24

165 12 0
                                    

Sesosok yg sangat familiar dan dikenal oleh Hinata keluar dari kapal dan dikawal oleh beberapa orang dibelakangnya

"Sanji!!!" Panggil Hinata spontan berlari ke arah dermaga.

"Sanji!" Panggil Hinata lagi setelah mendekati dermaga

Sanji yg merasa di panggil menoleh ke arah sumber suara

"Hinata!!" Seru sanji senang melihat sosok Hinata

"Aahh.. pantas saja aku tidak bisa menemuimu. Ternyata kau sedang berlibur" ucap Sanji ke Hinata

"Hahaha iya... Aku tidak bisa mengabarimu karena Kebetulan juga aku meninggalkan handphone ku disana"

"Oh! Aku kira kau tidak menghubungi ku karena marah dan mengabaikan ku. Ternyata ada masalah lain" ucap Sanji tersenyum sambil menyibakkan rambut Hinata yg berantakan.

Hinata terlihat canggung dengan perlakuan sanji.

"Ah.. iya.. ba..bagaimana kau bisa disini? Seingatku tamu undangan akan datang seminggu lagi"

"Hm? Bagaimana denganmu? Harusnya sebulan lalu pulau ini ditutup untuk kunjungan turis" sanji balik bertanya dengan nada sedikit menginterogasi

"Aahh... Itu... Gojo yg mengundangku" jawab Hinata malu.

Sanji tersenyum misterius

"Ternyata kau di undang si pemilik pulau ya? Apa kalian berpacaran?"

"Apa?! Ti..tidak..kurasa... entahlah.." jawab Hinata gugup karena memang tidak pasti dengan hubungan yg dimilikinya dan Gojo

"Jawaban apa ini? Jika belum pasti apa aku masih punya kesempatan bisa memilikimu?" Tanya Sanji mencondongkan wajahnya ke dekat Hinata

Hinata tersentak kaget dan canggung

"Aku kesini sebagai tamu undangan sekaligus karyawan" ucap Sanji lagi menarik wajahnya dari dekat Hinata

"Ma..maksudnya?"

"Bukankah lebih baik kita berteduh dulu. Disini sangat panas" ajak Sanji ke arah pondok minum yg sudah tersedia disekitar dermaga.

Hinata mengikuti dengan patuh. Sanji mengisyaratkan tangannya ke anak buah yg dibelakangnya untuk melanjutkan pekerjaan.
Hinata melirik ke arah dermaga, kapal kargo datang tak lama. Mereka sibuk memindahkan barang dengan hati-hati.

Hinata dan sanji duduk di salah satu meja yg tersedia di pondok minum.

"Jadi bisa jelaskan maksud perkataanmu tadi?" Tanya Hinata penasaran ke sanji

"Aku menjalankan perusahaan pengamanan. Salah satunya aku bekerja sama dengan keluarga Satoru untuk mengamankan acara di pulau ini. Selain itu, karena kami juga berhubungan sejak lama. Tuan Satoru Hiryu mengundang ku sebagai tamunya juga" Jelas sanji

"Ooh... Begitu. Aku tidak menyangka dikelilingi orang-orang penting" Lirih Hinata sendu

"Bukankah pulau ini sangat indah. Kenapa wajahmu malah sedih?"

Hinata menghela nafas,
"Aku sangat kesepian. Gojo setiap hari pergi ke Villa Emerald untuk mempersiapkan pesta. Aku tidak kenal dengan orang-orang disini. Dan sepertinya mereka juga membatasi interaksi denganku"

Sanji mengelus kepala Hinata
"Itu karena tamu yg diundang pemilik adalah tamu kehormatan. Mereka tidak bisa bertingkah akrab meski tamu tersebut mengijinkan. Sudah menjadi aturan tetap"

"Hmm... Jadi begini rasanya hidup seperti tuan putri ya..." Gumam Hinata

Sanji yg mendengar gumaman Hinata spontan terkekeh kecil

"Apa aku mengatakan nya dengan keras??" Tanya Hinata panik dan malu

"Nikmati saja. Sangat jarang Gojo membawa wanita ke pesta"

"Sangat jarang.. Berarti sebelumnya dia pernah membawa wanita ke pesta" Hinata terlihat sendu kembali

Sanji tersenyum licik melihat ekspresi Hinata.

"Benar. Dia dulu pernah membawa wanita yg dikabarkan akan dinikahinya"

Hinata tersentak
"Be.. Benarkah? A.. Apa namanya Iori?"

"Hm? Kau sudah tau rupanya?"

"Sudah kuduga..." Hinata menghela nafas

"Sebenarnya Gojo tidak menceritakan apapun tentang wanita lain. Aku hanya menebaknya karena beberapa situasi" Ungkap Hinata

"Apa dia menceritakan tentang ku?" Tanya Sanji

"Benar, dia menceritakan bagaimana kalian dekat dulunya" Jawab Hinata.

Suasana menjadi hening

"Sanji... Ku rasa Gojo masih ingin berteman denganmu" Ucap Hinata Hati-hati

Sanji tersenyum tipis
"Apa dia mengatakan nya?"

"Tidak, ini hanya dugaanku dari caranya menceritakan tentang masa lalu kalian"

"Aku tidak akan menanggapi hal itu" Jawab Sanji dengan arti tidak akan menanggapi perkiraan Hinata mengenai Gojo yg ingin berteman kembali dengan Sanji

"Ahh.. Baiklah" Jawab Hinata pasrah

"Barang apa yg kalian bawa?" Tanya Hinata mengalihkan topik pembicaraan

"Itu adalah barang seni yg akan dipamerkan pada saat pesta. Beberapa lukisan, permata dan artefak"

"Barang-barang itu apakah milik pribadi atau kerjasama dengan museum Nasional?"

"Tentu saja milik pribadi"

"Wahh... Sebenernya seberapa kaya mereka?"

Sanji menyunggingkan bibirnya
"Bagaimana? Apa kau tertarik menjadi istrinya?"

"Ha? Hahahha... " Hinata tertawa canggung dengan pertanyaan sanji.

"Hinata..." Panggil Seseorang dari belakang Hinata

Hinata menoleh ke belakang dan tampaklah Gojo berjalan mendekat

"Oh.. apa kau sudah selesai bekerja?" Tanya Hinata gugup

Gojo menghampiri Hinata dan mengecup bibirnya sekilas.
Sanji memandang Gojo dengan tatapan tajam

"Jangan terlalu lama diluar. Kau akan masuk angin" ucap Gojo mengelus lengan Hinata

"Ba..baiklah... Aku akan masuk. Kau bisa bicara dengan sanji" ucap Hinata bangkit dari duduknya

"Tidak. Aku akan menemanimu" jawab Gojo meraih tangan Hinata

"Wah wah wah... Aku serasa tidak terlihat disini" sindir sanji

Gojo melirik tajam ke Sanji
"Kurasa ayah terlalu memanjakan karyawannya. Sehingga dia tidak tau diri dan mengabaikan tugasnya" balas Gojo sarkas

Sanji mengernyit kesal
"Maafkan aku tuan muda. Tapi salah satu tugasku juga menjaga tamu keluarga Satoru" jawab Sanji melirik ke Hinata

Gojo mengepalkan tangannya, Hinata yg menyadari intensitas suasana makin tinggi langsung menggenggam lengan Gojo

"Gojo... Ada yg ingin aku lakukan denganmu" ucap Hinata lembut.

°°°°

KNEEL DOWN! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang