"Tidak, aku tidak setuju! Anaknya menderita thalasemia," tapi pupus sudah harapan Dini karena Rio baru saja memotong bahkan memindai netranya dengan tatapan dingin.
Apakah ini artinya Dini akan kembali lagi ke jalan, luntang lantung dan kesulitan? Rio tidak mungkin mau membantunya Jika dia tidak bisa memberikan timbal balik bukan?
"Rio, tahan dulu. Kau tidak bisa menolaknya begitu saja!" tapi Teddy yang mengingat sesuatu dia kembali ke meja kerjanya dan membuka laci mengambil berkas.
"Di sini ada catatan kesehatan Dini yang sudah kita cek kurang lebih sekitar tiga mingguan yang lalu. Ya, kuakui ada masalah dengan gen globin nomor sebelas milik Dini."
"Resesif autosom gen alel nomor sebelas dan enam belas. Dan-"
"Rio, aku tahu apa yang kau maksud! Tapi Dini hanya pembawa sifat dan lagi meskipun dia pembawa thalasemia belum tentu sel telurnya yang bertemu dengan spermamu akan mengakibatkan Thalasemia juga. Kan kau sehat sih!" Rio memang belum pernah mengecek kesehatannya terkait dengan gen kromosom alel pembawa thalasemia yang disebutnya tadi. Jadi Teddy berasumsi kalau Rio sehat.
"Lagian, kalau kau pembawa juga, kemungkinan keturunan menderita thalasemia itu satu banding tiga. Kurasa tidak ada masalah jika mencoba dulu. Atau kau ingin mengecek kondisi kesehatanmu dulu?"
Dan mendengar penjelasan Teddy, ciutlah hati Dini. Dia mengingat sesuatu dan sekarang tak berani mengatakan apapun. Memilih menunduk saja karena ada sesuatu yang dia rahasiakan di dalam sanubarinya.
Dini tak sadar kalau dia yang sedang menunduk dalam seperti ini sedang diperhatikan Rio. Pria itu juga tidak tahu apa yang menyebabkan Dini tiba-tiba gelisah.
Apa mungkin karena penolakannya Dini merasa rendah diri dan sekarang sakit hati padanya?
Pikiran Rio berdecik! Jujur dia sebal dengan akting Dini. Tapi entah kenapa, hatinya kok seperti tak berpikir selaras dengan jalan pikirannya soal ide yang ditawakan Dini? Jadi saja bibirnya bicara lain.
"Baik, kalau gitu kita coba. Cek kesehatannya dan kapan bisa melakukan pembuahan luar!" ini Rio katakan tanpa bernegosiasi dulu dengan istrinya yang sempat terkaget juga.
Christa tidak pernah melihat Rio mengambil satu keputusan seperti saat ini. Tanpa bertanya dulu pada dirinya.
"Maaf, kurasa tidak. Benar tadi kata Pak Rio kalau tidak seharusnya menggunakan sel telur saya. Baik menggunakan sel telur orang lain saja yang sudah pasti sehat dan tidak membawa gen Thalasemia," cuma saat Christa ingin protes, Dini tiba-tiba saja tergagap dan mencoba menjelaskan kalau dirinya tidak jadi menawarkan diri!
"Memang kau sudah tidak lagi membutuhkan uang untuk anakmu?"
Sebetulnya Christa senang karena Dini tak jadi menawarkan diri.
Dia juga tidak tahu kenapa perasaannya Tidak enak saja. Dari awal, Christa memang tidak terlalu suka pada Dini yang dari strata rendah dan menurutnya tidak pantas jadi ibu pengganti.
Tapi dia jadi heran lagi karena Rio malah memberikan pertanyaan itu yang membuat Dini gamang.
"Kalau kau ingin mengundurkan diri maka kau harus mengganti dua kali biaya cuci darah anakmu padaku dan biaya tunjangan hidup yang Teddy berikan selama ini."
Cuma Rio mempersulitnya.
Dini yang tadinya ingin menolak tak berani karena dia tahu dia tidak punya uang.
"Terserah Anda saja. Saya ikuti apa yang Anda tentukan dan mohon maaf, saya tidak bisa berlama-lama di sini karena putri saya juga sedang cuci darah. Kalau pembicaraannya sudah selesai, boleh saya pamit? Nanti bisa beritahukan pada saya apa yang harus saya lakukan selanjutnya."
![](https://img.wattpad.com/cover/361907789-288-k824362.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sewa Rahim Mantan
RomanceDini Putri Lestari terpaksa membiarkan dirinya terjebak dalam hubungan yang sulit dengan Rio Ravindra karena menawarkan diri menjadi ibu pengganti yang akan mengandung anak Rio dan istrinya Christa. Dini tak ada pilihan karena harus membiayai pengob...