Tadinya Naruto berencana untuk membolos mata pelajaran ketiga sehabis istirahat makan siang, karena dari pagi tadi dia tidak melihat batang hidung si bungsu uchiha alias Sasuke.
berhubung Naruto bersamanya kemarin, mungkin dia tidak datang ke sekolah karena memilih untuk karantina mandiri dulu sampai heat nya selesai.
Sebodoh-bodohnya Naruto dia masih tau bahwa heat Omega tidak mungkin hanya berlangsung satu hari.
Karena mata pelajaran ketiga tersebut adalah kimia dan Sasuke teman kelompoknya itu tidak kelihatan, Naruto sama sekali tidak berminat untuk maju sendiri dalam presentasi tugas kelompok yang mereka kerjakan kemarin. maka dari itu awalnya dia berniat membolos sebelum akhirnya memutar balik ke kelas karena mendapat notifikasi dari guru kimia mereka melalui grup chat mata pelajaran bahwa beliau tidak bisa hadir hari ini karena ada urusan mendadak jadi presentasi tugas mereka sementara ditunda dan kelas akan diganti ke belajar mandiri.
singkatnya, itu bahasa halus untuk jam kosong.
Anehnya, begitu Naruto sampai kelas, Sasuke yang dari pagi tidak terlihat itu nyatanya sekarang duduk santai ditempat duduknya dikelilingi oleh Jugo, Suigetsu, dan Karin.
Kenapa dia tiba-tiba sudah disini saja? dan... dia terlihat baik-baik saja? tidak ada bercak merah kehitaman dari ruam akibat alergi di kulitnya, jadi dia seharusnya tidak menggunakan inhibitor. apa dia memakai cara lain yang dia singgung kemarin??.
Naruto tidak bisa memikirkan apa itu tapi memang apa pedulinya? toh presentasi nya tidak jadi dan dia tidak harus berurusan dengan Sasuke hari ini. dengan itu dia langsung berjalan ke tempat duduknya di pojok belakang untuk bermain game online, disana sudah ada Sakura yang duduk sambil membaca buku Kimianya.
benar-benar murid teladan. guru menginstruksikan untuk belajar mandiri dan dia benar-benar melakukannya.
Kebanyakan bangku meja di kelas sebelas tidak single chair, jadi duduknya harus berpasangan dengan satu orang lain dan Naruto tentu saja duduk dengan saudara merah mudanya itu.
Selesai meletakkan tas sekolahnya di kolom meja Naruto dengan santai rebahan di bangku dan mengistirahatkan kepalanya di paha Sakura yang sedang membaca buku. dia berubah pikiran tentang bermain game, lebih baik lanjut tidur karena dia kurang tidur tadi malam. Sakura sendiri masih tidak teralihkan dari bukunya, menoleh pun tidak, dia sudah melihat Naruto sejak ada di depan pintu kelas tadi jadi tidak mau repot-repot melihat siapa yang tiba-tiba seenaknya tidur di pangkuannya karena itu tidak mungkin Sasuke.
Tapi itu tidak bertahan lama sampai Hinata datang ke meja mereka yang membuat Sakura langsung merespon dengan menginterupsi tidur si pirang Uzumaki.
Karena Hinata tentu saja disini untuk mengobrol dengan Naruto kan.
"Hinata-chan~ kau membawa apa hari ini??" Sakura mewakili untuk menyapa karena tidak mungkin menunggu Naruto si lamban ini untuk mulai bicara padanya.
Hinata memang kadang membuat bekal makan siang untuk Naruto, namun karena dia terlalu malu untuk bilang secara terang-terangan kalau itu untuk Naruto, dia meminta kerja sama Sakura dan mengatakan bahwa dia butuh mereka berdua untuk mencicipi makanannya.
agar tidak terlalu kentara dia mendekati Naruto.
"Itu...a-aku sedang belajar membuat Omurice. Aku ingin tau pendapat Sakura-san dan N-naruto-kun, jadi aku membawanya kesini." Suara gadis berperawakan mungil itu pelan dan halus, disertai gerakan menyentuhkan kedua jari telunjuknya sambil menunduk sedikit yang khas Hinata sekali.
Dia sudah meletakkan kotak makannya di atas meja yang condong ke arah Naruto, tapi si kuning ini benar-benar tidak menangkap sinyal apapun yang membuat Sakura sakit kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
he's THAT boy | NARUSASU | ABO |
Teen Fiction"aku membencimu." -Naruto "Tidak. Kau tidak." -Sasuke "Aku iya." "Katakan lagi." "....." Naruto Uzumaki, si berandalan sekolah pecinta gadis cantik terutama yang Omega, tapi untuk pertama kalianya ia ingin menjauh sejauh-jauhnya ketika dikejar seora...