Hari kedua classmeeting adalah hari dengan jadwal lomba terpadat, bahkan beberapa lomba sengaja jadwalnya dibuat bentrok jadi penonton bebas memilih untuk ke lokasi mana dan lomba apa yang ingin di lihat. Uniknya hari ini walaupun banyak semuanya mata lomba individu alias bukan per tim dan akumulasi skornya juga tidak terlalu besar, paling tinggi hanya 20 poin. Ini diatur seperti ini karena memang banyak sekali yang ingin dilombakan dan harus selesai dalam lima hari karena Sabtu dan Minggu weekend.
Totalnya sekitar enam, jadi pembagian waktunya 2 mata lomba untuk pagi, dua lagi saat siang dan dua terakhir saat sore.
ada Turnamen Catur, kelas mereka sudah diwakili Shikamaru, Panahan yang diisi oleh Sasuke dan Tenten. Karate ada Neji, Tenis diisi oleh Ino, soft tenis ya bukan tenis meja. Dan untuk sorenya ada Boxing yang diwakili Sakura, kalau masalah pukul memukul sih serahkan saja pada dia walaupun yang diajari Tsunade kebanyakan Muay Thai dan Karate sebenarnya, tapi Dia opsi terbaik untuk putri dalam hal baku hantam seperti ini. Tidak lucu kan menyuruh Hinata yang anggunly untuk adu jotos di ring tinju. tapi Hinata masih salah satu kartu as untuk Tenis Meja di mata lomba terakhir hari ini nanti.
Ini namanya penugasan teman kelas tepat guna ala ketua kelas. Hasilnya? Tentu saja mereka panen poin hari ini."Hinata-chan hari ini hebat sekali~"
Sakura yang masih berkeringat dimana-mana itu menyosor memeluk Hinata, bahkan ada bekas darah di wajahnya. Untung ini Hinata yang lemah lembut dan baik hati, jika dia berani melakukan ini pada Ino sudah pasti digampar sampai terpental.
"Sakura-san tanganmu.."
"Ah itu bukan milikku, sepertinya darah orang lain karena aku hanya terluka sedikit di wajah!"
"Begitu.."
"Temani aku ke UKS nanti ya~ bantu ambilkan obatnya, aku tidak mau masuk sendiri, Shizune-san pasti akan mengomeliku lalu mengadukan ke shishou" walaupun Tsunade tidak akan memarahinya juga sih, toh masih lebih kejam pelatihan Tsunade dari lawan-lawannya barusan. Dia hanya alasan agar Hinata saja yang mengobatinya.
Padahal bisa dilakukan sendiri dasar sakura modus, tidak bisa melihat yang cantik-cantik apalagi yang kawai seperti Hinata."Heh Ino, ada apa dengan wajahmu ditekuk seperti itu dari tadi? Jelek tau." -sakura
"Diam, aku masih kesal tidak bisa melihat Sasuke tampil tadi. Arghhh kenapa juga jadwal kami bentrok!" Ino padahal sudah lama ingin melihat penampilan Sasuke Uchiha dengan busur panah, dia dan sakura sengaja memasukkan nama Sasuke tapi siapa sangka Tenis dan Panahan diadakan samaan saat siang dan lokasinya lumayan jauh. Dia jadi tidak bisa menonton.
"Tayangan ulangnya pasti di dokumentasi dan di upload di forum sekolah, nonton disana saja nanti" -Tenten
"Nah benar, walaupun efek visualnya lebih menampar saat dilihat langsung~" -Sakura
"Diam kau sialan" -Ino
Mereka bertiga sibuk adu mulut sampai Temari memberi kode untuk melihat kebelakang. Mereka langsung mengerti dan melakukan etika bergosip yang baik. lehernya tidak terang-terangan diputar tapi hanya menoleh sedikit dan menggerakkan bola mata, itupun tidak dilakukan serempak melainkan satu per satu agar yang dilihat tidak merasa. pemahaman diam-diam seperti ini didapat dengan jam terbang bergosip yang tinggi, sedangkan Hinata memang sudah menatap kebelakang sebelum Temari makanya dia diam saja dari tadi.
Itu hanya Naruto dan Sasuke ngomong-ngomong, dua orang itu ada di beberapa barisan kebelakang setelah mereka. Sasuke sepertinya mengenakan jaket basket Naruto, Ada anak kucing berwarna hitam di bahu Sasuke yang ikut ditutupi dengan nyaman di bawah jaket. si pirang itu terlihat memberinya buah tomat.
"Pantas di kulkas ada begitu banyak Tomat.." -sakura
"hey saky, bukankah setiap anggota tim basket punya jaket masing-masing? Apa-apaan mereka itu.." -Temari
KAMU SEDANG MEMBACA
he's THAT boy | NARUSASU | ABO |
Teen Fiction"aku membencimu." -Naruto "Tidak. Kau tidak." -Sasuke "Aku iya." "Katakan lagi." "....." Naruto Uzumaki, si berandalan sekolah pecinta gadis cantik terutama yang Omega, tapi untuk pertama kalianya ia ingin menjauh sejauh-jauhnya ketika dikejar seora...