Eps 10: Bisnis dengan Tuan Nikolas Mardanis 3

938 58 0
                                    

... Happy reading 🥰...

Di temukan sebuah tempat yang di duga mengandung banyak emas. Tempat itu sendiri berlokasi di bagian selatan.

Mendengar berita tersebut, para asosiasi perdagangan hendak memonopoli tempat itu. Namun, sayangnya para penduduk asli pribumi yang tinggal di sekitarnya, tidak membiarkan para asosiasi perdagangan melakukan monopoli.

Di tambah lagi, kerajaan Shay yang berada di dekat tempat penambangan emas mulai menyadari nya. Tidak ingin kehilangan kesempatan berharga ini, para asosiasi perdagangan akhirnya mengambil jalan tengah.

Yaitu dengan melakukan perjanjian. Yang dimana baik warga asli setempat, rakyat biasa, pedagang hingga kalangan bangsawan di perbolehkan untuk mengambil emas yang ada.

Namun yang menjadi masalah adalah pengalian emas itu sendiri saat ini masih menggunakan cara manual. Yaitu dengan cara menggali.

Berdasarkan informasi ini, sebuah ide terlintas di pikiran Alysia.

Setelah perkumpulan para asosiasi perdagangan emas berakhir. Seorang pria datang menghampiri Alysia. Ia membungkuk hormat. "Hormat saya kepada nona Lavelyn Alexander Tutila. Perkenalkan nama saya adalah Nikolas Mardanis. Bangsawan dari bagian timur yang bertugas sebagai pengelola sumber informasi dan bisnis emas." Sapa tuan Nikolas.

Alysia membalas, sembari tersenyum. "Senang bertemu dengan anda, tuan Nikolas. Tapi ada keperluan apa anda menghampiri saya?" Tanya Alysia.

Untuk sesaat tuan Nikolas terdiam. "Maaf jika saya menganggu waktu nona Lavelyn. Hanya saja, saya merasa penasaran. Apa yang membuat nona Lavelyn tertarik untuk datang ke tempat ini?"

"Aku hanya ingin belajar dan mengenal bagaimana cara ekonomi di kerajaan Harvestmoon beroperasi. Tuan Nikolas pasti sudah tahu siapa saya. Singkatnya, saya hanya ingin turut serta membantu dan mengawasi jalannya perekonomian selayaknya pemimpin negara." Jawab Alysia.

Mendengar nya, tuan Nikolas justru tersenyum meremehkan. "Saya tidak menyangka bahwa kerajaan Harvestmoon memiliki seseorang yang berhati mulia seperti Nona Lavelyn."

"Tapi, Nona Lavelyn. Ekonomi bukanlah sekedar mencari perhatian dan popularitas. Apalagi jika mengingat usia nona Lavelyn yang baru berumur 18 tahun. Jujur saja saya merasa alangkah baik nya nona tidak perlu ikut campur dan hidup dengan tenang sebagai seorang putri yang baik di istana Moanasari." Ujar tuan Nikolas memberikan nasehat.

Tapi, tentu saja Alysia tidak akan gentar hanya karena sebuah kata kata bukan?
Dengan penuh keyakinan Alysia menatap tajam tuan Nikolas.

"Tempat ditemukannya emas merupakan suatu bisnis yang menguntungkan bagi semua orang. Banyak sekali rombongan manusia yang datang ke tempat itu dengan tujuan untuk menjadikan dirinya kaya. Tidak terkecuali bangsawan sekali pun pasti menginginkan emas yang ada di tempat itu. Tapi apakah tuan Nikolas tahu apa yang lebih menguntungkan dari emas itu sendiri?"

Tuan Nikolas terdiam, menatap Alysia dengan serius. "Aku hanya berpikir. Daripada kita bersusah-susah payah
mencari emas yang belum tentu kita berhasil dapatkan, lebih baik fokus mencari peluang bisnis yang menguntungkan. Bisnis ini tidak hanya menguntungkan bagi kita tapi juga bagi para pencari emas itu sendiri."

Tuan Nikolas pun berpikir sejenak. "Bisnis apa yang ada pikirkan?" Tanya tuan Nikolas.

Alysia tersenyum. "Bagaimana jika kita menjual sekop?" Tanya Alysia pada Nikolas.

Dan seketika, setelah Alysia mengatakan hal itu, semuanya menjadi semakin canggung.

... Bersambung...

Lavelyn or Alysia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang