Part 16

1.4K 157 52
                                    


Happy Reading :)
Karena bulan puasa, jadi harus tahan nafas dulu☺️








































































































































Selimut makin di eratkan, pagi ini memang cukup dingin— apalagi dia tidur tanpa busana. Jadi hawa dingin itu benar-benar menembus kulitnya.

"Sini peluk" Sean ingin menarik Jennie— namun Jennie malah menggeser sedikit jauh.

"Kan tadi udah di beri peringatan, jangan terlalu jauh mainnya" kesal Jennie— karena mereka berakhir panas di kasur.

"Orang kamu juga mau" Heran Sean menatap Jennie yang cemberut.

"Pasti mereka-mereka selalu goda aku nanti" makin cemberut Jennie yang ada.

Keempat member Blackvelvet sudah pulang, itu karena Jennie beneran lama turunnya. Jadi akhirnya, Irene kasih kabar lewat chat— kalau mereka pulang dulu. Jennie langsung merasa nggak enak sama member, bahkan dia juga harus berbohong. Kaki Sean aku pijitin eon, jadi maaf tidak sempat antar sampai depan— kira-kira itu balasan Jennie ke Irene.

"Kamu, jahat!"

"Jahat? Jahat kenapa?"

"Hamili aku" jawab Jennie yang beranjak pergi ke kamar mandi.

Selimut tipis tetap ia eratkan di tubuh polosnya. Jennie segera masuk kamar mandi setelah mengatakan itu— yang membuat Sean sedikit tersentak. Namun setelah beberapa saat diapun tersenyum.

Menyibakkan selimut yang menutupi tubuhnya. Sean segera menyusul Jennie untuk masuk ke kamar mandi.

"YAK!" Teriak Jennie sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dada— lalu turun ke bawah, kemudian kembali lagi ke atas.

Dia juga bingung harus menutup yang mana, sementara Sean sudah tersenyum paling lebar. Dia hanya berharap kalau Sean pergi ke arah bathtub untuk berendam— namun salah, pasalnya Sean berjalan ke arahnya.

"Keluar nggak?!" Marah Jennie.

"Mau mandi bareng, memang nggak boleh?" Tanya Sean yang sudah mendekat.

Jennie semakin mundur— saat pintu kaca tempat shower di buka Sean. Sean yang melihat Jennie makin mundur pun, semakin berjalan mendekat— hingga membuat punggung Jennie terbentur dinginnya dinding keramik.

"Hanya mandi, Jen" melas Sean. "Aku hanya mau minta kamu garukin belakang aku" lanjut Sean yang langsung menghidupkan shower.

Jennie menghela nafas, melihat Sean sekarang seolah membuatnya cukup bodoh. Mana mungkin bisa cool di luar, tapi mesum di dalam; pikir Jennie. Karena tidak ingin berlama-lama— walau Jennie malu banget, ini pertama kalinya mereka mandi bersama.

"Yang ini" tunjuk Sean saat Jennie sudah mulai menyabuni belakangnya.

"Garuk, please. Yang bagian situ, gatal banget ituuu" mohon Sean di saat Jennie hanya usap-usap belakangnya.

"Nanti merah, Sean" Jennie yang menggaruknya, namun pelan.

Sean sempat terdiam sebentar, lalu tersenyum lagi. Pagi ini kayaknya Sean hanya full senyum. Dia bahagia jika Jennie mulai terbuka untuknya.

RESPONSIBILITY? THAT'S DIFFICULT [CHAENNIE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang