KNEEL DOWN!

6. warning 🔞🔞🔞

"Sai!!!" Teriak Hinata begitu melihat sai dikelas.

"Hehehe aku minta maaf!" Ucap sai spontan setelah di datangi Hinata

"Haaa jadi kau sadar salahmu??!" Tanya Hinata marah.

"Aku tidak akan beralasan. Aku salah. Aku benar-benar butuh bantuanmu kemarin" Ucap Sai merendahkan suaranya.

Hinata yg tadinya ingin merobek dan menjambak sai akhirnya mengurungkan niatnya.

"Ahh sudahlah. Sudah terlanjur" Desah Hinata duduk di samping sai.

"Kelas Prof Satoru akan dilakukan di studionya. Dia meminta kita untuk mengamati beberapa lukisan" Jelas Sai sambil mengetik intruksi itu di grup chat kelas.

Tring!

Tring!

Tring!

"Hah??? Seriusan??" Pekik Hinata terkejut.

"Kenapa? Ada apa??" Tanya sai heran atas reaksi Hinata.

"Oh.. Tidak. Tidak ada apa-apa" Jawab Hinata cepat agar sai tidak curiga.

°°°
Hinata pov

Prof Satoru Gojo membagi beberapa kelompok untuk melihat dan mengamati lukisan di studionya. Dan aku dapat bagian kelompok terakhir, jadi mau tidak mau kelompokku berkunjung di waktu senja.

Ini menyebalkan!!

Aku memasuki ruang studio, ingatan kemarin masih terlintas di otakku.

Dosen cabul sialan!

Di tengah ruangan terdapat 3 lukisan yg terpampang. Ku tengok kanan dan ke kiri. Tidak ada sosok Dosen cabul di studio.

Syukurlah....

Aku mencoba memfokuskan otakku ke lukisan untuk di amati.

3 lukisan ini....

Ya Tuhan!!!!

Ini adalah lukisan mahakarya!!!
Lukisan dari Seniman terkenal sejagad raya. Ada lukisan milik Pablo Picasso, Vincent van gogh, dan Salvador Dali.

"Gila! Ini pasti hanya replika" Ucap teman sekelompokku.

Yaa pasti lah replika. Orang gila macam mana yg majang lukisan original untuk dinilai pelajar??? Bukannya di pajang di museum nasional atau museum pribadi.

"Itu adalah lukisan asli. Jadi aku ingin laporan pengamatan kalian dengan benar" Ucap suara yg dingin namun keren di saat bersamaan

"Ba.. Baik Prof!!" Jawab kelompokku serempak.

Haa... Asli katanya..

Dosen cabul ini benar-benar. Apa dia tidak sayang dengan mahakarya ini??

2 jam berlalu, kelompokku selesai mengamati. Lalu kami berpamitan ke Prof Satoru Gojo untuk undur diri.

"Hinata! Tetap disini. Tugasmu yg kemarin belum selesai!" Perintahnya padaku.

"Hah?? Ta..pi.. Itu kan tugas milik sai" Jawabku berusaha kabur dari sini.

"Tidak. Karena kau menggantikannya jadi kau harus selesaikan!" Ucapnya tegas dan menatap tajam padaku.

"Ba.. Baiklah... " Aku pasrah. Serius deh kapan aku punya kekuatan untuk memberontak pada dosen cabul ini
(￣へ ￣ 凸