••
Happy Reading :)
Setelah sehari menginap di rumah sakit, kini Jennie dan baby Javriella sudah ada di rumah yang katanya sederhana itu. Di sambut dengan cukup meriah dengan dekorasi— walaupun namanya belum ada, karena pasangan dingin itu belum memberi tahukan.
"Uh, cucu grandma" Hye Kyo mengambil alih dari gendongan Jennie.
Sean pun menuntun Jennie ke sofa untuk duduk— sekalian menikmati hidangan. Mulai dari kue hingga dessert ada di atas meja. Belum lagi di meja makan, pasti hidangannya lebih banyak lagi.
Karena sang anak bersama orang tua dan member, Sean dan Jennie lebih memilih mencoba semua makanan. Di ambil sedikit-sedikit supaya semua menu bisa masuk perut.
"Jangan makan sembarangan Jennie" akhirnya dapat teguran dari Nara. "Kamu habis melahirkan dan harus menyusui, jadi makanan kamu harus yang sehat" lanjutnya— Jennie langsung berhenti makan dan manyun.
"By.." rengeknya ke Sean yang hanya mampu tersenyum pusing.
"Dengerin eomma dulu, ya?" Lembut Sean— Jennie langsung tenggelamin wajahnya di bahu kokoh itu.
Dia beneran cemberut. Sudah hamil makan nggak enak, apa-apa keluar tanpa permisi— sekarang malah dilarang makan enak-enak. Ternyata susah juga jadi ibu kalau kita kaya— soalnya semua harus higenis dan lebih mementingkan kesehatan. Padahal kalau sakit ada uang pakai biaya berobat.
"Udah ya.." Sean ikut berhenti makan, karena nggak tega kalau dia makan enak— tapi Jennie nggak.
"Nanti kalau ASI kamu sudah lancar, Jen. Inikan masih tahapan— jadi harus makan yang paling sehat" ucap Hye Kyo menenangkan.
"Puasa dulu, Jen. Biar semua ini gue aja yang habisin" senyum Jisoo paling indah pokoknya.
"Nanti gendut sayang" ujar Lim.
"Tetap cantik" balas Jisoo.
Para member Blackvelvet putar bola mata malas— termasuk Jennie. Tingkat kepercayaan diri Jisoo memang tinggi sekali, tidak salah kalau dia random— soalnya dia percaya diri bahwa itu bakat yang tidak semua orang punya.
"Ayo ke kamar" masih cemberut— Jennie ajak Sean ke kamar.
"Istirahat?" Tanya Sean— Jennie ngangguk biar cepat.
"Mom, eomma— aku sama Jennie ke kamar dulu" ucap Sean berdiri lalu ngebantu Jennie untuk ikut berdiri.
"Eh— tunggu, bro" halang Seulgi yang kali ini baru bersuara. "Nama anak Lo siapa?" Tanyanya yang ternyata penasaran.
"Javriella Park" jawab Sean yang pamit untuk pergi ke kamar.
Melihat itu membuat Boyoung tidak tega. Jennie beneran cemberut parah, mungkin karena nafsu makannya yang sudah meningkat lagi. Tapi apa boleh buat— Boyoung pun tidak bisa apa-apa untuk adik iparnya itu. Kalau orang tua sudah mengatakan tidak, ya tidak. Membantah— masuk neraka kita-kita ini.
Sementara di dalam kamar, Jennie langsung hempaskan badannya ke kasur. Dia lelah, mana tambah lelah karena harus tahan nafsu makan. Sean yang melihat itu mendekat, duduk di sisi ranjang dekat Jennie. Tangan terangkat untuk mengelus rambut hitam Jennie agar tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
RESPONSIBILITY? THAT'S DIFFICULT [CHAENNIE]
FantasyHal yang paling menakutkan dalam hubungan itu- diselingkuhin kan? Menganggap bahwa kita tidak selingkuh, tapi nyatanya bisa merusak hubungan. Lalu apa namanya kalau seperti itu? Hanya bermain api di belakang? Mungkin tidak semuanya suatu hubungan ru...