15

104 19 0
                                    

ᎬᎲᏆᏞᎬᎠ

By

Beehunnie02

Cerita ini hanya fiksi, semua nama tempat dan kejadian yang ada di dalamnya hanya imajinasi penulis semata dan tidak berhubungan dengan kehidupan asli karakter.

Tolong bijak dalam membaca!!!

Tikus Kotor

_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_✣_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_


Anak laki-laki yang di peringkat Sehun untuk kembali ke rumah baru saja memasuki rumahnya sendiri dengan membawa keranjang berisi roti dan buah, anak itu melangkah dengan hati-hati meski terlihat tenang dari luar.

“Dari mana?”

Langkahnya terhenti ketika mendengar suara Ayahnya yang baru keluar dari kamarnya.

“Aku... Baru saja membeli roti dan buah,” jawabnya.

“Buatkan Ibumu sarapan!” titah sang ayah.

“Baik.”

Ji Sung, pria itu memilih untuk pergi ke luar rumah dan tidak bertanya lebih banyak. Anak itu bertanya-tanya, apakah ayahnya tidak menyadari dirinya yang hilang semalaman. Tapi dia juga bersyukur jika ayahnya tidak tahu.

“Kakak... Kau dari mana?” tanya seorang anak perempuan berusia 8 tahun.

“Aku membeli ini, apa kau ingin aku mengupas apelnya untukmu?” si adik mengangguk.

“Di mana Kakak?” tanya anak laki-laki itu menanyakan kakak keduanya.

“Ada di kamar dengan Ibu... Kak, aku rasa penyakit Ibu semakin parah. Aku takut...” ucapnya meremas ujung baju sang kakak.

“Semuanya akan baik-baik saja... Aku akan menyiapkan sarapan sebentar lagi.” ucapannya sembari mengusap kepala sang adik.

Anak perempuan itu mengangguk meski rasa takut masih menyelimuti hatinya.


***

Malam hari tiba begitu cepat seakan mendukung rencana Sehun, pria itu kini tengah bersiap-siap. Memakai pakaian serba hitam dan jubah untuk menutupi wajahnya.

Pintu ruangan diketuk dan Sehun memerintahkan orang itu untuk masuk kedalam ruang kerjanya. Yixing masuk dengan memakai pakaian yang sama dengan Sehun, sementara itu kepala pelayan berdiri sedikit lebih jauh di belakang sana.

“Kau sudah pastikan tempatnya?” tanya Sehun pada Yixing.

“Sudah, tiga orang sudah berjaga disana.” jawab Yixing.

“Mungkin aku akan pulang terlambat, kau bisa beristirahat tanpa menungguku.” ucapan itu ditunjukkan kepada kepala pelayan.

“Baik,” jawab jepala pelayan.

“Kalau begitu kami akan pergi.”

Sehun dan Yixing hilang dari pandangan kepala pelayan dalam sekejap.

Mereka berdua tiba di kediaman Ji Sung yang begitu tenang seperti rumah warga pada umumnya.

Sehun dan Yixing bisa melihat Ji Sung yang pergi dari rumah ditengah malam, pria itu pergi dengan membawa beberapa barang menggunakan kereta kuda.

EXILEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang