Hinata pov
Ah... Rasanya baru semalam Gojo berjanji akan menjaga jarak dengan Iori.
Nyatanya pagi ini Iori sudah berada disamping Gojo dan tersenyum centil."Hinata, aku dengar hari ini gaunmu akan datang. Bolehkah aku ikut melihatnya?" Iori bertanya padaku dengan riang
Aku diam saja, sungguh! Aku sangat enggan menjawab.
"Tidak. Lebih baik kau menjauh dari Hinata" celetuk Gojo
"Ya ampun... Jangan terlalu kaku Gojo. Aku hanya ingin akrab dengan Hinata. Itu saja. Tidak keberatan kan Hinata?"
Ya Tuhan, ini menyebalkan.
"Maafkan aku. Aku masih tidak nyaman bersama orang yg baru ku kenal" jawabku memilih kata yg sekiranya tidak menyinggung.
"Ah.. Apa aku terlalu mengganggu ya?" Tanyanya dengan wajah memelas yg dibuat-buat.
Uhh....
"Kalau begitu, Gojo bisakah kau menemaniku meninjau dekorasi yg sudah ku hias di aula?" Tanya nya ke Gojo. Tangan cantiknya melingkar di lengan Gojo yg kekar.
Kulihat wajah Gojo datar. Dia melepaskan rangkulan Iori.
"Kau bisa minta pendapat Ronald. Dia yg mengurus design interior" Ucap Gojo
Aah... Melegakan karena Gojo memegang ucapannya.
"Temani saja Iori. Pendapat tuan rumah juga dibutuhkan demi lancarnya pesta" Celetuk Suara berat dan berwibawa yg tak lain adalah Ayah Gojo. Satoru Hiryu.
"Ronald saja sudah cukup" Balas Gojo
"Aku yg memintamu untuk menemani Iori. Atau kau bisa membawa Hinata juga. Aah.. Bukankah dia ada agenda untuk mencoba gaun hari ini? Jadi sepertinya Hinata tidak bisa ikut"
Perkataan Hiryu seperti mendorong Iori dengan Gojo dan menghempaskan ku.
"Bagaimana Hinata?" Tanyanya memastikan pendapatku
Aku tersenyum pahit.
"Lakukanlah. Aku tidak berhak menahan kalian. Ini adalah acara besar" Jawabku seramah mungkin
"Terimakasih Hinata" Balas Iori tersenyum seolah dia telah memenangkan thropy.
Aku menghela nafas, melihat Gojo, Iori dan Satoru Hiryu pergi meninggalkan Villa.
°°°
Setelah hampir 5 jam aku mencoba gaun ini dan itu. Akhirnya selesai juga.
Langit cerah sudah berubah senja.
Aku belum melihat Gojo kembali. Entah kenapa hari ini aku selalu memikirkan nya dan mengharapkan dia kembali dengan cepat."Haa.... Aku merindukannya"
Hah?? Ucapan Apa ini? Aku benar-benar merindukan nya? Apa aku sudah gila?
Tok tok!
Ah! Pasti itu Gojo!
Aku segera membuka pintu
"Nona, saat nya makan malam" Ucap kepala pelayan Steve.
Aahh bukan Gojo ternyata.
"Apa Gojo belum kembali?" Tanyaku pada Steve.
"Benar. Tuan besar dan Tuan Muda belum kembali dari Villa Emerald"
"Maafkan aku, Aku akan makan dikamar saja" Ucapku ke Steve
"Baik Nona. Kami akan siapkan di kamar anda" Jawab Steve patuh.
Aku memandangi langit dari balik jendela. Perlahan warna jingganya berubah pekat.
°°°
Di Villa Emerald"Benarkan? Kau harus ikut dalam diskusi untuk menentukan dekorasinya. Lihat! Selera mu sangat berbeda dengan ide ku" Ucap Iori ke Gojo sambil melihat sketsa dan foto-foto hiasan Florist.
"Aku sudah melakukan bagianku. Sisanya kuserahkan ke Ronald" ucap Gojo beranjak dari duduknya
"Kau mau kemana?" Tanya Iori
"Tentu saja pulang" jawab Gojo berlalu
Iori segera beranjak dan berjalan menyamakan langkah Gojo
"Ada apa?" Tanya Gojo ketus
"Berjalan-jalah sebentar denganku" jawab Iori
"Tidak" balas Gojo singkat
"Kenapa?" Tanya Iori kecewa
"Aku sudah berjanji ke Hinata untuk menjaga jarak denganmu"
Mendengar jawaban Gojo, Iori menghadang langkah Gojo. Membuatnya berhenti.
"Apa wanita itu begitu penting?"tanya Iori dangan mata mulai memerah
"Tentu saja. Dia calon istriku"
"Aku! Aku bagaimana?"
Gojo menghela nafas,
"Kau tetap temanku""Tidak!! Aku ingin kita kembali bersama" Iori menarik kerah Gojo dan mencium bibirnya.
°°°
Hinata PovAku duduk disamping Sanji yg sedang mengemudikan mobil Gocart.
Kami menuju ke Villa emerald sambil melihat-lihat sekeliling pulau."Terimakasih sanji" ucapku ke Sanji
"Tidak masalah. Aku juga ada beberapa pekerjaan disana" ucap nya tersenyum hangat padaku.
Bermula setelah makan malam, aku berjalan santai di luar villa, lalu tidak sengaja bertemu dengan sanji yg sedang menurunkan Kargo. Karena Sanji akan mengirimkan barang ke Villa Emerald, aku meminta untuk ikut dengan alasan bosan.
Syukurnya sanji mengijinkan."Saat malam agak menyeramkan ya" ucapku melihat rimbunnya pepohonan.
"Hahaha, besok jalanan disini akan terlihat terang dan cantik karena mulai dihias"
"Pasti akan cantik karena langit di pulau ini juga sangat cantik" ucapku
Sesampainya di wilayah Villa Emerald, Sanji membantuku turun dari mobil.
"Aku akan berjalan sendiri, kau bisa menyelesaikan urusanmu" ucapku Ke sanji
"Bagaimana jika kamu tersesat?" Tanya Sanji khawatir
Aku terkekeh kecil karena pertanyaan nya.
"Aku akan baik-baik saja. aku akan menunggu disini jika sudah lelah berjalan-jalan""Baiklah. Ikuti jalanan terang saja. Jangan ragu bertanya ke para bodyguard yg berjaga. Mereka adalah bawahanku" Saran Sanji
"Aku mengerti. Terimakasih atas perhatian mu" balasku tersenyum geli.
"Aku akan menyelesaikan urusanku secepatnya. Lalu pergi menemanimu" balas sanji mengelus helai rambutku
"Terimakasih"
°°°
Aku berjalan melihat-lihat Villa Emerald. Villa ini lebih megah dan mewah dari villa Dove. Jika Dove memiliki design clasic seperti kastil jaman abad pertengahan. Villa emerald memiliki Gaya modern yg memanjakan mata.
"Meski bergaya modern, tapi ukiran di pilar-pilar ini benar-benar seni" gumamku melihat ukiran cantik disetiap pilar nya.
Aku terus berjalan dan memasuki bagian dalam Villa.
"Ada banyak lorong dan ruangan, aku harus menghapal nya jika tidak ingin tersesat"
"Aku! Aku bagaimana?"
Terdengar suara teriakan dari seorang wanita."Siapa?" Gumamku menuju arah suara tersebut.
... ... ...
"Tidak!! Aku ingin kita kembali bersama" Iori menarik kerah Gojo dan mencium bibirnya.
GASP!!!
Nafasku sekaan tercekat.
aku menutup mulutku melihat Iori dan Gojo berciuman.°°°
KAMU SEDANG MEMBACA
KNEEL DOWN!
RomanceTakdir apa sih yg aku jalani?? Kerja jadi penghibur demi menyambung hidup malah jadi gali makam sendiri?? -Hinata mengenai nasibnya Hinata.... Setiap melihatnya buatku hausss... -Satoru Gojo saat melihat Hinata Disclaimer : Masashi Kishimoto X Geg...