Keesokan paginya Sasuke bangun sekitar jam setengah tuju, padahal biasanya dia bangun saat subuh, mungkin bawaan sisa-sisa sakit. Anehnya dia langsung disuguhi wajah cemas Naruto seakan Sasuke itu bangun dari Koma menahun bukan Istirahat malam biasa.
Saat Sasuke mengambil ancang-ancang mau duduk Naruto langsung membantunya.
apa-apaan dengan semua perhatian berlebihan ini. Habis membantunya duduk anak pirang itu langsung beringsut mundur dengan wajah tidak tenang tapi tidak berani menatapnya."Ada apa dengan wajahmu itu?" Tanya Sasuke.
Naruto malah semakin murung ditanyai begitu, Sasuke menoleh ke sakura yang tengah duduk di meja belajarnya, posisinya sekarang dia di ranjang sakura, itu diatas ranjang Naruto karena bertingkat. Dia memberikan kode bertanya pada sakura lewat tatapan, Gadis pink itu mengangkat ponselnya untuk mengisyaratkan Sasuke agar mengecek pesan, ponselnya ada di dekat bantal atas pengaturan Sakura ngomong-ngomong.
Dia melirik Naruto yang masih gelisah itu dulu lalu mengambil ponselnya untuk membaca pesannya. Singkatnya sakura menjelaskan Naruto salah paham karena ingatannya tentang semalam terpotong setengah awalnya jadi dia hanya ingat bagaian dia menekan Sasuke dan memaksanya. dia merasa sangat bersalah atas perbuatannya dan akan membantu mengangkat tandanya nanti tapi terlalu canggung untuk mulai bicara karena malu atas kelakuannya semalam.
Sasuke akhirnya memutuskan untuk mengajaknya bicara duluan.
"Hey Naruto. Semalam itu.... Bukan salahmu. Itu perbuatan ku sendiri."
Anak itu langsung mengangkat kepalanya, matanya yang biru safir itu langsung menatap Sasuke dengan tanda tanya.
"Aku jelas menggigitmu... Apa maksudnya aku tidak salah."
"Ceritanya panjang, Nanti aku jelaskan. sekarang antar aku pulang dulu. Ibuku pasti mencariku."
"Aku sudah bicara pada bibi dia bilang tidak apa-apa"
"HAH?! apa saja yang kau katakan padanya??"
"Aku tidak bilang apa-apa soal tandanya kok hanya bilang kau sakit jadi akan tinggal disini dulu"
Sasuke menghela nafas lega, Naruto tiba-tiba mengulurkan tangan dan memberinya buah tomat dan Onigiri kemasan.
"Sekali lagi maaf... Soal menggigitmu dan soal kemarin tidak jadi mengajakmu jalan-jalan ke pusat kota."
Sasuke benar-benar tidak tau harus membalas apa dan ingin menepuk jidat sekarang, anak ini salah paham, padahal jelas Sasuke yang salah, dia yang nyosor duluan. Dia baru akan bicara tapi sudah didului oleh Naruto.
"Kita pergi ke petshop nya hari ini saja bagaimana? Perjalanan ke taman bawah laut agak terlalu jauh, kau kan baru sembuh. Tapi aku sudah janji kemarin..."
"Padahal sebenarnya tidak apa-apa.... Punya baju yang bisa aku pinjam?"
"Tentu, seharusnya ada yang pas." Dia turun duluan, masih meringis sedikit setelah melihat lebih baik apa yang telah dia lakukan pada leher Sasuke, bekas lukanya sudah mengering tapi itu jelas lumayan lebar, belum lagi anak itu yang sudah pucat semakin pucat karena demam semalam. Efek visual yang terlalu mendukung rasa bersalah Naruto.
Padahal orangnya sebenarnya santai saja.
Sasuke mengemili Tomatnya dan sarapan Onigiri sebelum ikut turun untuk bersiap. Dia jadi kepikiran darimana Naruto mendapatkan Buah Tomat sebagus ini untuk menyogoknya?
...
Saat di petshop, mereka melihat banyak sekali kucing ras seperti ragdoll, Persia, dan anggora. Naruto sendiri sudah sibuk bermain-main dengan seekor kucing bengal dengan bulu coklat keemasan yang ujung ekor dan telinganya ada ombre hitam, itu terlihat sangat manis dan ramah, penjaga disana pun merekomendasikan untuk mengadopsi dia saja, katanya jenis ini memang aktif dan lincah.
tapi Sasuke malah tertarik pada anak kucing Persia berbulu hitam di barisan paling belakang dari pintu masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
he's THAT boy | NARUSASU | ABO |
Teen Fiction"aku membencimu." -Naruto "Tidak. Kau tidak." -Sasuke "Aku iya." "Katakan lagi." "....." Naruto Uzumaki, si berandalan sekolah pecinta gadis cantik terutama yang Omega, tapi untuk pertama kalianya ia ingin menjauh sejauh-jauhnya ketika dikejar seora...