju kepada Lim yang sedang bermain PS bersama Jinyoung.
"Bagaimana hasil meeting dengan klien sore tadi Lim?" Tanya Sean yang masih mengunyah sambil menonton.
Namanya disebut— membuat Lim berbalik menatap Sean. Jinyoung pun langsung mem-pause permainannya.
Berpikir sejenak untuk kembali mengingat hasil meeting tadi. Begitu mengingat sesuatu, Lim langsung berdiri dan mengambil handphonenya yang terletak di dekat Hye Kyo. Sementara Hye Kyo yang berbicara dengan Jennie tersentak kaget— karena tindakan Lim yang tiba-tiba.
"Hehehe, sorry mom" cengir Lim yang kembali duduk dekat Jinyoung.
"Lama banget" celetuk Sean sedikit kesal.
"Sabar dek, kan otak Lim cukup koslet kalau habis main game" ucap Boyoung sambil menandatangani berkas-berkasnya.
"Cih!" Sebal Lim. "Ada undangan dari KBS untuk kita berdua besok malam. Katanya sih, mengenai dunia ambassador di kalangan artis dan idol" jawab Lim untuk pertanyaan Sean.
"Apa harus?" Tanya Sean memastikan.
"Mungkin, tapi itu dari Lo saja. Tidak ada yang bisa ngatur Lo untuk harus datang, dia yang ngundang kenapa harus dihadiri kalau nggak mau" jawab Lim yang ingin kembali bermain game— namun ia tiba-tiba kembali berbalik.
"Kak Jen hadir di acara itu?" Tanya Lim menatap Jennie.
Semua pandangan pun teralihkan untuk Jennie. Jennie langsung salah tingkah karena semua mata tiba-tiba tertuju kearahnya. Mendengar pertanyaan Lim tadi— Jennie mengangguk mengiyakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
RESPONSIBILITY? THAT'S DIFFICULT [CHAENNIE]
FantasyHal yang paling menakutkan dalam hubungan itu- diselingkuhin kan? Menganggap bahwa kita tidak selingkuh, tapi nyatanya bisa merusak hubungan. Lalu apa namanya kalau seperti itu? Hanya bermain api di belakang? Mungkin tidak semuanya suatu hubungan ru...