Hinata mengerjap mencoba membuka matanya. Dia mendapati Gojo tidur sambil memeluknya. Dengan perlahan Hinata mencoba melepas pelukan Gojo.
Hinata berjalan mengintip dari balik tirai jendela, khawatir jika dia membuka lebar maka cahaya silau matahari akan membangunkan Gojo.
"Sangat cantik" Gumam Hinata melihat semburat warna jingga memantul dipermukaan air laut.
Ada tulisan yg membuat Hinata tertarik terukir di kisi jendela.
"Iori x Gojo" Gumam Hinata membaca tulisan tersebut
"Sebenernya siapa Iori ini? Apakah kekasih Gojo?" Pikir Hinata.
"Jika dilihat dari ucapan dan reaksi pelayan kemarin. Sepertinya mereka memang ada hubungan khusus. Dan lagi kamar ini terhubung dengan kamar pribadi Gojo" Pikir Hinata mencerna situasi yg terjadi disekitarnya.
"Apa dia tidak mau hubungannya denganku ketahuan oleh Iori? Ahh.. Lalu kenapa dia berniat memperkenalkan ku sebagai Calon istrinya?"
"Sepertinya benar, mantan kekasih"
°°°
Hinata dan Gojo saat ini sedang duduk di meja makan menikmati sarapan pagi mereka."Gojo, jika pestanya masih beberapa minggu lagi kenapa membawaku sekarang?" Tanya Hinata penasaran.
"Aku ada urusan disini sebelum pesta dimulai. Tapi aku tidak bisa meninggalkan mu sendirian di westalist" Jawab Gojo
"Tapi, aku juga kan punya urusan juga di sana"
"Urusanmu tidak penting. Kau akan bahagia dengan menuruti ku saja" Jawab Gojo dengan nada dingin
Hinata terpaku dengan jawaban Gojo.
"Bagaimana bisa bahagia? Apa orang ini tau arti bahagia sesungguhnya?" Pikir Hinata memandang jijik ke Gojo
"Jika kau berbuat semaumu sendiri, itu namanya egois" Ucap Hinata
Gojo menghentikan aktifitas makannya. Meletakkan sendok dan garpunya di piring lalu memandang dingin ke Hinata
"Apa? Ada apa? Apa ucapanku salah?" Gumam Hinata cemas dengan ekpresi yg diberikan Gojo.
"Aku sudah selesai makan. Aku akan ke Villa Rise untuk menyelesaikan urusanku. Kau diam lah dikamar" Ucap Gojo bangkit dari duduknya dan meninggal kan Hinata.
"Apa sih? Kenapa tingkahnya sering berubah-ubah? Sebentar hangat sebentar dingin" Gumam Hinata kesal.
°°°
Hinata duduk di sofa tamu yg tersedia di kamarnya.
Hinata memikirkan penjelasan dari pelayan di pulau ini.Pulau Osland memiliki Villa keluarga dan Villa Komersial.
Villa yg ditempati oleh Hinata dan Gojo bernama Villa Dove. Villa ini tidak dipergunakan untuk umum. Hanya pemilik/keluarga yg bisa menempati villa ini, dan mereka memiliki kewenangan dengan siapa mereka menginap.
Orang-orang di pulau sering mengartikan Dove dengan Dearest Love.
Artinya Villa untuk pasangan kekasih yg sedang dimabuk Cinta.Sementara tempat acara pesta berada di Ballroom di salah satu Villa Komersial
"Nama yg kekanak-kanakan" Lirih Hinata menatap awang-awang
"Tunggu!" Hinata bangkit dari duduknya dan mendapat secercah ide
"Aku harus menggeledah tempat ini. Aku tidak bisa bertanya siapa Iori ke pelayan apalagi ke Gojo. Tapi jika dulu Iori menggunakan kamar ini, tentu saja ada jejak"
Hinata mulai mencari-cari jejak yg mungkin ditinggalkan oleh Iori. Sampai di laci dekat ranjang tidur, Hinata tersentak kaget melihat sesuatu yg mengejutkan
"Satu set pengaman??!!" Pekik Hinata melihat pouch berisi sekumpulan kondom.
