8

130 24 2
                                    

ᎬᎲᏆᏞᎬᎠ

By

Beehunnie02

Cerita ini hanya fiksi, semua nama tempat dan kejadian yang ada di dalamnya hanya imajinasi penulis semata dan tidak berhubungan dengan kehidupan asli karakter.

Tolong bijak dalam membaca!!!

Tuan dan Pelayannya

_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_✣_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_

Sehun tengah berada di kediamannya yang ada di ibu kota, pria itu berencana untuk kembali ke wilayah Utara di hari berikutnya.

Pertemuan dirinya dengan raja adalah hal pertemuan yang dirinya tidak pernah inginkan, sejak dulu Sehun hanya datang jika itu untuk urusan tentang pekerjaan. Tapi sayangnya pertemuan kali ini tidak bisa dia tolak.

Knock... Knock...

"Kau boleh masuk!" ucap Sehun.

Sang Ho datang dengan secangkir teh yang sebelumnya Sehun minta, kepala pelayan itu datang dan meletakkannya di meja yang terletak di tengah ruang kerja tuannya.

Sehun meninggalkan meja kerjanya dan duduk di sofa ruangan itu, menghirup aroma teh adalah keharusan sebelum meminumnya. Hal itu adalah salah satu etiket, namun untuk Sehun sendiri aroma wangi dari teh adalah penenang.

"Apa ada kabar dari Wooshik?" tanya Sehun pada kepala pelayan Sang Ho.

Kepala pelayan memberikan sebuah surat pada tuannya.

"Begitu ya... Apa aku kurang jelas saat memberitahunya," gumam Sehun saat membaca surat itu.

"Apa ada sesuatu yang terjadi dengan Tuan Kim?" tanya Sang Ho.

"Tidak ada, tapi dia mendapat sedikit kesulitan saat mencari jalan masuk di padang bunga."

"Anda tidak memberi tahunya?" tanya kepala pelayan.

"Aku bilang jika wilayah Utara terkenal dengan tempat-tempat berbahaya dan penuh kekuatan magis..." tutur Sehun, kepala pelayan menghela napas mendengar itu.

"Kebiasaan Anda tidak berubah... Saya tidak keberatan jika Anda berbicara berputar-putar dengan orang lain, tapi ini istri Anda sendiri." ujar kepala pelayan.

"Aku tidak berputar-putar, jika mereka tidak mengerti ucapanku itu berarti mereka kurang pintar!" Sehun menjawab tanpa rasa bersalah.

"Bisakah Anda sedikit pengertian terhadap beliau? Apa Anda tidak takut sesuatu terjadi pada Tuan Kim saat di perjalanan?" tanya kepala pelayan.

"Takut? Untuk apa?" Sehun memiringkan kepalanya saat bertanya.

"Anda serius bertanya seperti itu pada saya?" kepala pelayan tidak ingin percaya, tapi tuannya memang seperti itu. Kepala Pelayan Sang Go hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Kenapa aku harus merasa demikian jika itu dia?" Sehun melayangkan pertanyaan lagi.

"Hahhh? Tentu saja karena dia istri Anda, dan biasakan untuk memanggilnya dengan sebutan istri atau panggilan sayang atau yang lainnya mulai dari sekarang!" jelas Sang Go.

EXILEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang