Hari mulai berganti dan sinar matahari bersinar terang menyelimuti satu ruangan. Terlihat wanita cantik bak Barbie itu sedang berusaha membuka matanya karena merasakan pantulan cahaya dari luar jendela. Dengan malas, ia bangkit dan mengucek matanya.
Setelah terbuka lebar betapa terkejutnya dia di pagi-pagi buta seperti ini saat melihat pria yang berdiri menghadap jendela iitu hanya menggunakan handuk dibagian bawah. Pria itu kemudian berbalik sedangkan wanita cantik itu masih tetap diam menatapnya.
" kau sudah bangun ternyata, mandi dan bersiaplah. " ucap pria itu membuat Bertha sadar dari renungan nya.
Masih melihat objek yang sama, kini matanya disuguhi oleh tubuh Varo yang berotot dan perut nya yang sixpack. Ia lihat dari ujung kaki sampai ujung kepala, betapa bersinar nya pria itu hari ini.
" kau mesum? Kenapa melihat ku seperti itu? " tanya Varo sembari mendekati Bertha yang mulai sadar.
" jangan asal bicara, kau yang salah. Kenapa hanya memakai handuk dibagian bawah dan meninggalkan bagian atasnya terbuka seperti itu? Kau yang berusaha menggodaku. " jawabnya sembari mulai melangkah ke kamar mandi. Varo hanya tersenyum melihat tingkah lucu gadis itu pagi ini, dan ya memang benar Varo sengaja melakukannya.
Waktu menunjukkan pukul 8 malam, dan sekarang adalah pertandingan semi final.
" kau benar-benar akan tetap ikut bertanding?" tanya Hayden memastikan, " tentu kawan, kakiku sembuh total semalam" jawab Varo sombong.
" Oiiiii kerja bagus " tambah Neil sambil menepuk pundak Varo pelan.
Wasit sudah meniup peluitnya dan memulai pertandingan.
" kalian akan merebutkan juara 1 dan 2, bermainlah dengan baik dan jangan berbuat curang, mengerti?!! " ucap wasit pada Varo dan lawannya.
" mengerti " jawab mereka bersamaan.
Bola pertama mulai dilempar ke udara tapi kali ini Varo gagal meraihnya. Permainan dimulai dari tim lawan, pertandingan sepertinya sangat sengit dan lawan Varo terlihat tidak bisa diremehkan. Poin demi poin mereka raih dan ditengah-tengah sibuknya bertanding Varo masih sempat menoleh untuk mencari seseorang diantara banyaknya penonton.
" dia belum sampai, Jaen mengatakan ada yang harus ia beli. Fokuslah kawan " ucap Neil pada Varo yang kembali fokus bertanding.
Bertha tidak ada ditempat nya, seperti yang sudah Neil katakan ada sesuatu yang harus gadis itu beli. Terlihat Bertha tengah berada di minimarket dan sudah membawa 1 kantong plastik belanja. Ia memasukkan semua belanjaannya ke dalam mobil Varo, dan hendak masuk untuk menonton pertandingan. Tiba-tiba saja Olivia datang menghadangnya.
" kau Bertha? " tanyanya, Bertha terdiam beberapa detik untuk mengamati orang didepannya.
" ya, ada perlu apa kau? " tanya Bertha membuat orang didepan nya tersenyum smirk.
" ada hubungan apa kau dengan Varo? Apa kau menginap dirumah nya semalaman? "
" tidak ada hubungan lebih dari teman, dan ya aku menginap semalam. Kau ada masalah dengan itu? " jawaban Bertha membuat otak Olivia memanas, bagaimana bisa Bertha menginap sedangkan ia yang mengenal Varo lebih dulu tidak pernah dibawa masuk kedalam rumahnya.
Dengan tatapan mencekam, Olivia mulai mendekati Bertha dan mengatakan, " jauhi dia mulai sekarang, apa kau tidak malu hanya sebatas teman tapi sudah berani bermalam dengannya. Apa kau memang wanita malam? Kau semacam tak ada harga diri, aku dan Varo akan segera bertunangan jadi jangan pernah dekati dia lagi. Dan ya, sepeti nya Varo memakai mu hanya untuk meluapkan nafsu, jadi jangan terlalu berharap lebih darinya "
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE IN THE SHANDOWS (END)
RomanceDia Alvaro, Alvaro Agastya laki-laki yang masih berusia 22thn. Anak ke 2 dari keluarga terhormat, memiliki seorang kakak laki-laki dan adik perempuan. Dia sosok yang mandiri tapi keras kepala, Bangkok adalah tanah kelahirannya. Dia di kenal dengan...