EXILED

13

ᎬᎲᏆᏞᎬᎠ

By

Beehunnie02

Cerita ini hanya fiksi, semua nama tempat dan kejadian yang ada di dalamnya hanya imajinasi penulis semata dan tidak berhubungan dengan kehidupan asli karakter.

Tolong bijak dalam membaca!!!

Kutukan

_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_✣_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_

“𝒮ℯ𝓂𝓊𝒶𝓃𝓎𝒶 𝓂𝒶𝓈𝒾𝒽 𝓈𝒶𝓂𝒶, 𝓀ℯ𝒸𝓊𝒶𝓁𝒾 𝓂𝓊𝓈𝒾𝓂 𝓎𝒶𝓃ℊ 𝒷ℯ𝓇ℊ𝒶𝓃𝓉𝒾.”

Sehun langsung melipat surat itu dan memasukannya ke dalam laci meja kerjanya.

"Dokumen yang Anda minta, Tuan." ucap kepala pelayan Oh.

"Terima kasih." kata Sehun.

"Tuan, saat saya pergi ke pasar pagi hari ini, banyak orang yang berbicara tentang kutukan." ujar kepala pelayan.

"Kutukan?" tanya Sehun dengan bingung. Pria itu mengalihkan pandangan untuk Sang Ho sang kepal pelayan.

"Di ujung jalan pasar, ada sebuah rumah yang di tempati sebuah keluarga dengan. Rumor mengatakan keluarga itu memiliki lima orang anak, tiga orang putra dan dua orang putri... Keluarga itu terkenal dengan keramahannya yang buruk, lalu suatu hari putra pertama mereka sakit sampai meninggal."

"Apa yang aneh dari itu?"

"Tidak hanya sampai sana saja, mereka bilang jika istri orang yang tinggal di sana juga mengalami sakit yang sama seperti putra pertama mereka. Lalu putri sulung merekapun jatuh sakit tidak lama setelah sang ibu sakit." tutur Sang Ho.

"Apa itu sebuah penyakit menular?"

"Saya tidak tahu pasti, tapi mereka bilang jika kepala keluarga itu menganut ilmu hitam yang menjadikan anggota keluarganya sebagai tumbal. Beberapa warga menjadi resah, mereka juga berpikir itu penyakit menular, tapi di saat yang sama mereka berpendapat jika itu kutukan dari perbuatan mereka." ujarnya.

"Rumah di ujung jalan pasar?" gumam Sehun, pria itu langsung pergi ke arah rak buku. Setelah mendapat buku yang dirinya cari, Sehun menunjukannya pada Sang Ho juga.

"Itu rumah keluarga Ji Sung,” ucap Sehun.

“Jika Anda ingin saya mencari informasi lebih banyak, akan saya laksanakan.” ucap kepala pelayan.

“Tidak... Aku akan mengurus hal ini sendiri, kau bisa kembali.” kata Sehun pada kepala pelayan.

“Apa Anda ingin di buatkan sesuai yang lain untuk makan malam?”

“Tidak.”

“Kalau begitu saya permisi.”

✷

Di tengah malam, terdengar teriakan seorang perempuan dari dalam sebuah rumah yang berada di ujung jalan pasar.

Seorang wanita dengan keadaan kacau dari dalam rumah itu terus menggelengkan kepalanya, keringat membasahi tubuhnya di sertai noda darah di wajah dan pakaiannya.