Kronologi menghilangkannya Sasuke hari itu sebenarnya saat dia sudah ada di halaman rumah Biwako. Dia tau seseorang bersembunyi di sekitar area itu jadinya dia tidak terlalu kaget saat merasakan dirinya ditahan dari belakang. mulut dan hidungnya di sumpal oleh kain, dia sadar itu ada obat biusnya jadi menahan nafas sebentar dan mengambil kesempatan itu untuk melepaskan Menma darinya sebelum hilang kesadaran sepenuhnya.
Begitu bangun dia mendapati seluruh pandangannya gelap. Bukan tempatnya, tapi matanya yang ditutupi oleh sebuah kain. Baru bergerak sedikit dia langsung merasakan embusan nafas seseorang di lehernya.
Dia tidak akan pernah tidak familiar dengan keadean ini, bahkan sebelum orang itu bersuara, Sasuke sudah mengenalinya hanya dari suhu tubuhnya.
"Bangun?" tanya sebuah suara yang agak serak, kentara sekali seorang perokok.
"Menurutmu?"
"Masih jutek yah.. kusimpukan kau masih ingat aku kalau begitu."
Bagaimana mungkin tidak? Walaupun hanya sisa-sisa ingatan semasa kecil, selain secuil pesaing politik ayah dan kakaknya. Mahluk terkutuk ini adalah langganan tetap yang sering sekali menyekapnya untuk alasan-alasan random hanya karena dia merasa bosan.
Satu-satunya momen Sasuke tidak pernah merasa panik ketika diculik karena entah kenapa dia yakin saja orang ini tidak menginginkan nyawanya.
Yang dia lakukan juga tidak jauh-jauh hanya mengajaknya ngobrol atau menyentuh disana sini. Dasar mesum. Setelahnya dia akan meninggalkannya begitu saja begitu mendapat informasi bahwa Itachi atau Fugaku dalam perjalanan.
Dia tidak pernah bentrok dengan keluarganya sekalipun. Karena dia dasarnya memang bukan salah satu dari musuh ayahnya. Secara teknis mungkin memang saingan politik tapi minim bersenggolan. sisanya Murni seorang pedofil yang punya fetish aneh pada anak laki-laki cantik.
Hanya saja ini sudah lama sekali sejak terakhir kali dia melakukan acara culik-menculiknya.
Fakta lainnya, walaupun bisa dibilang sering berinteraksi. Sasuke belum pernah sekalipun melihat wajahnya.
Mata Sasuke selalu ditutup setiap dia datang.
Sasuke juga tidak minat melihatnya.
Sasuke merasakan orang itu maju sangat dekat ke wajahnya. Dia mengerutkan alis dengan jelek ketika mahluk terkutuk ini mulai menjilatinya. Rasanya sangat memuakkan... Apalagi saat dia mulai mencium Sasuke di bibir.
Sasuke tidak pernah suka segala hal pada orang ini.
Terutama baunya.
Dia membawa aroma dengan kesan dingin bersamanya.
Tapi mulut Sasuke akan penuh oleh bau obat setelah dicium oleh orang sialan ini.
Akhirnya orang itu menjauh sedikit.
"Kau tumbuh remaja sesuai ekspektasiku bahkan lebih.."
Sasuke sibuk mengelap mulutnya dengan bahu karena kedua tangannya diikat. Pikirnya hanya dia harus mencium Naruto sebanyak-banyaknya besok untuk menghilangkan mual ini. Tangan orang itu mencengkram rahangnya dan memaksa Sasuke menghadapnya. Dia mulai membual lagi.
"Definisi anak yang mewarisi keindahan ibunya dengan sempurna. Gen Mikoto sangat kuat padamu. Ibumu saja sudah sangat cantik, melihat dia yang lain dalam versi laki-laki bahkan lebih tidak tertahankan."
"Dasar gila... menyerah saja. Kau hanya menghilangkan penghargaan ku padamu dengan bertingkah seperti ini."
"Menyerah? Tidak akan. Aku telah menunggumu untuk waktu yang sangat, sangat lama... dan kau akhirnya sudah cukup besar untuk dinikmati sekarang."
KAMU SEDANG MEMBACA
he's THAT boy | NARUSASU | ABO |
Jugendliteratur"aku membencimu." -Naruto "Tidak. Kau tidak." -Sasuke "Aku iya." "Katakan lagi." "....." Naruto Uzumaki, si berandalan sekolah pecinta gadis cantik terutama yang Omega, tapi untuk pertama kalianya ia ingin menjauh sejauh-jauhnya ketika dikejar seora...