Hari ini aku sedang di dapur membuat brownis coklat dengan tenang tanpa ku sadari seungcheol oppa melihat ku dengan intens,"rachel ya kau sedang membuat apa?"ucap seungcheol,"eoh aku sedang membuat brownis coklat oppa,lalu oppa sedang apa di dapur?"ucapku,"oppa tadi ingin mengambil minum di kulkas melihat mu sedang membuat sesuatu maka oppa melihat mu.Kau membuat brownis coklat?apa boleh oppa meminta nya?"ucap seungcheol,"ne oppa boleh kok."ucapku,"gomawo oppa tunggu di meja makan ne."ucap seungcheol,aku menganggukan kepala ku dan fokus membuat brownis coklat tersebut,30 menit selesai membuat brownis coklat,lalu aku menambahkan keju diatas brownis coklat dan membawa piring,sendok,pisau dan minuman ke meja makan,saat aku sampai di meja makan aku melihat seungcheol oppa sedang fokus dengan ponsel nya,"oppa sudah jadi brownis nya."ucapku,lalu seungcheol mengalihkan perhatiannya kepada adik kecilnya,"eoh sudah jadi kajja kita makan."ucap seungcheol,"ne oppa."ucapku,lalu aku memotong brownis coklat untuk seungcheol oppa,"nah ini untuk seungcheol oppa."ucapku,"ne oppa akan mencicipi nya."ucap seungcheol aku pun mengambil brownis coklat untuk ku makan,"rachel ya brownis buatan mu enak sekali."ucap seungcheol,aku pun tersenyum,"ne oppa gomawo kalau oppa mau habiskan ne."ucap ku,lalu seungcheol oppa pun menganggukan kepalanya,setelah kami selesai makan brownis coklat nya aku pun membereskan piring,sendok,garpu dan gelas untuk ku bawa di wastafel tetapi tangan ku di tahan oleh seungcheol oppa,"biar oppa yang mencuci piring nya kau istirahat saja ne."ucap seungcheol,"ne oppa."ucapku,lalu aku menuju ruang keluarga untuk menonton televisi dengan tenang,tanpa ku sadari seungcheol oppa duduk di sampingku,"eoh serius sekali menonton nya."ucap seungcheol aku yang mendengar ucapan seungcheol oppa pun kaget,"oppa kau mengagetkan ku saja."ucap ku,seungcheol yang melihat adik kecilnya kaget karena ulah nya pun tertawa kecil,"mian oppa mengejutkan mu,apa kau sibuk hari ini,oppa ingin mengajakmu ke suatu tempat."ucap seungcheol,"ani oppa aku tidak sibuk kita mau kemana?"ucapku,"ada deh siap siap dulu ne oppa tunggu."ucap seungcheol,"ne oppa."ucapku lalu aku menuju kamar ku untuk bersiap siap,setelah selesai bersiap siap aku pun langsung turun ke ruang keluarga untuk mencari seungcheol oppa,"oppa aku sudah siap,"ucapku,"ne kajja kita pergi."ucap seungcheol sambil menggenggam tangan adik kecilnya dan masuk ke mobil milik seungcheol oppa,dalam perjalanan aku mendengarkan musik dari earphone ku,"oppa kita mau kemana?"ucapku,seungcheol menoleh ke arah adik kecilnya,"rahasia nanti kau tahu sendiri."ucap seungcheol,"oppa kau menyebalkan sekali."ucap ku dengan kesal,seungcheol yang melihat adik kecilnya kesal pun tertawa kecil ia pun melajukan mobilnya,setelah sampai di tempat tujuan aku terkejut ternyata seungcheol oppa mengajakku nami island,"oppa kenapa kau tak bilang mengajakku ke nami island."ucapku,"ne ini kejutan untukmu mian tadi oppa membuatmu kesal."ucap seungcheol sambil mengelus kepala rachel dengan lembut,"ne oppa aku maafkan kajja kita masuk."ucapku seungcheol melihat adik kecilnya semangat pun tersenyum senang mereka menghabiskan waktunya di nami island dengan tenang
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother seventeen
Non-Fictionlee Rae hwa adalah anak bungsu dari keluarga lee. Tetapi saat dia hendak pulang menuju rumahnya,untuk menunggu bus datang,tiba tiba ada bodyguard dan mengatakan bahwa dia anak bungsu dari keluarga choi,tentu saja rae hwa tidak percaya dengan hal itu...