sanji mendengar keributan di dalam kamar istirahat wanita.
"Ada apa?" Tanya Sanji ke salah satu pelayan yg baru keluar dari kamar istirahat.
"Itu... No..nona Iori dan temannya sedang menegur nona muda lain" Jawab sipelayan takut-takut.
Setelah mendengar itu, Sanji bergegas masuk ke dalam kamar istirahat dan melihat pemandangan yg menegangkan.
"Sanji!" Pekik Iori melihat sanji menarik tangan Nina
Hinata yg memejamkan matanya bersiap menerima tamparan kini terbelalak melihat Sanji.
"Aw!! Apa ini?!! Laki-laki dilarang masuk ke kamar wanita!!" Teriak Nina ke Sanji.
"Saya kepala keamanan disini. Tugas saya mengatur para tamu undangan agar tidak terjadi keributan. Tak terkecuali di kamar istirahat wanita" jawab Sanji dengan Nada dingin ke Nina
"Ha??!! Kau hanyalah staff!!! Beraninya menyentuhku yg Anak Dewan!!!" Teriak Nina dengan congkaknya.
Sanji melirik tajam ke Nina, sesaat Nina seperti tersetrum.
"Nina... Sudahlah... Lebih baik kau menenangkan dirimu dulu" Nasihat Iori
Nina menghentakkan kakinya kesal lalu pergi keluar di iringi oleh Iori dan lainnya.
Sanji menghampiri Hinata dan mengusap halus pipinya yg merah.
"Apa sangat sakit?" Tanya Sanji perhatian
"Sedikit" Jawab Hinata sedikit meringis.
Sanji mengambil salep dari kotak p3k yg sudah tersedia di ruangan.
"Aku akan mengoleskannya" Ucap sanji mengoleskan salep di pipi Hinata
Hinata hanya diam menurut.
"Kenapa tadi tidak melawan saat diperlakukan seperti itu?" Tanya Sanji memecah keheningan
"A.. Aku... Aku merasa ucapan mereka benar" Jawab Hinata menahan tangisnya.
"Apanya yg benar?!" Sanji mengernyitkan keningnya
"Ah.. Terimakasih. Aku baik-baik saja. Aku akan kembali ke Gojo" Hinata tidak ingin menjawab pertanyaan Sanji lebih lanjut. Dia mengalihkan dengan berdalih ingi bertemu Gojo.
"Kau boleh beristirahat lebih lama" Sanji menggenggam tangan Hinata.
"Tidak. Ini sudah cukup" Hinata melepas genggaman Sanji dan keluar kamar.
Tanpa di duga ternyata sudah ada Gojo melangkah ke arah kamar istirahat.
"Gojo?" Panggil Hinata sedikit kaget
"Ada apa dengan wajahmu?" Tanya Gojo heran melihat pipi Hinata sedikit lebih merah dari sebelahnya.
Tak lama berselang Sanji keluar dari Kamar istirahat.
Gojo yg melihat Sanji langsung menegangkan raut wajahnya.
"Kenapa kalian keluar dari ruangan yg sama?" Tanya Gojo.
"Aku baru saja.... "
"Sanji membangunkan ku! Tadi aku ketiduran di kamar. Dia mencariku dan membangunkanku" Potong Hinata bermaksud menutupi kejadian tadi.
"Lalu kenapa pipimu?" Tanya Gojo lagi
"I.. Ini.. Karena aku tertidur dimeja. Se..sehingga membekas"
Gojo melirik ke Sanji, Sanji hanya diam tidak membantah Hinata.
"Kau sangat ceroboh. Mari ke aula. Acara inti akan dimulai" Ajak Gojo meraih tangan Hinata dan menuntunnya kembali ke Aula pesta.
Sanji menghela nafas melihat Hinata lalu pergi ke balik ruangan lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
KNEEL DOWN!
Lãng mạnTakdir apa sih yg aku jalani?? Kerja jadi penghibur demi menyambung hidup malah jadi gali makam sendiri?? -Hinata mengenai nasibnya Hinata.... Setiap melihatnya buatku hausss... -Satoru Gojo saat melihat Hinata Disclaimer : Masashi Kishimoto X Geg...