BAB 16. Charming but Dangerous

145 19 5
                                    

" akan ada bertanding Basket nanti malam di pusat olahraga kota, dan universitas kita juga berpartisipasi dalam pertandingan ini, menurut info yang aku dapat Varo yang akan mewakili universitas kita sebagai Shooting Guard (SG) dalam tim. " ucap Noe pada Bertha dan Jaen.

" kau ingin menonton? " tanya Jaen.

" ntahlah, apakah tidak apa-apa? " Noe dan Jaen mengangguk bersamaan untuk meyakinkan sahabatnya.

Disisi lain Varo baru saja selesai latihan di area olahraga kampus, " ini akan menjadi pencapaian terakhir ku di kampus ini. Untuk terakhir kalinya juga aku akan membawa nama baik universitas kita " ucapnya sambil menetralkan deruan napasnya yang masih ngos-ngosan.

" lakukan yang terbaik, aku akan berteriak untuk kalian "

" terimkasih Nay " bukan hanya Varo, tapi Neil dan Hayden juga ikut serta didalamnya.

Mereka dikenal dengan sekelompok orang tampan dan tinggi yang diketuai oleh Varo, tapi sayang sekali hanya Varo dan Hayden yang berakal sehat :D.

Waktu dimana pertandingan akan dimulai telah tiba, semua pemain telah mempersiapkan diri, begitupun dengan para suporter. Semuanya sudah siap untuk memberikan yang terbaik malam ini, Bertha, Noe dan Jaen sudah duduk ditempat mereka, sedangkan Naymira dan para pengikutnya berada paling depan dan siap untuk besorak ria menyemangati tim mereka.

1 menit sebelum mulai bertanding, Varo melihat semua penonton yang hadir seperti sedang mencari seseorang diantara puluhan penonton. Merasa kalau orang itu tidak datang membuat Varo sedikit kehilangan semangatnya, mengingat perdebatan mereka 2 hari yang lalu sudah dipastikan ia tidak akan datang.

Tapi, Neil menepuk pundak Varo dan berkata
" angkat kepalamu kawan dan bangun semangat mu karena orang yang kau cari juga sedang mencarimu dibarisan ke 3. Lihatlah baik-baik " Varo dalam hitungan detik semacam mendapatkan sebuah kekuatan besar saat melihat orang yang ia cari, bagaimana bisa dia tidak menemukannya tadi sedangkan orang itu paling bersinar diantara banyaknya penonton.

1 menit berlaku dan kini waktunya tim Varo untuk bertanding melawan tim dari Thammasat University.

" sudah siap? " tanya wasit yang sudah ancang-ancang melemparkan bola ke udara dan mendapatkan anggukkan dari Varo dan orang yang akan melawannya.

Bola pertama pun di lempar oleh sang wasit dan berhasil diraih oleh Varo. Semuanya bersorak dan para pemain bertanding dengan sangat lincah.

" VORTEX AYOO SEMANGAT HUUUU "  teriak Naymira yang di ikuti oleh suporter lainnya.

" VARO AYOO " teriakan keras dari Olivia berhasil menarik perhatian Bertha.

" jangan hiraukan jalang itu, fokus pada pertandingan, lihatlah Neil sangat tampan kan? Ohh pacarku yang tampan " ucapan Jaen berhasil membuat ke fokusan Bertha teralihkan, ia sempat melotot saat Jaen mengatakan' pacarku' ntah sejak kapan sahabatnya ini berhubungan. Bertha kembali menonton pertandingan dengan sangat teliti tapi sepertinya ia hanya fokus pada 1 orang.

" kenapa dia sangat tampan, itu akan menarik perhatian banyak wanita kan? Dasar buaya " gumamnya.

Vortex adalah nama tim Varo yang berhasil memimpin dengan skor 12 : 9. Sorakan untuk mereka pun semakin keras dan membuat semangat mereka semakin membara. Babak pertama akan berakhir 1 menit lagi, tapi dimenit ke 11 Varo berusaha untuk mencetak poin lagi namun ia mendapatkan Tackling keras dari lawannya sampai membuat tubuhnya terjatuh.

" hey kau buta? Apa kau sengaja menabraknya? " tanya Neil dengan nada menantang, merasa tak terima sahabatnya diperlakukan dengan buruk. Wasit meniupkan peluit nya untuk meleraikan kedua tim. Melihat Varo yang merintih kesakitan sambil memegangi kakinya membuat Bertha cemas.

LOVE IN THE SHANDOWS (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang