"Ah, ya, roda kehidupan berputar Kak!"
"Yah, anak orang kaya dan kembang kampus yang sangat cantik dan menjadi rebutan para mahasiswa di kampus bisa menjadi dekil seperti ini. Memang kehidupan itu sangat adil sehingga anak orang miskin yang tidak mampu seperti aku bisa bersinar seperti sekarang."
Dini tahu ucapan Rio ini menyindir dirinya.
Tapi memang Dini bisa menjawab apa? menjelaskan semuanya dari A sampai Z sedangkan itu semua belum tentu dipercaya oleh Rio bukan?
"Jadi kapan tanam benihnya Kak?"
Bukankah Rio bilang kalau pernikahan mereka untuk bisnis?
Dibuat simple saja, Dini langsung bertanya soal progress bisnis yang dimaksud.
"Kamu yakin tubuhmu bersih untuk membawa anakku? sedangkan badanmu dekil kayak gitu?"
Kalau gak yakin, Kenapa Rio repot-repot harus menikahinya?
"Iya aku dekil soalnya aku tadi habis hujan-hujanan dan aku banyak bekerja di luar jadi sengatan sinar matahari tanpa perlindungan skin care membuat kulitku terbakar. Tapi rahimku sehat," seru Dini berusaha untuk tidak menangis mendengar semua penghinaan Rio yang membuat hatinya yang tak setegar wajahnya merasa teriris-iris.
"Kapan terakhir kali pap smear dan cek kesehatan rahimmu?"
"Enggak pernah."
"Terus dari mana yakin kalau sehat?"
Dini tidak tahu! Tapi dia merasa kalau proses menstruasi yang dialaminya setiap bulan tidak pernah ada masalah. Dini ingin menjawab.
"Terus kalau memang kamu sehat bagaimana anakku bisa terkena thalasemia? Kalau anakku ada di dalam rahimmu apa nanti tidak akan terpengaruh juga dengan kondisi kesehatanmu?"
Kalau Dini punya keberanian untuk mengajak orang di hadapannya ribut maka dia ingin memakinya! Tapi kan pria itu baru menolong anaknya.
"Kalau begitu talak aku saja. Mungkin bisa cari wanita lain yang bisa menjadi Ibu pengganti untuk bakal anak Kak Rio?"
"Terus apa aku harus mengeluarkan darah yang sekarang sudah masuk ke dalam tubuh anakmu?"
"Eh-"
Dini tak tahu kalau sesulit itu bicara dengan Rio sekarang. Lama sudah mereka tidak berjumpa dan benar kata orang kalau sikap seseorang pasti bisa berubah.
Lagi-lagi Rio sukses membuat Dini menunduk dan tak bisa menjawab. Entah apa mau Rio, Dini pasrah!
"Akan ada beberapa pemeriksaan dan prosesnya tidak langsung satu hari langsung bisa tanam benih. Aku juga harus bicara dengan istriku tentang ibu pengganti yang sudah kudapatkan sambil menunggu Teddy melihat kondisi kesehatan fisikmu. Lagi pula melihat tubuhmu yang kurus kering seperti tengkorak hidup, kurasa aku harus menunggu beberapa bulan lagi karena aku tidak mau sampai anakku bermasalah dalam tubuhmu."
"Beberapa bulan? Kak, aku-"
"Dini di sini aku yang menentukan! Kamu ikuti saja apa yang sudah ku tentukan! Jangan protes! Karena alasanmu juga tidak akan kudengar."
Rio selepas bicara mengambil handphone di saku celananya dan menghubungi temannya.
Rio: Ted, Anggia, kalau sudah selesai cuci darahnya langsung bawa ke ambulans dan pindahkan ke rumah yang sudah kusiapkan! HIre beberapa perawat untuk mengasuhnya juga.
Membulat mata Dini mendengarnya tapi dia belum sempat bicara apapun.
"Kau ikut ambulance itu. Tinggal di rumah yang sudah ku tentukan! Dan nanti aku akan menemuimu di sana membahas yang lainnya!" Rio kini melihat ke arah jam tangannya dan memang ini sudah semakin larut
KAMU SEDANG MEMBACA
Sewa Rahim Mantan
RomanceDini Putri Lestari terpaksa membiarkan dirinya terjebak dalam hubungan yang sulit dengan Rio Ravindra karena menawarkan diri menjadi ibu pengganti yang akan mengandung anak Rio dan istrinya Christa. Dini tak ada pilihan karena harus membiayai pengob...