2 minggu berlalu sejak mereka melakukan party di club malam itu, selama 2 minggu juga Bertha tidak terlihat oleh Varo. Ia sudah mencoba untuk menghubungi nya tapi tidak pernah ada jawaban, dan ketika Varo mencoba untuk menghampiri Bertha kerumahnya selalu saja mendapat jawaban ' dia bersama teman-teman nya ', merasa bahwa Bertha tengah menghindari nya, Varo tidak pernah menyerah untuk menemukan Bertha sampai suatu ketika dia pergi ke taman yang biasa mereka datangi. Setiap sudut taman ia telusuri berharap Bertha ada disalah satu tempat itu, 15 menit lamanya mencari Varo memutuskan untuk rehat sekejap disebuah kursi panjang.
Hari mulai gelap tapi ia tidak ingin menyerah, sembari memperhatikan setiap orang yang lewat akhirnya ia menemukan sosok yang ia cari, tepat dibawah pohon. Bertha terlihat tengah menulis sesuatu dengan sangat hati-hati dan serius. Perlahan Varo menghampiri nya dan duduk tepat disamping Bertha, " serius sekali sampai tidak sadar kalau ada orang disamping nya " gumam Varo dalam hatinya sembari menatap detail setiap gerak-gerik Bertha.
Hari mulai gelap, matahari sudah tergelincir ke barat dengan sempurna, " Yeay, finally finished " ucap Bertha sambil merenggangkan tangannya.
" menulis apa? " terkejut, Bertha sontak bangkit dari duduknya dan menatap Varo dengan penuh tanda tanya.
" Al, sejak kapan berada disini? " Varo turut bangkit dan berkata " sejak senja masih bersinar terang hingga kembali menghilang " keduanya kembali terdiam dan hanya menatap satu sama lain. Hingga beberapa saat mulai terdengar suara petir yang bergemuruh, menandakan bahwa hujan akan segera turun. Tidak lama setelah itu hujan turun begitu lebat sedangkan 2 orang tadi tetap pada tempat nya.
" ingin sampai kapan kita seperti ini? "
" sampai kau mengatakan alasan kenapa kau menghindariku akhir-akhir ini " Bertha terdiam beberapa saat lalu kembali berkata " siapa yang menghindar? Aku sibuk, kau pun begitu kan? "
" siapa? Aku, sibuk? Sejak kapan? Hanya kau yang berlagak sibuk dan mengabaikan ku. Katakan apa kesalahan ku, apa karena party waktu itu? "
" tidak, tidak ada yang salah dengan party itu. Aku tidak tau kenapa kau beranggapan seperti itu tapi aku benar-benar sibuk beberapa hari ini. Kau kenapa sampai seperti itu mencariku? Apa aku penting untukmu? " semacam tersedak sebuah peluru, Varo tidak bisa menelah ludahnya dengan baik setelah mendengar ucapan Bertha.
" kenapa hanya diam? Kau bingung mencari alasan kenapa mencari seseorang yang tidak penting untuk mu kan? Kau tidak merasa membuang-buang waktu hanya untuk mencariku? Apa kau.. "
" tidak, kau salah. Aku mencarimu karena takut kau jatuh sakit setelah party itu." balas Varo secara spontan.
Bertha tersenyum smirk mendengar alasan Varo, " apa orang dirumah ku mengatakan kalau aku sakit? Apa mereka tidak memberitahumu kalau aku tengah bersama teman-teman ku? Aku sibuk dengan mereka, apa tidak ada yang memberitahu mu? " suasana menjadi tegang, hujanpun terus berjatuhan.
Varo hanya diam menunduk mendengar ucapan Bertha, sampai beberapa detik Bertha memutuskan untuk meninggalkan Varo sendiri. Tidak ada pengejaran dari Varo, ia hanya diam menatap punggung Bertha yang sudah mulai menghilang.
" kau penting untukku Bertha, karena aku menyukaimu tapi maaf aku masih tidak mampu mengatakannya " gumamnya dan mulai berjalan untuk pulang.
******
Hari-hari berlalu dengan begitu cepat, dan hari ini tepat di mana Bertha berulang tahun. Tidak ada pesta khusus, hanya ke 2 sahabat Bertha yang merayakannya dan tidak lupa juga dengan keluarga Bertha.
Dihari spesialnya, Bertha mengharapkan sebuah pesan ' selamat ulang tahun' dari pangerannya tapi, mengingat kejadian tempo hari membuat Bertha mengubur harapan nya dalam-dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE IN THE SHANDOWS (END)
RomanceDia Alvaro, Alvaro Agastya laki-laki yang masih berusia 22thn. Anak ke 2 dari keluarga terhormat, memiliki seorang kakak laki-laki dan adik perempuan. Dia sosok yang mandiri tapi keras kepala, Bangkok adalah tanah kelahirannya. Dia di kenal dengan...