MANDA terpana begitu menginjakkan kaki di atap gedung sekolah, dimana Eza sudah menunggunya. Cowok itu menyiapkan alas tempat duduk dengan beberapa makanan yang tersaji di atasnya, seperti ingin piknik bersama.
"Jangan bilang, lo nyiapin semua ini untuk gue?" tanya Manda penasaran. Jika benar begitu, maka Eza romantis sekali.
"Sayangnya iya, gue nyiapin ini buat lo." jawab Eza malas.
Manda tersenyum manis.
"Ya ampun, lo romantis banget sih jadi tunangan pura-pura."
Manda kepikiran sesuatu.
"Oh, gue tahu. Lo udah jatuh cinta kan sama gue? Makanya, lo pengen ngambil hati gue dengan kayak gini."
Manda mengibaskan rambutnya, sok cantik.
"Kalau kata teman-teman gue, gue itu punya pesona yang tak terbantahkan. Tanpa gue ngelakuin apapun, cowok-cowok pada terpikat sama gue, termasuk elo tentunya."
Eza geleng-geleng kepala mendengar ucapan narsis tunangannya itu.
"Udah ngehalunya?"
"Udah."
"Sekarang dengerin gue baik-baik. Gue terpaksa ngelakuin ini karna mama yang minta. Mama pengen calon menantunya makan masakannya."
"Oh, Tante. Iya sih, Tante emang sayang banget sama gue."
"Sekarang udah jelas kan. Gue nggak jatuh cinta atau pun terpikat dengan pesona lo yang tak terbantahkan itu. Kalau bukan karna mama, gue ogah baikin lo."
"Ngerti gue. Nggak usah diperjelas gitu." kata Manda yang langsung duduk di alas duduk yang sudah disiapkan.
Eza ikutan duduk di sebelah Manda.
"Wah, ini nih kesukaan gue. Tahu aja Tante apa yang gue suka." kata Manda seraya mengambil udang crispy dengan sumpit. Ia langsung makan dengan lahap. "Hm, enak."
Selain udang crispy, ada juga nasi gulung telur isi sosis dan beberapa makanan lainnya. Manda mencicipi satu persatu semua makanan itu, tanpa mempedulikan Eza yang memperhatikannya.
"Baguslah kalau lo suka masakan mama."
"Lo juga makan dong." kata Manda sambil menyodorkan udang crispy ke Eza.
"Bentar, gue foto dulu." Eza mengeluarkan ponselnya dan menghidupkan kamera ponselnya.
Manda heran dengan ulah tunangannya itu. "Lo ngapain pake foto segala?"
"Buat bukti ke mama kalau gue udah lakuin perintahnya. Nah, lo harus nyuapin gue biar romantis."
"Ok."
Manda mengiyakan. Jika itu menyangkut keluarga mereka, Manda tidak segan melakukan apapun selama itu membuat mereka terlihat seperti pasangan sungguhan.
Manda pun berpose sedang menyuapi Eza. Sebaliknya, Eza membuka mulutnya seakan ingin melahap makanan yang disodorkan tunangannya itu.
KLIK! Satu foto berhasil diabadikan.
"Coba gue lihat dulu." kata Manda penasaran dengan hasil fotonya.
Eza menunjukkan foto itu pada Manda, tapi cewek itu merasa ada yang kurang dengan fotonya.
"Senyum gue kurang manis tuh, ulang sekali lagi."
"Gue nggak mau. Gue mau langsung kirim foto ini ke mama."
"Duh, lo gimana sih. Kalau gue nggak senyum manis, ntar Tante ngiranya gue nggak bahagia sama elo."
Kata Manda ada benarnya. Terpaksa, Eza menurut saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
HELLO TUNANGAN
Teen FictionSaling nggak suka, tapi dipaksa tunangan. Ya sudah deh, MANDA dan EZA pun sepakat berpura-pura saling menyayangi di depan keluarga mereka. Tapi di luar itu mah, mereka kayak tikus dan kucing. Nggak pernah akur! --- EZA punya kebiasaan buruk. Ia sela...