Sasuke hanya tersenyum remeh, karena posisinya Naruto sedang terduduk dan dia berdiri, dari sudut pandang Naruto dia terlihat sangat angkuh apalagi dengan rahang nya yang dinaikan sedikit. Padahal tadinya itu masih menunjukkan raut khawatir. bisakah orang benar-benar mengganti ekspresi nya secepat ini?
"Kau masih harus bertanya? Tidakkah itu sudah jelas?"
Sasuke melepaskan Feromonnya dengan sengaja, Naruto yang sedang dalam keadaan begitu tentu saja sangat terpengaruh, kontrol dirinya tidak sebaik Sasuke. Bocah Uchiha ini bisa dibilang ajaib karena berwajah biasa saja Saat heatnya tapi Naruto tidak.
Dia jarang sekali mencium feromon Sasuke, jadi begitu Aroma bambu Nigra dan Salju itu menyapa indra penciumannya dia semakin gagal fokus. Matanya yang berwarna biru safir itupun sudah berganti-ganti ke vermilion dengan konstan. Anehnya di penghujung kesadarannya ini dia sempat-sempatnya terpikir tentang aroma feromon Sasuke yang sebenarnya tidak konstan.
Saat dia pertama kali menciumnya dulu itu jelas condong ke aroma embun, tapi itu saat anak ini sedang heat. Dalam keadaan normal sekarang aroma embun itu tergantikan oleh salju walaupun sisanya masih seperti biasa.
Itu seperti bambu-bambuan, memberi kesan seakan kau berada di tengah-tengah hutan bambu yang baru diguyur hujan. Jenis Ini harusnya memberi efek yang menenangkan. Namun karena yang kali ini sengaja dikeluarkan untuk tujuan merangsang Alpha, ada Aroma lavender yang sensual mulai naik ke permukaan menutupi aroma pendamping dari daun teh dan mint, bahkan aroma utama dari bambu dan salju.Naruto samar-samar merasakan giginya gatal, taringnya mulai terasa tumbuh. Dia bahkan sudah tidak memikirkan kenapa Sasuke tiba-tiba jadi tidak masuk akal begini. Pikiran logisnya sudah lama terlempar kebelakang kepala.
"Kau sendiri yang meminta masalah ini. Kemari."
Sasuke melihat Naruto sudah tidak sadar lagi dan tidak repot-repot untuk merasa sungkan.
"Tentu."
Dia turun untuk duduk dengan bersanggakan kedua lututnya yang diposisikan di sisi kiri kanan paha Naruto yang selonjoran. Tangannya diulurkan untuk membelit sekitar leher Naruto. Dia juga sudah terpengaruh oleh feromon Naruto, bedanya dia masih memiliki kesadarannya disana.
"Aku akan membantumu melewati siklusmu. Tapi aku ingin imbalan kecil untuk itu, apakah kau bersedia memberikannya padaku, Alpha?" Bisiknya di telinga Naruto.
"Bicara."
"Aku ingin kau menandaiku. cukup tanda sementara.."
Naruto yang sedang dikendalikan sisi binatangnya itu menarik wajah Sasuke ke hadapannya, wajah di genggamannya ini terlihat sangat indah. Itu bukan kecantikan yang feminim atau ketampanan yang maskulin. Ini jenis pesona yang Netral tanpa memihak gender manapun, Androgini.
"Sementara? Aku lebih tertarik untuk mengikatmu selamanya."
"Kau sedang gila sekarang, dirimu yang semula akan mengutuk perbuatan itu."
"Maka dia pasti seorang idiot untuk tidak menyukai keindahan sepertimu."
Sasuke memajukan kepalanya dengan agak menyamping, jadi Keseluruhan sisi lehernya terpampang didepan wajah Naruto. Aroma feromonnya menguar sangat kuat di posisi ini. Aroma lavender yang terlalu semerbak ini membuat orang lain pusing.
"Ini tidak akan menyenangkan jika langsung ke intinya." Kata Naruto,
Dia tersenyum tapi meletakkan tangan kanannya ke belakang tengkuk Sasuke dan menariknya dengan cepat kedalam ciuman.Itu benar-benar tidak santai, bibir mereka bertabrakan dengan kasar dan Naruto menciumnya dengan tidak sabaran. Sasuke awalnya agak ngelag karena tidak pernah berciuman sama sekali sebelum ini, seharusnya Naruto juga kan? Bisakah insting membuat orang langsung pro berciuman seperti ini?.
Dia meringis sedikit saat Naruto menggigit bibir bawahnya. itu sakit oke, Taring bocah pirang ini sudah berkembang dua kali ukuran biasa dan itu sialan tajam. Mulutnya jadi dipenuhi aroma darah dan itu menetes keluar bahkan saat ciumannya dilepas.
Bibirnya basah dan lembab oleh air liur, ada rona merah muda yang sama di sekitar tulang pipinya, itu terlihat indah di kulitnya putih pucat.
KAMU SEDANG MEMBACA
he's THAT boy | NARUSASU | ABO |
Teen Fiction"aku membencimu." -Naruto "Tidak. Kau tidak." -Sasuke "Aku iya." "Katakan lagi." "....." Naruto Uzumaki, si berandalan sekolah pecinta gadis cantik terutama yang Omega, tapi untuk pertama kalianya ia ingin menjauh sejauh-jauhnya ketika dikejar seora...