"Ya Tuhan!!! Apa Iori wanita yg mesum?"
"Tunggu, yaah.. Jika dia berpacaran dengan Gojo tidak mungkin mereka tidak akan melakukan itu" Pikir Hinata dengan raut wajah sedih.
"Tapi ini masih disegel" Gumam Hinata melihat pouch tersebut masih tertutup rapih.
Ada senyum manis keluar dari bibir Hinata.
"Ta.. Tapi! Mungkin saja ini disediakan ulang! Itu berarti mereka melakukannya sampai isi pouch ini habis??!!! Lalu pelayan akan mengisi ulang di esok harinya ketika membersihkan kamar??!!!" Pikir Hinata panik.
Plak!!
Hinata menampar wajahnya sendiri
"Otak bodoh! Gadis mesum!" Maki Hinata ke dirinya sendiri
"Sadarlah... Satoru Gojo adalah orang yg tidak berperasaan. Dia hanya menyukai aktifitas seks saja. Meski sering mengajak pacaran bahkan sekarang mengajak menikah pun dia tidak tulus" Racau Hinata berusaha menyadarkan pikirannya.
"Ahh.. Aku harus minum obat" Gumam Hinata mengambil tas nya.
Tangan Hinata menjelajahi setiap kantong ditasnya.
"Ya Tuhan!! Tidak ada?" Pekik Hinata panik.
Hinata menumpahkan seisi tas nya dan mencari dengan panik.
"Benar! Tidak ada!"
Hinata mencerna kemungkinan dimana obatnya tertinggal
"Ahh.. Benar... Obatnya masih di atas meja. Aku diseret tiba-tiba oleh si dewa mesum sehingga aku hanya membawa tasku saja"
Hinata tertunduk lesu, dia melirik sekantong isi pengaman.
"Aku harus memintanya pakai pengaman jika akan berhubungan" Gumam Hinata menyimpan beberapa bungkus kondom ke tas nya.
Hinata menghela nafas dan merebahkan tubuhnya.
"Aku bosan...." Keluh Hinata bergumul di ranjang lalu tak lama tertidur.
°°°
Terdengar langkah kaki menuju kamar yg ditempati Hinata. Orang tersebut membuka pintunya perlahan, menghampiri Hinata dan mencium keningnya.
Hinata mengerang lemah dan mencoba membuka matanya
"Gojo? Sudah selesai?" Tanya Hinata lemah menggosok matanya.
"Iya. Sudah makan?" Tanya Gojo lembut
Hinata melirik suasana diluar jendela
"Ah.. Sudah hampir malam. Belum makan. Aku mau mandi dulu" Ucap Hinata meregangkan badannya.
Namun Gojo menarik tangan Hinata dan mendekapnya.
"Aku rindu, maaf sudah meninggalkan mu sendirian" Ucapnya
"Iya.. Tidak masalah. Aku memang bosan. Tapi tidak berasa karena tertidur"
Gojo mulai menciumi badan Hinata. Tangannya menyelinap dibalik baju Hinata, meraba punggungnya dan menarik kancing bra namun dihentikan oleh Hinata.
"Tidak sekarang" Ucap Hinata mendorong badan Gojo menjauh
"Aku harus mandi. Kau juga" Ucap Hinata mengatur nafasnya yg terengah-engah karena aktifitas Gojo.
"Baiklah... Kita akan bertemu saat makan malam" Ucap Gojo dengan senyum manisnya.
°°°
KAMU SEDANG MEMBACA
KNEEL DOWN!
RomanceTakdir apa sih yg aku jalani?? Kerja jadi penghibur demi menyambung hidup malah jadi gali makam sendiri?? -Hinata mengenai nasibnya Hinata.... Setiap melihatnya buatku hausss... -Satoru Gojo saat melihat Hinata Disclaimer : Masashi Kishimoto X Geg...