BULAN bersinar terang di langit malam, dihiasi bintang-bintang yang bertaburan indah. Ah, malam ini sungguh bersahabat karna Manda sedang merayakan kepulangan kak Kinan. Keluarga Manda dan Eza mengadakan pesta BBQ di halaman rumah Eza yang luas.
Eza tampak kalut duduk sendirian. Manda yang iseng mendekatinya.
"Hem... kayaknya lagi galau nih, habis putus ya Pak?" goda Manda diiringi tawa meledek.
Anehnya, Eza tidak merespon sama sekali. Wajahnya ditekuk. Melihat itu, Manda terus meledek.
"Ciieee... kayaknya beneran nih habis putus. Duhh, kaciaaan."
Lagi, Eza juga tidak merespon sama sekali, bikin Manda bete. Ya iya lah, dicuekin tuh.
"Biar gue gebak, Ratu pasti punya cowok lain yang lebih kece dari elo. Atau... elo habis mergokin dia lagi mesraan sama cowok lain. Duh, sakitnya tuh di sini." tambah Manda sambil menempelkan tangannya di dada. Ia juga memasang wajah sok prihatin.
"Elo benar." suara Eza terdengar sedih. "Puas?"
Manda tercengang. Ada butiran air bening di sudut mata Eza yang seketika dihapusnya dengan cepat.
Lalu, cerita Eza mengalir begitu saja.
Saat itu... Eza yang ingin memberi kejutan pada Ratu dengan datang ke rumahnya tanpa memberitahu terlebih dulu. Namun, saat baru mau turun dari mobil, sebuah mobil berhenti di rumah Ratu disaat bersamaan. Dan, ada Ratu di dalamnya bersama seorang cowok yang entah siapa, Eza tidak mengenali cowok itu.
Saat itulah Eza melihat semuanya, saat cowok yang entah siapa itu, mendekatkan bibirnya ke bibir Ratu. Yup! Mereka...
Ah, membayangkannya saja membuat hati Eza perih. Perih sekali. Bagaimana bisa Ratu tega melakukan ini padanya. Padahal, Eza sangat menyayangi cewek itu.
"Buat kamu."
Ratu terkejut. Eza tahu-tahu saja menunggunya di teras sambil menyerahkan buket bunga.
"Kamu di sini? Kamu baru datang atau... kamu kok nggak bilang mau datang? Aku kan..."
"Tenang aja, aku nggak marah kok."
Ratu menghela nafas, lega. Tapi...
"Marah?"
Ratu menatap bingung.
"Aku mau ngasih kejutan, hari ini tepat hari jadi kita yang ke empat bulan. Tapi kamu udah duluan ngasih aku kejutan. Makasih ya kejutannya." Senyum lebar yang hambar menghiasi wajah Eza.
Ratu berusaha menjelaskan. "Itu salah paham. Aku..."
"Aku udah punya tunangan. Lihat deh cincinnya, bagus kan?" Eza memamerkan kalung yang ia pakai berliontin cincin tunangannya dengan Manda yang selama ini disembunyikannya.
Ratu makin terkejut. "Tunangan? Kapan kamu tunangannya?"
"Maaf ya, aku lebih suka tunanganku dari kamu. Aku pergi."
Setidaknya, gue nggak terlihat dicampakkan, batin Eza mengakhiri ceritanya.
"Cewek kayak gitu sih lupain aja." Pundak Eza ditepuk Manda dengan lembut.
Entah kenapa, Eza merasa ini pertama kalinya Manda bersikap manis, tulus dari dalam hatinya.
"Kan masih ada gue. Udah cantik, manis, baik, menantu idaman lagi kata Nyokap elo." kata Manda senyum lebar.
Lho?
Eza jadi gregetan, ingin menjitak kepala Manda yang super rese itu. Namun, Kinan dan tunangannya Juna datang, menghentikan niatnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
HELLO TUNANGAN
Genç KurguSaling nggak suka, tapi dipaksa tunangan. Ya sudah deh, MANDA dan EZA pun sepakat berpura-pura saling menyayangi di depan keluarga mereka. Tapi di luar itu mah, mereka kayak tikus dan kucing. Nggak pernah akur! --- EZA punya kebiasaan buruk. Ia sela...